Penggunaan La Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar TNGHS

4.3.5. Penggunaan La

Penguasaan laha menanam jenis komoditas jumlah sedikit. Penguasaan sumberdaya yang dibutuhkan lokasi penelitian selengkapnya disajikan Gambar 12. Sebaran Responden Berdasarkan Berdasarkan Gambar penguasaan lahan responden 57,80. Berikutnya kepemilikan 0,25-0.5 ha yaitu sebesar oleh faktor ekonomi, sosial terhadap menurunnya aktivitas ekonomi yang berba Sempitnya luas merupakan salah satu faktor tidak dapat memenuhi kebutu penduduk yang memiliki tanah, mereka adalah kesejahteraan keluarga berdasarkan Kriteria Sayogyo mendapat hidup layak masyarakat dapat mengusa income yang minimal se 10 20 30 40 50 60 Ju m la h ji w a Penggunaan Lahan han yang sempit mengakibatkan terbatasnya kesempatan komoditas yang dibutuhkan, sehingga sumberdaya tersedia Penguasaan lahan sedang memungkinkan kesempatan men yang dibutuhkan relatif lebih besar. Sebaran luas penguasaan la selengkapnya disajikan pada Gambar 12. Sebaran Responden Berdasarkan Penguasaan Laha Gambar 12, menunjukkan bahwa persentase terbanyak responden adalah tergolong sempit 0,25 ha, yaitu Berikutnya kepemilikan lahan terbanyak kedua adalah tergolong sebesar 28,90. Alih fungsi lahan sebagian besar disebabkan ekonomi, sosial dan budaya. Alih fungsi lahan ini akan berdampak dap menurunnya aktivitas ekonomi yang berbasis pada pemanfaatan la luas lahan yang dikuasai untuk diolah oleh masyarakat faktor yang menyebabkan hasil pertanian yang diperolehnya kebutuhan hidup minimum sehari-hari. Dengan memiliki lahan sempit 0,5 ha atau sama sekali tidak adalah penduduk miskin karena tidak mampu memenuhi keluarga Sayogyo, 1996. Dimana Menurut kriterianya, Kriteria Sayogyo bahwa lahan minimal yang harus diusaha layak adalah 0.51-2,28 ha. Dengan luas lahan dapat mengusahakaannya sehingga menghasilkan pendapatan minimal setara dengan 320 kg beraskapitatahun. Hasil Sempit 0.25 ha Sedang 0.25-0.5 ha Luas 0.5 ha Luas penguasaan lahan kesempatan sumberdaya tersedia dalam kesempatan menanam guasaan lahan di han ersentase terbanyak yaitu sebesar tergolong sedang besar disebabkan akan berdampak ng berbasis pada pemanfaatan lahan. masyarakat diperolehnya Dengan kata lain, sekali tidak memiliki mampu memenuhi nurut kriterianya, hakan untuk n tersebut silkan pendapatan sil penelitian Gunawan 1999 mengindikasikan adanya kecenderungan yang menunjukkan bahwa kelompok masyarakat yang memiliki luas penguasaan lahan yang sempit 0,25 ha cenderung memiliki perilaku sosial ekonomi yang tergolong rendah terhadap tingkat pelestarian sumberdaya hutan di TNGHS, kelompok masyarakat yang memiliki luas penguasaan lahan yang sedang 0,25-0,5 ha cenderung memiliki perilaku sosial ekonomi yang tergolong sedang terhadap tingkat pelestarian sumberdaya hutan di TNGHS, dan kelompok masyarakat yang memiliki luas penguasaan lahan yang luas 0,5 ha cenderung memiliki perilaku sosial ekonomi yang tergolong tinggi terhadap tingkat pelestarian sumberdaya hutan di TNGHS. Kegiatan pemanfaatanpengambilan sumberdaya hutan tersebut seringkali menimbulkan kerusakan fisik pada sumberdaya hutan yang diambil yang lama kelamaan apabila hal tersebut terus terjadi dapat menimbulkan kerusakan pada fungsi hutan tersebut. Pada masyarakat yang memiliki luas penguasaan lahan yang tergolong luas 0,5 ha, sebagian besar kebutuhan hidup sehari-hari dapat terpenuhi dari hasil pertanian dan kebun, sehingga pemanfaatan pengambilan sumberdaya hutan, baik di hutan produksi milik Perum Perhutani ataupun di hutan TNGHS jarang dilakukan oleh masyarakat golongan ini. Sedangkan pada masyarakat yang memiliki luas penguasaan lahan yang tergolong sedang 0,25-0,5 ha, kebutuhan hidup sehari-harinya memang tidak semuanya dapat terpenuhi dari hasil pertanian dan kebun yang diolahnya, tetapi pemanfaatanpengambilan sumberdaya hutan, baik dari hutan produksi milik Perum Perhutani ataupun hutan TNGHS tidak sebanyak dan sesering seperti yang dilakukan oleh masyarakat yang tergolong menguasai lahan sempit 0,25 ha.

4.3.6. Aktivitas Masyarakat terhadap TNGHS