carier lipoprotein yang berfungsi untuk mentransfer kelebihan kolesterol dan jaringan periferal menuju ke hati dan sangat bermanfaat dalam menurunkan resiko aterosklerosis.
Data pengaruh kondidat probiotik terhadap perubahan kadar HDL kolesterol secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 21.
4.6.2.5. Pengaruh kondidat probiotik terhadap perubahan kadar LDL kolesterol
Pada Gambar 36 ditunjukkan perubahan kadar LDL kolesterol selama perlakuan. Hasil uji ANOVA menunjukkan perubahan kadar LDL kolesterol dipengaruhi
oleh perlakuan pakan yang digunakan F hitung =6,80 F tabel 0,01=3,51. Hasil uji
lanjut menggunakan BNT 0,05 = 27,783. Kadar Low Density Lipoprotein LDL kolesterol
dalam darah tikus uji sebelum diberikan perlakukan berkisar antara 0,105 mgml – 0,159 mgml. Setelah perlakuan selama 35 hari terjadi penurunan LDL kolesterol sebesar 19,5
untuk kelompok C dengan penambahan kondidat probiotik kaldu Lactobacillus plantarum JR64, sedangkan untuk kelompok pembanding dengan pemberian suplemen kaldu
Lactobacillus bulgaricus FNCC41 mampu mengendalikan peningkatan LDL kolesterol
karena hanya meningkat yang bertambah 11,12 . Penurunan kolesterol selain dipengaruhi
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4 0,5
0,6 0,7
0,8
A B
C D
E F
0,45 0,50
0,60 0,50
0,51 0,52
0,56 0,49
0,62 0,49
0,66 0,65
Ko n
sen tr
a si HD
L ,
m g
m l
Kelompok Perlakuan, Hari Ke 0 35
Simbol : : Hari ke 0, : Hari ke 35
Gambar 35. Perubahan kadar HDL kolesterol darah hari ke 0 dan 35 hari.
79
oleh kandungan asam linoleat tetapi dipengaruhi juga oleh kemampuan bakteri untuk mengasimilasi kolesterol dan mendekonjugasi garam empedu Ngatirah, 2000. Data
pengaruh kondidat probiotik terhadap perubahan kadar LDL kolesterol secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 22.
Kadar kolesterol dalam darah yang tinggi merupakan pemicu utama terjadinya jantung koroner dan stroke, hal tersebut terutama disebabkan oleh pola hidup yang kurang
sehat. Berbagai cara telah diusulkan untuk dapat menurunkan kolesterol dalam darah secara nyata. Omega 6 merupakan salah satu makanan yang telah terbukti dapat menurunkan kadar
kolestrol. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penggantian diet asam lemak jenuh dengan asam lemak tidak jenuh dapat menurunkan kolesterol, tetapi asam lemak tak jenuh tunggal
tidak berpengaruh secara aktif terhadap penurunan kadar kolesterol. Dari percobaan klinis LDL naik 1,74 mgdl setiap kenaikan 1 asam lemak jenuh pada diet, sedangkan omega 6
justru menurunkan sebesar 0,74 mgdl setiap 1 energi yang diwakilinya. Makanan yang mengandung lipid mengalami proses sedemikian rupa sebelum
diserap oleh usus, Proses itu adalah ester kolesterol dalam makanan dihidrolisis menjadi kolesterol yang bercampur dengan kolesterol yang teresterifikasi dan kolesterol empedu
0,0 0,1
0,2 0,3
0,4
A B
C D
E F
0,13 0,11
0,13 0,11
0,16 0,15
0,14 0,34
0,10 0,12
0,16 0,23
K o
n se
n tr
a si
LDL, m
g m
l
Kelompok Perlakuan, Hari Ke 0 35
Simbol : : Hari ke 0, : Hari
Gambar 36. Perubahan kadar LDL Kolesterol darah hari ke 0 dan 35 hari.
80
sebelum diabsorpsi, kemudian senyawa ini akan disatukan ke dalam kilomikron, Kilomikron akan bereaksi dengan lipoprotein lipase membentuk sisa kilomikron, kemudian
sisa kilomikron bereaksi dengan reseptor LDL kolesterol dan dihidrolisis menjadi kolesterol, Very Low Density Lipoprotein yang terbentuk di hati akan mengangkut
kolesterol ke dalam plasma dan dikonversi menjadi LDL kolesterol yang selanjutnya akan diambil oleh reseptor LDL di hati dan jaringan ekstrahepatik, kurang lebih 75-80 dari
LDL kolesterol akan dikonversi menjadi HDL kolesterol oleh enzim Lesitin Kolesteril Asil Transferase
untuk diangkut ke hati dan disirkulasikan kembali, Murray et al., 2003, Peningkatan kolesterol dengan propil tiourasil pada tikus adalah salah satu cara
mempercepat peningkatan kolesterol secara endogen dengan cara menekan pembentukkan reseptor LDL di hati dan dapat meningkatkan aktivitas enzim 3-hidroksi-3-
metilglutaril koenzim A HMG Ko A, Selain itu peningkatan kolesterol dapat juga terjadi
karena absorpsi lemak pada makanan eksogen dan terjadinya lipolisis dalam tubuh endogen, Murray et al., 2003,
4.6.2.6. Hasil analisa proksimat penentuan kadar lemak
Kadar lemak yang diabsorpsi dan diekskresikan ke dalam feses disajikan pada Gambar di bawah ini.
Gambar 37. Kadar lemak pada pakan kontrol negatif feed - dan kontrol
positif feed + serta kadar lemak feses hari ke 35. 81
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
10,0
Feed - Feed +
A B
C D
E F
5,00 10,00
1,52 3,14
6,98
3,64 4,53
3,04
K adar
L em
ak Fe
se s
Kelompok Perlakuan
Dari Gambar 37 ditunjukkan kelompok C kondidat probiotik Lactobacillus plantarum
JR64 memiliki kadar lemak lebih tinggi dibanding kelompok B kontrol positif hal ini menunjukan bahwa kelompok C yang diberi probiotik Lactobacillus plantarum JR64
mampu mencegah absorpsi lemak ke dalam tubuh atau mengekskresikannya melalui feses lebih banyak, sedangkan kelompok D memiliki kadar lemak total yang lebih tinggi dari
pada kelompok B. Gilliland and Speck, 1977 menyatakan bahwa pada kondisi anaerob, bakteri probiotik mampu melakukan dekonjugasi asam taurokolat dan asam glikolat,
sedangkan menurut chikai et al., 1987, melakukan percobaan dengan menggunakan kelinci ditemukan adanya peningkatan kandungan asam empedu pada feses ketika diberi
pakan yang mengandung probiotik. Hal ini diperkirakan bahwa probiotik mampu mendekonjugasi asam empedu di dalam usus besar lebih mudah dikeluarkan dibandingkan
dengan dalam bentuk konjugat, Fletcher 1995 seperti di sitasi oleh Scheinbach 1998 melaporkan adanya penurunan yang tajam pada kadar serum kolesterol pada babi setelah
diberi pakan probiotik yang menghasilkan enzim hidrilase bile salts hydrolase tinggi. Probiotik di duga juga mampu melakukan asimilasi kolesterol secara langsung,
Gilliland and Speck 1977 menunjukan kemampuan asimilasi kolesterol secara in vitro oleh Lactobacillus acidophillus yang diisolasi dari babi, sedangkan Gilliland and Walker
1990 seperti disitasi oleh Scheinbach 1998 menunjukan kemampuan asimilasi kolesterol yang lebih rendah dari Lactobacillus Acidophillus yang diisolasi dari feses manusia.
Berbagai penelitian lain tentang efek hipokolesterolemik probiotik sudah pernah dicoba baik in vitro maupun in vivo. Hasil penelitian secara in vitro secara nyata menunjukkan
kemampuan asimilasi kolesterol, namun demikian, hasil uji asimilasi kolesterol secara in vivo
sejauh ini belum menunjukan efek penurunan kolesterol yang signifikan.
4.6.2.7. Pengaruh kondidat probiotik terhadap perubahan mikroflora usus
Flora normal pada usus manusia memiliki fungsi perlindungan yang penting. Bakteri asam laktat menekan bakteri dan virus, menstimulir daya tahan lokal dan sistemik serta
merubah aktivitas metabolik mikroba dalam usus. Kemampuan mikroba probiotik bakteri asam laktat untuk menekan pertumbuhan patogen disebabkan karena kemampuannya untuk
memproduksi senyawa antimikroba seperti asam laktat, peroksida, dan bakteriosin. Selain itu bakteri probiotik juga menekan bakteri patogen karena terjadinya kompetisi sisi
penempelan, peningkatan produksi lendirmucus usus dan kompetisi nutrisi Salminen dan 82
Wright 1993. Pada Gambar 38 ditunjukkan hasil peningkatan jumlah sel mikroba total pada feses maupun saluran pencernaan. Sedangkan pada Gambar 39 ditunjukkan adanya
perubahan jumlah bakteri asam laktat selama perlakuan. Di dalam penelitian ini membuktikan bahwa bakteri Lactobacillus plantarum JR64 yang diberikan mampu bertahan
dan berkembang biak dalam saluran pencernaan dan itu berarti bahwa sel bakteri harus mampu menghadapi berbagai kondisi yang menekan disepanjang saluran pencernaan.
Diantara karakteristik bakteri asam laktat yang mendukung kemampuan tersebut adalah sifatnya yang tahan terhadap asam dan garam empedu serta mengkolonisasi saluran
pencernaan.
Gambar 38. Perubahan jumlah mikroba total hari ke 0 dan 35 hari.
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
10,0
Feed Kaldu
Feed Sel A
B C
D E
F
9,36
5,20 5,32
7,48 7,67
7,53 7,48
8,51
4,89 4,60
8,74 8,58
8,97 8,62
Ju m
lah S
el Mi
k ro
b a T
ot al
L og
C fu
m l
Kelompok Perlakuan, Hari Ke 0 35
Simbol : : Hari ke 0, : Hari ke 35 83
4.7. Analisis Kelayakan Perancangan Proses 4.7.1. Simulasi Model Perancangan Proses
Sebelum dilakukan perhitungan finansial, maka diperlukan simulasi model perancangan proses produksi probiotik dari isolat Lactobacillus plantarum JR64 penghasil omega-6 dan
penurun kolesterol yang banyak melibatkan unit operasi seperti halnya sebuah pabrik Seider et al.
, 1999. Perancangan proses disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak Hysys 3.2 yang dikembangkan oleh Hyprotech Ltd.
Langkah pertama dalam mengembangkan simulasi perancangan proses adalah menyusun bagan alir proses, menghitung neraca masa, menghitung neraca energi, dan menentukan ukuran
dan biaya peralatan proses. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis finansiil untuk menilai kelayakan rancangan proses secara ekonomi dengan memperkirakan besarnya biaya produksi yang
terdiri dari biaya peralatan, biaya pabrik secara keseluruhan, biaya variabel dan biaya lainnya. Dengan demikian studi tentang perancangan proses ini bertujuan untuk : 1 merancang
proses produksi dan menilai kinerjanya dari sudut pandang pabrik secara keseluruhan dan 2 melakukan kajian finansiil untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi ditinjau dari aspek biaya bahan
baku, biaya peralatan, biaya pabrik secara umum serta biaya lainnya.
Gambar 39. Perubahan jumlah bakteri asam laktat hari ke 0 dan 35 hari.
0,0 1,0
2,0 3,0
4,0 5,0
6,0 7,0
8,0 9,0
10,0
Feed Kaldu
Feed Sel A
B C
D E
F
9,36
1,11 1,64
3,69 2,30
3,85 3,68
8,51
1,30 1,20
7,74 6,83
7,89 7,62
Ju m
lah S
el B
A L
L og
C fu
m l
Kelompok Perlakuan, Hari Ke 0 35
Simbol : : Hari ke 0, : Hari ke 35 84
Hasil percobaan skala pilot plant digunakan sebagai basis data perancangan proses produksi yaitu menggunakan teknologi proses produksi dengan menggunakan bahan baku ekstrak
jagung dan ekstrak mengkudu. Hal ini di pilih karena efisiensi pembentukan sel Yxs dan produk Yps relatif lebih baik. Disamping itu dari perhitungan kasar harga bahan baku ekstrak jagung
dan ekstrak mengkudu juga relatif lebih murah di bandingkan dengan glukosa sehingga perancangan proses produksi di pilih jalur dengan bahan baku komples..
Proses produksi di mulai dari persiapan bahan baku ekstraksi jagung dan buah mengkudu. Penyiapan laboratorium diawali dari peremajaan sel Lactobacillus plantarum JR64 dilanjutkan
pre-vegetatif dan vegetatif stater untuk galur inokulasi fermentasi. Proses fermentasi dilakukan
selama 48 jam, namun dapat diperpendek sesuai dengan perkembangan sel dan pembentukan produk. Pemanenan dilanjutkan pada formulasi produk dan pengemasan. Rancangan penggunaan
peralatan seperti pada Lampiran 23. Simulasi proses produksi dengan bantuan perangkat lunak Hysys 3.2 dilakukan dengan
kapasitas 2.500 kgbatch. Hasil pembuatan flow sheet secara lengkap ditunjukkan seperti pada Gambar 40. Sedangkan pada Tabel 10 ditunjukkan hasil perhitungan neraca bahan dan energi.
Hasil perhitungan neraca bahan dan energi tersebut selanjutnya akan digunakan sebagai acuan analisis finansial.
85