Kerangka Pemikiran METODOLOGI PENELITIAN
Perancangan proses dikembangkan dengan tahapan : 1 melakukan analisis peluang dan permasalahan, 2 melakukan kreasi proses atau sintesis proses dan 3 pengembangan
proses produksi probiotik, serta 4 analisis kelayakan finansial. Analisis peluang dan permasalahan dilakukan dengan cara menganalisis peluang
pasar produksi probiotik, pemilihan proses produksi dan permasalahan penggunaan bahan baku. Berbagai jenis probiotik komersial yang saat ini banyak beredar di pasaran selalu
dikaitkan dengan hasil metabolisme yang berupa kandungan lemak rendah yang tercantum dalam label produk. Penelitian ini diharapkan mampu mengungkap hal yang baru dimana
bakteri yang ditemukan dapat menghasilkan omega-6 konsentrasi tinggi berupa asam linoleat yang memiliki fungsi untuk menurunkan kolesterol. Apabila manusia sering
mengkonsumsi lemak dengan kandungan asam lemak jenuh yang tinggi, maka dapat menyebabkan kadar kolesterol darah mengalami peningkatan, sedangkan semakin tinggi
kandungan asam lemak tak jenuh berarti kualitas minyak tersebut semakin baik karena omega-6 asam linoleat ternyata mampu mereduksi kolesterol.
Kreasi proses dilakukan melalui percobaan skala laboratorium dengan menggunakan substrat standar glukosa, sehingga didapatkan rangkaian proses yang secara teknis paling
sesuai. Dari data penelitian fermentasi skala laboratorium dengan media standar dapat digunakan sebagai data untuk pengembangan proses pada skala pilot plant 75 L dan analisa
finansial terhadap rancangan yang dikembangkan. Desain produk dalam bentuk krem yang diharapkan mempunyai fungsi yang lebih luas perlu dibuat dalam formulasi media yang
mampu menghasilkan viabilitas sel yang tinggi, sedangkan untuk melihat fungsi sebagai probiotik maka perlu dilakukan karakteristik produk dengan melakukan pengujian lanjutan
secara in-vivo menggunakan hewan percobaan. Pengujian secara in-vivo diharapkan mampu menggali potensi kondidat probiotik sebagai penurunan kolesterol.
Integrasi proses dilakukan bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh tahapan proses produksi probiotik sehingga dihasilkan flowsheet yang utuh. Dengan bantuan perangkat
lunak Hysis 3.2 dapat disimulasi diagram alir proses produksi probiotik yang utuh, sehingga diperoleh gambaran lengkap proses produksi probiotik dalam bentuk Process Engineering
Flow Diagram PEFD. Perancangan proses produksi dengan menyusun PEFD dilakukan
dalam rangka aplikasi teknologi produksi probiotik penghasil omega-6 dan penurun kolesterol dengan menggunakan data-data fermentasi skala pilot plan 75 liter diperkirakan
mampu memberikan keuntungan yang maksimal sehingga sangat menarik bagi pelaku bisnis untuk membangun industri probiotik penghasil omega-6 dan penurun kolesterol.
27
3.2. Bahan dan Alat
Kultur bakteri yang digunakan Lactobacillus sp. isolat dari tuak mengkudu dan buah
mengkudu matang asal Ponorogo, Jawa Timur, Lactobacillus bulgaricus FNCC41, UGM, bakteri patogen Escherichia coli ATCC 25922 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923.
Bahan kimia yang digunakan adalah MRS De Mann, Rogosa Oxoid CM 0361, TSB Tryptone Soya Broth Oxoid CM 0129, CMC Himedia, Cat gram Merck, Mueller
Hinton Agar Oxoid CM 0337, unsalted Butter Orchid, bile salt Oxoid, Icing Sugar, NaOH 0,2 N, Selenium tablet, H
2
SO
4
pekat, HCl 0,05 N, asam borat, CaCO
3
Merck, HCl dan indikator BTB dan phenoptalein 1, akuades, alkohol 70, kapas, dan alumunium foil.
Susu jagung, susu sapi, laktosa monohidrat
Hewan uji sebanyak 30 ekor tikus putih galur Wistar jantan dalam 6 kelompok.
Bobot badan rata-rata 200-250 g dengan konsumsi pakan 5 g100 g BB Fox, J. G. et al., 1984, pakan standar tikus, pakan kolesterol, propil tiourasil, reagent KIT kolesterol total,
trigliserida, HDL Kolesterol, EDTA, CMC Na, kertas saring dan aquades. Alat yang digunakan meliputi alat pengepres, blender, kain saring, kertas saring,
botol steril, erlenmeyer, labu ukur, tabung reaksi, tabung destruksi, gelas ukur, tabung Eppendorf, cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, mikropipet, jarum ose, dugrasky, bunsen,
inkubator, laminar air flow, autoklaf, lemari pendingin, vortex, colony counter, haemocytometer, mikroskop, pH meter, spektrofotometer UV, hot plate stirer, destilator
Kjeldahl, buret, statif, timbangan analitik, kandang tikus; autoklaf, oven, dan sentrifus sonde lambung.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT, Kawasan Puspiptek, Tangerang pada bulan Desember 2006 – Desember 2011.
28