Pemanfatan Isolat Lokal Analisa Permasalahan
ATCC 25923 bakteri gram positif yang tidak membentuk spora. Hasil pengujian aktivitas antagonistik bakteri asam laktat terhadap bakteri patogen ternyata isolat yang berasal dari
badeg pace memiliki daya hambat yang tinggi dibandingkan dengan isolate dari buah
mengkudu matang. Dalam penelitian ini tidak dilakukan identifikasi jenis senyawa antimikroba yang dihasilkan, akan tetapi dari beberapa penelitian telah membuktikan bahwa
bakteri asam laktat dapat menghasilkan beberapa senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba, misalnya, asam laktat, asam asetat, asam-asam organik, hidrogen
peroksida, dan senyawa komplek protein spesifik yang disebut bakterosin adalah senyawa- senyawa antimikroba yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat.
Kelima isolat yang terpilih diseleksi kemampuannya menghambat bakteri patogen. Kemampuan penghambatan isolat Lactobacillus sp. JR64 dapat dilihat dari terbentuknya
areal bening zone penghambatan di sekitar sumuran yang berisi isolat Lactobacillus sp. seperti pada Gambar 7.
Gambar 7. Hasil Pengujian Anti Mikroba Lactobacillus sp.
Pada Gambar 8. dapat dilihat bahwa Lactobacillus sp. JR17 dan Lactobacillus sp. JR10 memiliki aktifitas antibakteri yang sangat kecil yaitu 1,0 mm. Lactobacillus sp. JR64
memiliki aktivitas antibakteri yang paling besar 3,9 mm terhadap Escherichia coli ATCC 25922 dan 4,0 mm Staphylococcus aureus ATCC 25923, hampir sama dengan bakteri
pembanding kontrol 4,0 mm terhadap Escherichia coli ATCC 25922 dan 4,2 mm terhadap Staphylococcus aureus
ATCC 25923. Sedangkan kedua isolat yang lainnya Lactobacillus sp. JR19 dan Lactobacillus sp. JR92 memiliki aktifitas penghambatan 2,1 mm dan 3,0 mm
terhadap Escherichia coli ATCC 25922, terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 seluas 2,9 mm dan 4,1 mm.
Diameter hambat terhadap Staphylococcus aureus
ATCC 25923 Diameter hambat terhadap
Escherichia coli ATCC 25922
44
Uji Kemampuan Tumbuh Pada Media Garam Empedu Untuk dapat bertahan dan tumbuh pada saluran pencernaan, bakteri asam laktat
sebagai kultur probiotik harus mampu melewati berbagai kondisi lingkungan yang menekan. Salah satunya adalah pada saat bakteri dikonsumsi memasuki bagian atas saluran
usus dimana empedu disekresikan ke dalam usus. Cairan empedu merupakan campuran dari asam empedu, kolesterol, asam lemak, fosfolipid, pigmen empedu dan sejumlah xenobiotik
terdetoksifikasi. Sekresi pankreas juga mengandung serangkaian enzim pencernaan, dimana enzim yang bersifat lipolitik diaktifkan oleh karakteristik aktif permukaan empedu.
Kombinasi tersebut bersifat bakterisidal bagi mikroorganisme komersial dalam tubuh manusia kecuali bagi beberapa genus penghuni usus yang tahan terhadap empedu.
Garam empedu berpengaruh terhadap permeabilitas sel bakteri. Pada sel bakteri asam laktat yang diinkubasi pada larutan penyangga yang mengandung garam empedu
masih mengalami pertumbuhan dan tidak mengalami lisis, tetapi mengalami peningkatan kebocoran materi intraseluler yang terabsorbsi pada panjang gelombang 260 nm, yang
berarti terjadi perubahan sifat permeabilitas pada membran sel bakteri. Pada bakteri yang tidak tahan terhadap garam empedu diduga bahwa perubahan permeabilitas seluler dan
kebocoran materi intraseluler yang dialami lebih besar sehingga menyebabkan lisisnya sel,
Gambar 8.
Hasil pengujian anti mikroba Lactobacillus sp.
Simbol : E. Coli 25922
: S. aureus 25923
45
mengakibatkan kematian. Empedu bersifat sebagai senyawa aktif permukaan sehingga dapat menembus dan bereaksi dengan sisi membran sitoplasma yang bersifat lipofilik,
menyebabkan perubahan dan kerusakan struktur membran. Sifat aktif permukaan empedu juga mengakibatkan aktifnya enzim lipolitik yang disekresikan oleh pankreas. Enzim
tersebut juga mungkin bereaksi dengan asam lemak pada membran sitoplasma bakteri yang dapat mengakibatkan perubahan struktur membran dan sifat permeabilitasnya. Dari hasil
seleksi didapatkan bahwa dua isolat yang berasal dari buah mengkudu matang Lactobacillus sp. JR17 dan Lactobacillus sp. JR10 tidak mampu tumbuh pada media yang mengandung
garam empedu dengan konsentrasi 10 seperti Gambar 9 .
Data pertumbuhan isolat pada berbagai konsentrasi garam empedu seperti pada Lampiran 10. Sedangkan tiga isolat Lactobacillus sp. JR64 dan Lactobacillus sp. JR19 serta
Lactobacillus sp. JR92 yang berasal dari badag pace mampu tumbuh pada media yang
mengandung garam empedu sampai konsentrasi 1 dan pertumbuhannya terhambat setelah konsentrasi garam empedu ditingkatkan 5 dan 10 , kemampuan ini lebih kecil
dibandingkan bakteri pembanding kontrol yang mampu tumbuh sampai kadar garam empedu 10 . Meningkatnya konsentrasi garam empedu menyebabkan pertumbuhan isolat
terhambat tidak mampu tumbuh hingga mencapai 85,5 untuk isolat yang bersumber
Gambar 9.
Kemampuan tumbuh isolat Lactobacillus sp. pada media garam empedu 10 .
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Jum la
h S el
L og
C fu
m l
Sumber Isolat
Stater 10
Simbol : : Jumlah Sel Stater : Garam Empedu 10
46
mengkudu matang Lactobacillus sp. JR17. Sedangkan untuk isolat Lactobacillus sp. JR64 jumlah isolat yang tidak dapat bertahan relatif lebih kecil sebesar 65,4 dan mikroba
kontrol sebesar 57,4.
Kemampuan tumbuh pada pH rendah
Kemampuan tumbuh pada pH rendah semakin menurun dengan semakin menurunnya pH media. Pada pH 3,5 semua isolat yang diperoleh masih mampu tumbuh 4 –
7 log cycle, kemudian pada pH 3 terjadi penurunan menjadi 3 - 6 log cycle, pada pH 2,5 turun lagi menjadi 2 – 5 log cycle dan pada pH 2 hanya Lactobacillus sp. JR64 dan kontrol
yang masih mampu tumbuh sampai 3 log cycle, sedangkan yang lainnya hanya mampu tumbuh 1 log cycle. Pada Gambar 10 ditunjukkan bahwa pertumbuhan isolat yang berasal
dari tuak mengkudu Lactobacillus sp. JR64 masih dapat tumbuh mencapai 1,1 x 10
5
Cfuml, sedangkan kontrol Lactobacillus bulgaricus FNCC41 pertumbuhannya mencapai 8 x 10
5
Cfuml. Jumlah mikroba yang tidak dapat bertahan pada pH 2,5 paling besar isolat yang bersumber dari BPB yang mengalami penurunan hingga 81,8 dari total stater yang
diinokulasikan. Sedangkan untuk isolat yang bersumber dari badeg pace Lactobacillus sp. JR64 menurun 63,4 dan kontrol menurun 55,5 . Data pertumbuhan isolat pada berbagai
pH dapat dilihat pada Lampiran 11.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
JR17 JR10
JR64 JR19
JR92 FNCC41
Jum la
h Sel
L og
C fu
m l
Sumber isolat pertumbuhan pH 2,5
Starter pH
2,0
Simbol : : Jumlah Sel Stater : pH : 2,5
Gambar 10. Kemampuan tumbuh isolat Lactobacillus sp. pada media
pH rendah. 47
Kebanyakan bakteri asam laktat tidak hanya mengalami pertumbuhan pada kondisi pH rendah, tetapi mungkin juga mengalami kerusakan asam dan hilangnya viabilitas sel.
Pengaturan pH rendah dengan menggunakan HCl dalam media pertumbuhan, untuk mendekati kondisi lambung yang juga mengandung HCl. HCl adalah asam kuat yang
mudah terdisosiasi menghasilkan proton menyebabkan penurunan pH medium di luar sel atau pH ekstraseluler. Paparan pada kondisi yang sangat asam dapat mengakibatkan
kerusakan membran dan lepasnya komponen intraseluler yang dapat menyebabkan kematian. Bakteri asam laktat pada umumnya memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap
kerusakan membran akibat terjadinya penurunan pH ekstraseluler dibandingkan dengan bakteri yang tidak tahan terhadap asam. Perbedaan kerentanan terhadap kerusakan membran
akibat turunnya pH telah diteliti oleh Bender et al., 1986, dimana kerusakan membran diukur berdasarkan pada keluarnya ion Mg dari sel. Pada galur yang kurang tahan terhadap
asam, ion Mg akan keluar dari dalam sel ketika pH mencapai 4, sedangkan pada Lactobacillus casei
mulai terjadi kerusakan membran pada pH eksternal kurang dari 3. Ada beberapa kemungkinan mekanisme bagaimana bakteri mengatur pH internalnya tetapi
mekanisme yang paling penting adalah translokasi protron oleh enzim ATP-ase Hutkins dan Nannen 1993. Enzim yang terikat pada membran tersebut melakukan reaksi reversible
bertindak sebagai pompa yang memindahkan ion. Enzim tersebut mengkatalisa gerakan proton melewati membran sel sebagai akibat dari hidrolisis atau sintesa ATP. Pada bakteri
yang tahan asam, pH optimal enzim tersebut lebih rendah dibandingkan dengan yang kurang tahan terhadap asam. Parameter lain yang terlibat dalam pengaturan pH internal
adalah permeabilitas membran plasma terhadap proton.