Efisensi Fermentasi Yps dan Yxs Skala Laboratorium
Dengan cara yang sama maka diperoleh persamaan garis untuk konsentrasi awal glukosa 30 gl dengan persamaan Y = 0,51 x + 1,567 dan substrat glukosa 40 gl dengan
persamaan regresi Y = 0,345 x + 1,977. Dari masing-masing persamaan tersebut maka diperoleh konversi substrat menjadi asam linoleat sebesar 51 dan 34, 5 . Kedua nilai
tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan konversi substrat pada media glukosa 20 gl. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata nilai Yps secara keseluruhan bahwa
meningkatnya kadar gula yang tinggi tidak selalu memberikan nilai Yps yang tinggi pula. Hal ini disebabkan penggunaan substrat dengan konsentrasi yang tinggi dapat
menyulitkan mikroorganisme untuk mengkonsumsi secara baik sehingga pertumbuhan dapat terhambat. Faktor lain adalah karena mikroorganisme mengalami perubahan
permeabilitas sel terhadap substrat dan produk yang mengakibatkan hanya pada konsentrasi tertentu yang dapat dimanfaatkan dengan baik selama fermentasi.
Gambar 19. Kurva hubungan antara jumlah penggunaan substrat
So-S dan jumlah asam linoleat yang terbentuk Pt-Po pada media GL-20 tiap satuan waktu.
y = 0,688x + 0,207 R² = 0,955
2 4
6 8
10 12
14
5 10
15 20
Pt -
Po
So - S
60
Rendemen penggunaan substrat untuk penggandaan biomassa Yxs merupakan rasio antara perbedaan jumlah biomassa pada saat t dengan jumlah biomassa pada saat t=0
dengan selisih antara jumlah substrat pada awal fermentasi dengan sisa substrat pada waktu t. Nilai Yxs dapat ditentukan dengan cara menghubungkan antara selisih penggunaan
substrat So-S dan jumlah biomassa yang terbentuk X-Xo. Kemiringan garis regresi slope persamaan garis X–Xo = Yxs So–S merupakan nilai Yxs. Pada Gambar 20
ditunjukkan kurva hubungan antara jumlah penggunaan substrat So-S dan jumlah sel yang terbentuk Xt-Xo pada substrat GL-20 tiap satuan waktu yaitu Y = 0,142 x – 0,088.
Dengan cara yang sama maka diperoleh persamaan regresi pada konsentrasi glukosa 30 g l dan 40 gl yaitu masing-masing Y = 0,123 x – 0,163 dan Y = 0,07 x + 0,019. Data
kemiringan regresi dari ketiga persamaan tersebut diperoleh nilai masing-masing 14,2 untuk substrat 20 gl dan 12,3 untuk substrat 30 gl serta substrat 40 gl sebesar 7 . Jika
dibandingkan dari masing-masing nilai maka produktivitas sel paling tinggi terjadi pada fermentasi dengan menggunakan glukosa 20 gl.
Gambar 20. Kurva hubungan antara jumlah penggunaan substrat So-S dan
jumlah sel yang terbentuk Xt-Xo pada media GL-20 tiap satuan waktu.
y = 0,142x - 0,088 R² = 0,896
-1 1
2 3
4 5
5 10
15 20
Xt -
Xo
So - S
61
4.4. Pengembangan proses produksi probiotik skala pilot plant Alternatif 1. Jalur proses diagram alir dan integrasi proses dengan bahan baku glukosa
Input Tahapan Kondisi
Output
Pasteurisasi 80 C, 5
Menit Inkubasi 37
C, 18 -24 Jam
Mendapatkan Jumlah Sel Yang
Banyak
Glukosa : 20
Media Unsur Mikro
Inkubasi 37 C, 24 Jam
Starter Vegetatif 2,5 l
50 ml Susu Segar + 1,5 g Laktosa
monohidrat
Bioreaktor 75 liter Volume Kerja
50 liter Probiotik
Sterilisasi 121 C,
15 Menit Inkubasi 37
C, 48 Jam
Formulasi
50 g Butter + 20 g Gula Halus + 15 g
Probiotik.
Packing
Produk Inokulasi 5 vv dari
Volume Kerja Produktivitas Sel
dan Omega-6 Tinggi
Produk Probiotik Omega-6
Inokulasi 3 vv dari Volume Kerja
MRS Agar
• 2,61 g MRSA + 50 g Air.
• Media 6 ml Slant
Sterilisasi 121 C,
15 Menit Inkubasi Kulkas 37
C, 48 Jam Koloni Terbaik
Tunggal
MRS Broth Pre Vegetatif lt
Sterilisasi 121 C,
15 Menit • 2,61 g MRS
Broth + 50 g Air.
• Media 6 ml Slant
Mendapatkan Isolat Segar
Mendapatkan Isolat Koloni
Terbaik Tunggal
Gambar 21. Alternatif perancangan teknologi proses produksi dengan bahan
baku glukosa 62
Alternatif 2. Jalur proses perancangan teknologi proses produksi dengan bahan baku ekstrak jagung dan ekstrak mengkudu
Input Tahapan Kondisi
Output
Pasteurisasi 80 C, 5
Menit Inkubasi 37
C, 18 -24 Jam
Mendapatkan Jumlah Sel Yang
Banyak • Yield Susu
Jagung : 35 • Yield Ekstrak
Mengkudu : 55
640 ml Susu Jagung + 160 ml
Ekstrak Mengkudu + 200 ml Susu
Segar Inkubasi 37
C, 24 Jam
Starter Vegetatif 2,5 l
50 ml Susu Segar + 1,5 g Laktosa
monohidrat
Bioreaktor 75 liter Volume Kerja
50 liter Probiotik
Sterilisasi 121 C,
15 Menit Inkubasi 37
C, 48 Jam
Formulasi
50 g Butter + 20 g Gula Halus + 15 g
Probiotik.
Packing
Produk Inokulasi 5 vv dari
Volume Kerja Produktivitas Sel
dan Omega-6 Tinggi
Produk Probiotik Omega-6
Inokulasi 3 vv dari Volume Kerja
MRS Agar
• 2,61 g MRSA + 50 g Air.
• Media 6 ml Slant
Sterilisasi 121 C,
15 Menit Inkubasi Kulkas 37
C, 48 Jam Koloni Terbaik
Tunggal
MRS Broth Pre Vegetatif lt
Sterilisasi 121 C,
15 Menit • 2,61 g MRS
Broth + 50 g Air.
• Media 6 ml Slant
Mendapatkan Isolat Segar
Mendapatkan Isolat Koloni
Terbaik Tunggal
Gambar 22. Alternatif perancangan teknologi proses produksi dengan bahan
baku ekstrak jagung dan ekstrak mengkudu 63
Pemilihan jalur proses ini bertujuan untuk merancang proses produksi probiotik dari isolat lokal Lactobacillus plantarum JR64 dengan menggunakan bahan baku fermentasi dari
glukosa atau bahan baku alternatif dari campuran pati atau ekstrak jagung dengan ekstrak mengkudu. Hasil terbaik dari kreasi percobaan skala laboratorium dengan membandingkan
nilai Yps dan Yxs, maka diperoleh hasil terbaik pada fermentasi substrat glukosa 20 gl. Data terbaik skala laboratorium selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk pengujian
skala pilot plant. Hasil pengujian skala pilot plant dengan substrat glukosa dan campuran ekstrak jagung dan ekstrak mengkudu kemudian dipilih sebagai dasar perancangan dan
perhitungan finansial untuk mengevaluasi kelayakan secara ekonomi ditinjau dari aspek biaya bahan baku, biaya peralatan, biaya pabrik secara umum serta biaya variable lainnya.