28
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji keterandalan instrumen yang digunakan dalam riset. Instument riset yang terandal akan mampu mengungkapkan informasi yang
sebenarnya di lapangan. Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan dengan menggunakan metode Hoyt, uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kereliabelan
dari atribut-atribut yang diajukan pada responden dalam kuesioner Umar, 2003.
Uji reliabilitas ini dapat dilakukan pada saat sebelum penelitian, untuk mengetahui apakah instrument pengumpulan data tersebut sudah reliable dapat
diandalkan atau belum. Sehingga akan diperoleh atribut yang valid dan konsisten. Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 30 orang, apabila ternyata hasilnya tidak
reliable maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan memperbaiki kuesioner .Hasilnya reliable, maka penelitian dapat dilanjutkan dengan menyebarkan kuesioner.
Pengujian reliabilitas instrument dengan metode ini melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1.
Mencari nilai jumlah kuadrat responden JKr dengan rumus:
Jkr = Xt² - Xt² k kN
Keterangan: JKr : Jumlah kuadrat responden
K : Banyaknya butir pertanyaan
N : Banyaknya responden 30
Xt : Skor total responden
2. Mencari jumlah kuadrat butir JKb dengan rumus:
Jkb = B² - Xt² N kN
Keterangan: JKb
: Jumlah kuadrat butir Σ B2
: Jumlah kuadrat jawaban benar ya seluruh batir ΣXt 2
: Kuadrat dari skor total 3.
Mencari jumlah kuadrat total JKt dengan rumus:
Jkt = B S B + S
Keterangan: JKt
: Jumlah kuadrat total ΣB : Jumlah jawaban benar ya seluruh butir
ΣS : Jumlah jawaban salah tidak seluruh butir 4.
Mencari jumlah kuadrat sisa dengan rumus:
JKs JKt JKr JKb
29
5. Mencari varians responden, varians butir dan varians sisa dengan rumus:
Vr = Jkr Vr = Jkb
Vr = Jkr dbr
db dbs
Keterangan: Vr : Varians responden dbr : Derajat bebas responden
Vb : Varians butir dbb : Derajat bebas asosiasi Vs : Varians sisa dbs : Derajat bebas sisa
6. Memasukkan nilai varians yang diperoleh ke rumus:
r
13
= 1 - Vs
Vb
Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai dari tabel r product moment. Nilai r product moment
tabel α = 0,05 yaitu 0,361 dengan tingkat keyakinan 95 . Jika
│r
14
│ r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan tidak andal, namun sebaliknya jika
│r
14
│ r product moment dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan andal dan penelitian dengan
menggunakan instrumen yang sama dapat digunakan.
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini digunakan tiga pendekatan, yaitu analisis deskriptif, analisis IPA Importance Performance Analysis, dan analisis CSI
Customer Satisfaction Index.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan sebaran data responden terhadap suata variabel tertentu. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan
untk mengetahui karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli Lapis Bogor dalam bentuk tabel-tabel frekuensi.
Analisis ini dipilih karena mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian yang tengah berlangsung
ketika penelitian dilakukan. Jawaban-jawaban yang dominan dalam kuesioner akan menunjukkan karakteristik konsumen serta perilaku keputusan pembelian.
2. Importance Performance Analysis IPA
Alat analisis IPA Importance Performance Analysis merupakan teknik untuk mengukur tingkat kepentingan dari atribut produk menurut pandangan konsumen dan
tingkat kinerja yang berguna untuk pengembangan usaha yang dijalankan. Importance Performance Analysis akan menunjukkan pandangan konsumen terhadap kepentingan
dan kinerja dari atribut.
Penggunaan metode IPA dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepentingan dan kinerja suatu atribut yang paling berpengaruh yang kemudian dirata-ratakan dengan
jumlah responden yaitu 100 orang. Total dari penelitian pada tingkat kinerja dan kepentingan atribut produk dirata-ratakan terhadap jumlah atribut Simanjuntak, 2010
dan digunakan skor untuk penilaian tingkat kepentingan dan kinerja. Rumus skor yang digunakan dalam penelitian ini, adalah:
30
dimana : X = Total skor penilaian tingkat pelaksanaankinerja dari seluruh responden
Y = Total skor penilaian tingkat kepentingan dari seluruh responden X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaankinerja per responden
Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan per responden n = Jumlah responden
Hasil dari perhitungan kemudian dinyatakan dalam Diagram Kartesius yang terbagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik
X = X
dan
Y = Y
. Perhitungan nilai X dan Y , tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
dimana : X = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat pelaksanaan.
Y = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan. k = Banyaknya atribut produk yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen
Seluruh hasil perlindungan dimasukkan ke dalam salah satu kuadran yang terdapat pada Diagram Kartesius Rangkuti, 2006, seperti yang terdapat
pada Gambar 11.
High Leverage
Atributes to Improve
Kuadran I
Maintain Performance
Kuadran II
Atributes to Maintain
Kuadran III
Low Leverage
Main Priority
Kuadran IV
Gambar 11 Diagram kartesius tingkat kepentingan dan kinerja
Sumber : Rangkuti, 2006
Menurut Rangkuti 2002, Diagram Kartesius memiliki empat kuadran dengan kuadran yang berbeda pada masing-masing kuadran sebagai berikut:
1. Kuadran Pertama Atributes to Improve
Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang
diharapkan tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
2. Kuadran Kedua Maintain Performance
Merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dan faktor-faktor dianggap oleh konsumen sudah sesuai dengan yang
X =
Σ X
n Y =
Σ X
n
X =
Σ X
k Y =
Σ
Y k
High
Im por
tan ce
Low
Performance