Harga Analisis Perilaku dan Kepuasan Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Lapis Bogor Sangkuriang
52
mayoritas konsumen LBS. Oleh karena itu manajemen LBS harus mempertimbangkan untuk menggunakan ini sebagai media promosi, seperti pemberian potongan harga
untuk pembelian dalam jumlah tertentu, atau voucher potongan harga yang diberikan pada konsumen yang melakukan kunjungan lebih dari 10 kali sehingga diharapkan
dapat menarik perhatian konsumen agar semakin tertarik untuk berkunjung ke outlet LBS.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada Lapis Bogor Sangkuriang maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :
1. Karakteristik konsumen LBS terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan jumlah
yang relatif seimbang. Sebagian besar konsumen berusia antara 17-25 tahun berpendidikan sarjana dan SMA, bekerja sebagai pegawai swasta dan mahasiswa,
berpendapatan antara Rp.1.500.000-2.500.000 dan bertempat tinggal di Bogor.
2. Alasan utama konsumen membeli Lapis Bogor Sangkuriang adalah rasa produk
yang khas dan sebagai buah tangan. Sumber informasi konsumen mengenai LBS sebagian besar diperoleh dari teman dan keluarga . Apabila LBS tutup, sebagian
besar konsumen akan beralih membeli makanan selain di LBS dan jika terjadi kenaikan harga sebagian besar konsumen akan tetap membeli Lapis Bogor
Sangkuriang. Sebagian besar konsumen melakukan pembelian tergantung pada situasi berniat membeli ketika membutuhkan Lapis Bogor Sangkuriang.
Pembelian biasanya dilakukan pada hari libur. Selain itu sebagian besar konsumen menginginkan adanya potongan harga sebgai bentuk promosi dari LBS.Sebagian
besar konsumen merasa puas dengan LBS dan berniat untuk melakukan pembelian kembali dan akan merekomendasikan LBS kepada orang-orang yang ada di sekitar.
Selain itu, sebagian besar konsumen menyukai produk LBS dengan rasa original dibandingkan dengan rasa lainnya.
3. Berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja, setiap atribut
LBS dibagi kedalam empat kuadran. Atribut yang berada pada kuadran I atribut yang memiliki tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kinerja rendah adalah
ketersediaan produk dan tanggapan terhadap keluhan. Atribut yang berada pada kuadran II atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang
tinggi adalah harga, rasa, varian rasa, kebersihan produk, keramahan Pramusaji, lisensi BPOM. Atribut yang berada pada kuadran III adalah iklan promosi dan
kecepatan pelayanan . Atribut yang berada pada kuadran IV atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah dan tingkat kinerja yang tinggi adalah merk, desain
kemasan, lokasi, dan kebersihan tempat.
4. Nilai Customer Satisfaction Index dari LBS adalh sebesar 76 atau 0,76 yang
menunjukkan bahwa secara umum konsumen LBS merasa puas berada pada range 0,66-0,80 terhadap atribut-atribut yang dianalisis.
53
Saran
Berdasarkan kondisi LBS saat ini, maka diajukan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen LBS, yaitu :
1. Penambahan kapasitas produksi sehingga ketersediaan produk di masing-masing
outlet menjadi meningkat dengan prioritas penambahan kapasitas produksi yaitu hari libur, karena pada hari ini libur adalah saat dimana outlet-outlet LBS sering
mengalami stockout. Melalui hal tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen sehingga konsumen akan datang kembali untuk membeli
produk LBS, selain itu LBS dapat menambah teknik penyampaian promosi nya melalui situs web misalnya, dan mulai memikirkan untuk menerapkan sistem
pengiriman dalam penyampaian produknya kepada konsumen untuk meningkatkan nilai jual LBS di mata konsumen.
2. Manajemen LBS harus mulai merespon secara positif setiap keluhan konsumen
yang muncul, hal ini untuk mendekatan LBS kepada konsumen nya, karena image “stockout” LBS yang selama ini dianggap oleh manajemen LBS sebagai image
yang berdampak positif dalan penjualan LBS tidak dapat selamanya dipertahankan , begitu banyak pesaing LBS dengan produk yang relatif sama yang siap untuk
bersaing untuk merebut pasar bolu lapis dan brownies yang menjadi segmen pasar Lapis Bogor Sangkuriang.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Ikbal. 2010. Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor. [BPS] Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2012. Pertumbuhan Penduduk
Indonesia. Jakarta: BPS RI. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Indikator Ekonomi 2012. Jakarta. BPS Jakarta-
Indonesia. Chandra, Kiky. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Konsumen Terhadap Roti Unyil Venus. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Crawford, R. 1991. In the Era of Human Capital ; The Emegence of Talent, Intelegence, and Knowledge as the worldwide Economic Force and What It
Means to Managers and Investors. USA : Harper. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2008. Buku Data Pariwisata Kota
Bogor Tahun 2008. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. Engel, J. F., R. D. Blackwell dan P. W. Miniard. 1994.Perilaku Konsumen. Jilid I.
Binarupa Aksara. Jakarta. Firmansyah. 2006. Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Factory Outlet Studi
Kasus di Kota Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Griffin, R.W. 2003. Bisnis. Edisi keenam. Jilid 1. PT Prehallindo. Jakarta. Guilford J.P., Benjamin Fruchter.1956. Fundamental Statistic in Psychology and
Education, 5th ed,.Tokyo : Mc-Graw-Hill,.