Tujuan Penelitian Hipotesis Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Subsektor Perikanan Tangkap Kebijakan Pengembangan Subsektor Perikanan Tangkap Kredit untuk Nelayan Alokasi Realisasi Kesenjangan Kurangnya Pemahaman Risiko Usaha Perikanan Tangkap Gambar 1 Kerangka perumusan masalah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menggambarkan profil risiko usaha perikanan tangkap skala kecil secara komprehensif di Palabuhanratu, termasuk solusi pemecahan yang ditawarkan. Tujuan tersebut dapat dicapai melaui beberapa tahapan kegiatan yaitu: 1 Mengidentifikasi dan memetakan risiko usaha perikanan tangkap 2 Menghitung besaran risiko serta dampaknya bagi produksi, harga dan pendapatan nelayan 3 Mengukur sikap nelayan terhadap risiko 4 Merancang solusi kemudahan bagi nelayan untuk mendapatkan modal usaha

1.4 Hipotesis

Hipotesis umum yang menyusun penelitian ini adalah anggapan perbankan yang mengkategorikan usaha perikanan tangkap sebagai usaha yang penuh risiko tidak sepenuhnya benar karena kegiatan perikanan tangkap bersifat unik dan spesifik tergantung kondisi sumberdaya ikan yang dieksploitasi. Adapun hipotesis khusus dalam penelitian ini adalah: 1 Ada perbedaan jenis risiko usaha perikanan yang melekat pada alat tangkap pancing, payang, bagan dan rampus; 2 Ada perbedaan besaran dan dampak risiko diantara alat tangkap pancing, payang, bagan dan rampus; serta 3 Ada perbedaan sikap nelayan terhadap risiko diantara alat tangkap pancing, payang, bagan dan rampus.

1.5 Manfaat Penelitian

Keluaran yang dihasilkan dari penelitian ini berupa gambaran rinci tentang risiko usaha perikanan tangkap skala kecil serta solusi kemudahan aksesibilitas terhadap sumber permodalan bagi nelayan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi, pihak perbankan, pihak investor serta Departemen Kelautan dan Perikanan dalam rangka mengembangkan usaha perikanan tangkap skala kecil. Dipandang dari perspektif ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi penelitian- penelitian sejenis sehingga niat untuk menggambarkan risiko usaha perikanan tangkap skala kecil diseluruh Indonesia dapat terpenuhi.

1.6 Kerangka Pemikiran

Anggapan tentang besarnya risiko usaha perikanan tangkap memang tidak sepenuhnya salah namun juga tingkat ketepatannya masih perlu ditelaah lebih lanjut. Alasan logis yang mendukung hal tersebut adalah relatif bervariasinya kegiatan usaha penangkapan ikan sehingga tidak biasa digeneralisasikan. Satu satunya cara untuk mengetahui kondisi riil risiko usaha perikanan tangkap adalah melakukan pengkajian secara komprehensif. Poin penting yang perlu diketahui dalam proses pengkajian adalah jenis- jenis risiko yang melekat pada masing-masing usaha perikanan tangkap, besaran risiko serta sikap nelayan dalam menghadapi risiko yang ada. Ketiga poin tersebut dapat dijadikan pertimbangan dalam pencarian solusi untuk mengatasi kesulitan nelayan mendapatkan modal usaha. Menurut Kountur 2006, untuk mengetahui jenis-jenis risiko yang melekat pada suatu usaha dapat dilakukan tahapan sebagai berikut 1 penentuan pendekatan yang akan digunakan, 2 penentuan sasaran yang ingin dicapai, 3 penentuan produk yang dihasilkan, 4 penentuan kegiatan yang fatal, 5 penentuan BOUP barang, orang, uang dan prosedur yang fatal, 6 penentuan kejadian beresiko dan 7 penentuan penyebab risiko. Risiko pada umumnya disebabkan oleh faktor operasional manusia, teknologi, alam dan aturan serta faktor keuangan seperti perubahan harga, perubahan mata uang dan perubahan tingkat bunga. Terkait dengan penanganan risiko maka infomasi tentang besaran risiko serta sikap nelayan dalam menghadapi risiko mutlak diperlukan. Masing-masing risiko yang terjadi memiliki besaran yang berbeda, demikian pula dengan variasi sikap nelayan dalam menghadapi risiko. Gambar 2 Kerangk a pem ik iran peneliti an. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Pembagian Risiko