Definisi dan Klasifikasi Usaha Perikanan Tangkap

Kejadian Kemungkinan Akibat Peristiwa Penyimpangan - Poisson - Binomial - Weight average approximation z-score - VAR - Individualgroup approximation Sumber: Kountur 2006 Gambar 3 Metode yang digunakan dalam pengukuran risiko.

2.4 Definisi dan Klasifikasi Usaha Perikanan Tangkap

Usaha perikanan tangkap didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh ikan di perairan dalam keadaan tidak di budidayakan dengan maupun tanpa alat tangkap, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk menampung, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah, dan mengawetkan Alhidayat, 2002. Menurut Charles 2001 skala usaha perikanan tangkap dapat ditinjau dari berbagai aspek diantaranya ukuran kapal yang dioperasikan, lokasi fishing ground dan tujuan produksinya. Pengelompokan tersebut dilakukan melalui perbandingan perikanan skala kecil small scale fisheries dengan perikanan skala besar large scale fisheries. Selanjutnya Smith 1983 mengemukakan bahwa skala usaha perikanan dapat dilihat dengan cara membandingkan perikanan berdasarkan situasi technico-socio-economic nelayan. Berdasarkan situasi tersebut kegiatan perikanan dapat digolongkan kedalam skala industri dan skala tradisional. Kesteven 1973 mengelompokkan nelayan kedalam tiga kelompok yaitu industri, artisanal dan subsisten. Nelayan industri dan artisanal berorientasi komersil sedangkan nelayan subsisten umumnya memanfaatkan hasil tangkapan untuk konsumsi harian Tabel 1. Tabel 1 Perbandingan nelayan industri dan tradisional dari sisi technicio-socio- economic Tradisional Pembanding Industri Artisanal Subsisten 1 Unit Penangkapan Tepat, dengan divisi pekerjaan dan prospek jelas Tepat, kecil, spesialisasi yang tidak terbagi Tenaga sendiri atau keluarga, atau kelompok masyarakat 2 Kepemilikan Dikonsentrasikan pada beberapa pengusaha, kadang bukan nelayan Biasanya dimiliki oleh nelayan yang berpengalaman atau nelayan gabungan Tersebar diantara partisipan-partisipan 3 Komitmen waktu Biasanya penuh waktu Seringkali merupakan pekerjaan sampingan Kebanyakan paruh waktu 4 Kapal Bertenaga dengan peralatan yang memadai Kecil; dengan motor dalam atau motor tempel kecil di luar Tidak ada taua berbentuk kano 5 Perlengkapan Buatan mesin atau pemasangan lainnya Sebahagianseluruhnya memakai material- material buatan mesin Material-material buatan tangan, dipasang pemiliknya 6 Sifat pekerjaan Dengan bantuan mesin Bantuan mesin minim Dioperasikan dengan tangan 7 Investasi Tingi dengan proporsi yang besar diluar nelayan Rendah; penghasilan nelayan seringkali diambil dari pembeli hasil tangkapan Sangat rendah sekali 8 Penangkapan per unit penangkapan Besar Menengah atau rendah Rendah hingga sangat rendah 9 Produktivitas per orang nelayan Tinggi Menengah atau rendah Rendah hingga sangat rendah 10 Pengaturan hasil tangkapan Dijual ke pasar yang terorganisir Penjualan untuk lokal yang tak terorganisir; sebahagian dikonsumsi sendiri Umumnya dikonsumsi nelayan itu sendiri, keluarganya atau dibarter 11 Pengelolaan hasil tangkapan Diolah menjadi tepung ikan atau untuk bahan konsumsi bukan untuk manusia Beberapa dikeringkan, diasap, diasinkan untuk kebutuhan manusia Kecil atau tidak ada sama sekali; semuanya untuk dikonsumsi 12 Keberadaan ekonomi nelayan Seringkali kaya Menengah kebawah Minimal 13 Kondisi sosial Terpadu Kadang terpisah Masyarakat yang terisolasi Pengklasifikasian usaha perikanan tangkap juga terdapat dalam statistik perikanan tangkap. Berdasarkan statistik perikanan, usaha penangkapan ikan dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran perahukapal yang digunakan. Usaha penangkapan ikan yang menggunakan kapal ukuran 30 GT dikategorikan sebagai usaha kecil, sedangkan usaha yang menggunakan perahu berukuran 30 GT digolongkan sebagai usaha besar.

2.5 Kebijakan Kredit Sektor Perikanan dan Kelautan