Bahan Tambahan Tablet Hisap
b. Pengikat Binder Bahan tambahan yang diperlukan untuk memberikan sifat
kohesif terhadap serbuk sehingga dapat membentuk struktur tablet yang kompak setelah pencetakan dan dapat ditambahkan dalam
bentuk kering, cairan, atau larutan tergantung pada metode pembuatan tablet hisap. Bahan pengikat kering antara lain :
hidroksi propil metil selulosa, carboxy metil selulosa, etil selulosa, dan avicel, sedangkan bahan pengikat dalam bentuk basah antara
lain : gom, gelatin, tragakan, dan PVP Voight R, 1999. c. Pelincir Voight R, 1999; Siregar Charles J.P dan Saleh Wikarsa,
2010 Pelincir dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Pelincir Glidan Bahan yang berfungsi untuk memperbaiki daya luncur masa
atau granulat yang ditabletasi dengan mengurangi gesekan antar partikel. Contohnya adalah pati amilum, talk, bahan silikat,
magnesium oksida. 2. Pelicin Lubricant
Bahan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara dinding dalam lubang ruang cetak dengan permukaan sisi tablet.
Contohnya adalah logam stearat, stearowet C, talk, amilum, natrium benzoat dan natrium klorida, natrium dan magnesium
lauril sulfat, polietilen glikol, gliseril behanat.
3. Anti adhesi Anti sticking Bahan yang berfungsi untuk mencegah lekatnya bahan
yang dikempa pada permukaan punch. Contohnya adalah talk, amilum maidis, Cab-O-Sil, natrium lauril sulfat, logam stearat.
d. Adsorben Bahan yang dimaksudkan untuk melindungi bahan
berkhasiat dari pengaruh kelembaban, membantu meningkatkan homogenitas campuran, menghindari lembab akibat reaksi antara
bahan dalam sediaan bahan tablet. Contohnya adalah aerosil, avicel, Mg oksida, Mg karbonat, laktosa, bentonit dan kaolin
Voight R, 1999. e. Pemanis
Bahan yang digunakan untuk menutupi rasa yang tidak enak dari bahan lain dalam tablet. Contohnya adalah manitol,
sukrosa, sakarin, aspartam. f.
Pengharum Bahan yang digunakan untuk menutupi aroma yang tidak
enak dari bahan lain dan menimbulkan aroma tertentu. Contohnya adalah oleum citri dan oleum menthae piperenthae.
g. Pewarna Bahan yang digunakan untuk memberi identitas pada
produk, meminimalkan kemungkinan kesimpangsiuran selama pembuatan, untuk nilai estetik atau nilai pemasarannya. Siregar
Charles J.P dan Saleh Wikarsa, 2010.