Daun sirih mempunyai efek sebagai antibakteri karena
mengandung banyak senyawa fenol sehingga dapat membunuh kuman- kuman penyebab penyakit. Secara tradisional, daun sirih memang
disebutkan sebagai obat sariawan namun belum diketahui bagaimana mekanisme kerjanya, sebagai antibakteri atau berfungsi lain. Karvakrol
bersifat sebagai desinfektan dan anti jamur sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Zat lainnya yaitu
eugenol dan metil eugenol yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada gigi Depkes RI, 2000.
2.1.8 Efek Farmakologi
Piperis Folium mempunyai efek sebagai antibakteri karena kandungan kimia Piperis Folium mengandung banyak senyawa fenol
dapat membunuh kuman-kuman penyebab penyakit. Sehingga dengan matinya bakteri akan sembuh penyakit yang disebabkannya dan akan
hilang pula bau yang ditimbulkannya. Peranan Piperis Folium dalam pengobatan kerusakan gigi adalah sebagai antibakteri walaupun tidak
menutup kemungkinan tambahan peranan bau khas kandungan kimia Piperis Folium menutupi bau yang tidak enak akibat pembusukan di
mulut. Bau mulut tidak hanya disebabkan oleh kerusakan pada gigi, namun juga dapat disebabkan oleh organ tubuh bagian dalam, seperti
lambung.
Secara tradisional, Piperis Folium memang disebutkan sebagai obat sariawan, namun belum diketahui bagaimana mekanisme kerjanya,
sebagai antibakteri atau berfungsi lain. Tanaman Piper betle mengandung minyak atsiri salah satu diantara komponennya adalah kavakrol. Kavakrol
bersifat sebagai desinfektan, antijamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan keputihan. Zat lainnya yaitu eugenol
dan metil-eugenol, dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada gigi Depkes RI, 2000.
2.2 Deskripsi Kapur Sirih
Kapur atau cunam kapur mati berwarna putih likat seperti krim yang dihasilkan dari cangkang siput laut yang telah dibakar. Hasil dari
debu cangkang tersebut perlu dicampurkan air untuk mempermudah bila dioleskan ke atas daun sirih. Kapur dapat diperoleh dengan membakar batu
kapur kalsium karbonatCaCO
3
. Apabila dibakar dengan suhu tertentu CaCO
3
dapat mengeluarkan gas yang disebut dengan karbondioksida CO
2
dan menjadi kalsium oksida CaO. Kalsium oksida kemudian dicampur dengan sedikit air yang menyebabkan CaO menyerap dan
mengembang, selain menghasilkan panas serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium hidroksida CaOH
2
. Proses tersebut disebut dengan tindakan air slaking dan serbuk kapur adalah kapur terhidrat.
Serbuk kapur akan menjadi cair jika campuran airnya berlebihan. Serbuk kapur jika didiamkan terlalu lama, kandungan airnya akan hilang dan