c. Keseragaman ukuran Ansel,1989 Ukuran tablet meliputi diameter dan ketebalan. Ketebalan tablet
berhubungan dengan proses pembuatan tablet. Ketebalan tablet harus terkontrol sampai perbedaan 5 dari nilai standar. Pengontrolan
ketebalan tablet diperlukan agar diterima oleh konsumen dan dapat mempermudah pengemasan.
d. Kekerasan Lachman, 1994 Tablet harus memiliki kekuatan atau kekerasan tertentu agar tahan
terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan transportasi. Kekerasan tablet merupakan fungsi dari isi die dan gaya
kompresi. Pada tenaga kompresi yang tetap, kekerasan tablet akan meningkat dengan menambah isi die. Jika tekanan ditambah, kekerasan
akan meningkat sampai batasan tertentu. Jika tekanan melebihi batas tersebut akan terjadi capping atau laminating.
e. KeregasanFriabilitas Agoes, 2006 Tablet yang baik memiliki keregasan kurang dari 1. Keregasan
tablet dinyatakan sebagai selisih bobot sebelum dan sesudah pengujian, dibagi dengan bobot mula-mula lalu dikali 100.
f. Waktu hisap Lachman, 1994 Waktu hisap adalah waktu yang dibutuhkan oleh sediaan untuk
melarutterkikis perlahan-lahan di dalam mulut. Syarat waktu hisap untuk tablet hisap yaitu terkikis perlahan-lahan dalam jangka waktu 30 menit
atau kurang.
2.7 Sistem Imunitas Tubuh
Sistem imun tubuh merupakan gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap berbagai penyakit terutama
infeksi Baratawidjaja, 2004. Infeksi yang terjadi pada orang normal umumnya singkat dan
jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki suatu sistem yang disebut sistem imun yang
memberikan respons dan melindungi tubuh terhadap unsur-unsur patogen tersebut. Respons imun sangat bergantung pada kemampuan sistem imun
untuk mengenali molekul asing antigen yang terdapat pada patogen potensial dan kemudian membangkitkan reaksi yang tepat untuk
menyingkirkan sumber antigen bersangkutan. Sistem imun dapat membedakan zat asing non-self dari zat yang berasal dari tubuh sendiri
self. Pada beberapa keadaan patologik, sistem imun tidak dapat membedakan self dari non-self sehingga sel-sel dalam sistem imun
membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri. Zat anti itu disebut antibodi Kresno, 2001.
2.7.1 CD4 Cluster of Differentiation 4
CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4
pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena
berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang
seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4
berkisar antara 31-60. Pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu misal pada orang yang terinfeksi HIV nilai CD4 semakin lama
akan semakin menurun bahkan pada beberapa kasus bisa sampai nol. Di sekitar kita banyak sekali infeksi yang beredar, entah itu berada
dalam udara, makanan ataupun minuman. Namun manusia tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk
melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada
tubuh manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah CD4 antara lain meliputi
perbedaan analisis, perbedaan musim, beberapa penyakit bersamaan, dan penggunaan kortikosteroid. Di samping itu, terdapat pula beberapa faktor
yang dilaporkan memberikan sedikit pengaruh terhadap jumlah nilai CD4 yaitu gender, usia pada orang dewasa, faktor risiko, stres psikologis, stres
fisik, dan kehamilan Anonim, 2010; Hopkins, 2006; Runggu, 2010.