Bakteri Asam Laktat Probiotik

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bakteri Asam Laktat Probiotik

Bakteri asam laktat BAL pertama kali ditemukan oleh Louis Pasteur seorang profesor kimia di University of Lille, di tahun 1878. Pada tahun 1889, Tissier, peneliti Perancis pada Laboratorium Louis Pasteur, menemukan bakteri yang mendominasi saluran usus bayi yang mengonsumsi ASI, yaitu Bifidobacterium. BAL dan Bifidobacteria termasuk ke dalam kelompok bakteri baik bagi manusia, dan umumnya memenuhi status GRAS Generally Recognized as Safe, yaitu aman bagi manusia Surono, 2004. BAL merupakan bakteri gram positif, katalase negatif, tidak membentuk spora, tidak mempunyai sitokrom, aerotoleran, anaerobik hingga mikroaerofilik, membutuhkan nutrisi yang kompleks seperti asam-asam amino, vitamin B kompleks B 1 , B 6 , B 12 , dan biotin, purin, dan pirimidin. Secara umum, niasin dan asam pantotenat bersifat esensial bagi pertumbuhan BAL. BAL memerlukan nutrisi yang sangat kompleks, oleh karena itu, umumnya memerlukan habitat yang kaya akan nutrisi, seperti susu, daging, minuman, dan sayuran. Namun, beberapa BAL juga terdapat pada mulut, saluran usus, dan vagina mamalia. Variasi karakteristik BAL normal terjadi, namun yang mutlak adalah sifatnya sebagai bakteri gram positif Surono, 2004. Beberapa peneliti menganggap Bifidobacterium termasuk ke dalam kelompok BAL, meskipun secara philogenetik berbeda. Beberapa kesamaan di antara keduanya adalah produksi asam laktat, ekologi tempat hidup dan fungsinya, serta pemanfaatannya sebagai kultur fermentasi susu. Seiring dengan kemajuan biologi molekuler, pada tahun 1980 genus BAL berkembang menjadi 15 genus, namun hanya lima genus yang berperan dalam proses fermentasi susu, yaitu Lactobacillus sp., Lactococcus sp., Leuconostoc sp., Pediococcus sp., dan Streptococcus sp. Di alam, BAL dapat ditemukan dalam dua sistem ekologi, yaitu saluran pencernaan manusiahewan mamalia dan produk makanan nabati maupun hewani, baik berupa kontaminasi alami maupun ditambahkan untuk tujuan fermentasi. Beberapa jenis BAL yang menghuni saluran pencernaan, atau disebut enteric lactic acid bacteria, di antaranya adalah Bifidobacterium bifidum, B. longum, B. infatis pada bayi, B. adolescentris yang menempati usus besar manusia, Lactobacillus acidophilus, L. gasseri, L. crispatus, L. johnsonii, L. salivarius, L. ruminis, L. vitulinus, L. reuteri, dan L. fermentum yang hidup dalam usus halus Surono, 2004. Menurut Fuller 1989, probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keseimbangan populasi mikroba dalam usus. Efek kesehatan yang menguntungkan dari probiotik antara lain adalah: 1 memperbaiki keluhan malabsorbsi laktosa atau lactose intolerance, 2 meningkatkan ketahanan alami terhadap infeksi di usus dan bahaya kanker, 3 meningkatkan sistem kekebalan Kim, 1990. Klein et. al. 1998 melaporkan bahwa taksonomi dan fisiologi spesies Lactobacillus probiotik termasuk ke dalam kelompok Lactobacillus acidophilus, L. casei, dan L. reuteriL. fermentum. Menurut Surono 2004, strain probiotik, yang di dalamnya termasuk BAL, membantu sistem imun dengan: 1 modulasi sistem imun, meningkatkan produksi antibodi dan mengaktifkan makrofag, limfosit dan sel-sel imun lainnya, 2 meningkatkan produksi musin dalam usus sehingga meningkatkan respon imun alami, 3 menghambat patogen dalam saluran air seni dan usus melalui persaingan dalam mendapatkan nutrisi dan membentuk biosurfaktan dan 4 molekul koagregasi yang mencegah pelekatan dan penyebaran patogen pada sel epithelial, 4 menghasilkan senyawa antibakteri, seperti bakteriosin, 5 menurunkan pH dengan dihasilkannya asam laktat yang menghambat pertumbuhan bakteri patogen, dan 6 menekan aktivitas enzim penghasil amin yang toksik dan karsinogenik dari bakteri usus lainnya. Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan strain mikroba probiotik yaitu: 1 mampu memfermentasikan susu dalam waktu yang relatif cepat, 2 mampu menggandakan diri, 3 tahan terhadap suasana asam sehingga mampu hidup dan bertahan dalam saluran pencernaan, 4 menghasilkan produk akhir yang dapat diterima konsumen, dan 5 mempunyai stabilitas yang tinggi selama proses fermentasi, penyimpanan, dan distribusi Hoier, 1992.

B. Bakteri Escherichia coli E. coli Penyebab Diare