21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. BOBOT BADAN TIKUS DAN NILAI PER
Selama pemeliharaan, bobot badan tikus ditimbang tiga hari sekali Lampiran 1. Pertumbuhan bobot badan tikus selama percobaan dapat dilihat pada Gambar 7. Pada umumnya
bobot badan tikus mengalami kenaikan selama pemeliharaan. Akan tetapi, pada tikus yang diberi EPEC, yaitu tikus kelompok L. plantarum 2C12 + EPEC, L. fermentum 2B4 + EPEC, dan kontrol
positif diberi EPEC saja, mengalami penurunan bobot badan sejak hari ke-12 hingga ke-21. Hal ini disebabkan tikus tersebut mengalami infeksi saluran pencernaan oleh EPEC, sehingga proses
penyerapan zat-zat gizi di dalam usus menjadi terganggu dan menurunkan bobot badan.
Gambar 7. Pertumbuhan Bobot Badan Tikus selama 21 Hari Percobaan Adesi atau pelekatan bakteri patogen pada permukaan mukosa menjadi tahap awal infeksi
saluran usus. Pelekatannya pada sel epithelial usus akan mengakibatkan kolonisasi, kerusakan sel, gangguan mekanisme pengaturan sel, serta pertumbuhan dan perkembangbiakan intraselular
Coconnier et al., 1993. Penurunan bobot badan kelompok tikus yang diberi EPEC, diperkuat dengan nilai PER
tikus percobaan Gambar 8 dan Lampiran 2. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata p0.05 terhadap nilai PER tikus percobaan Lampiran 3. Tikus kelompok L.
fermentum 2B4 memiliki nilai PER yang paling tinggi, sedangkan tikus kelompok kontrol positif memiliki nilai PER yang paling rendah. Uji lanjut Duncan Lampiran 3 menunjukkan bahwa
nilai PER tikus kelompok L. fermentum 2B4 + EPEC tidak berbeda nyata dengan nilai PER tikus kelompok L. plantarum 2C12 + EPEC dan dengan kontrol positif, namun berbeda nyata dan lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok tikus lainnya. 50
100 150
200 250
H0 H1
H3 H6
H9 H12 H15 H18 H21
B o
bo t
B a
da n
g
Periode Pemeliharaan hari ke-
Kontrol - L. plantarum 2C12
L. fermentum 2B4 L. plantarum 2C12 +
EPEC L. fermentum 2B4 +
EPEC Kontrol +
Keterangan: Nilai yang diikuti ol
Gambar 8. Nilai Prote
Nilai PER menunjukka berat badan. Rendahnya nila
perbedaan sumber protein Pemberian EPEC menyebabk
zat gizi, termasuk protein, me
B. KEJADIAN DIARE PADA T
BAL memberikan ma mikroflora dan saluran penc
dan Kesejahteraan Jepang me meningkatkan
kesehatan, Manfaat kesehatan yan
dalam saluran pencernaan S dapat menyebabkan diare. E
perubahan struktur sel, kemud Tabel 8. Kadar Air Feses Tik
Kelompok Perlakuan
Kontrol - L. plantarum 2C12
L. fermentum 2B4 L. plantarum 2C12 + EPEC
L. fermentum 2B4 + EPEC Kontrol +
Keterangan: Nilai yang diikuti ol
1.95 2.14
Kontrol - L. plantar
2C12
b ab
i oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0.05
otein Efficiency RatioTikus Percobaan pada Berbagai Perlaku
kkan pengaruh penyerapan protein yang dikonsumsi terhadap ilai PER kelompok tikus yang diinfeksi EPEC bukan diseba
in pada ransum, tetapi lebih disebabkan oleh pemberia bkan infeksi pada saluran pencernaan tikus, sehingga penye
menjadi terganggu.
PADA TIKUS TERINFEKSI EPEC
manfaat positif bagi kesehatan, khususnya menjaga kese ncernaan. Surono 2004 mengatakan bahwa Kementerian K
mengidentifikasi 12 komponen bahan pangan yang dikategori tan,
dan BAL
termasuk salah
satu dia
ang berkaitan dengan BAL adalah mengendalikan bakter Surono, 2004. EPEC merupakan salah satu bakteri pato
EPEC melekat pada sel mukosa usus dan menyebabkan udian melakukan invasi menembus sel mukosa.
ikus Percobaan bb
uan Hari ke-14
Hari ke-21
51.84±0.43
a
53.22±0.87
bc
48.93±1.31
a
46.02±1.63
a
48.66±1.41
a
48.30±1.13
ab
C 48.21±1.29
a
57.25±1.98
c
C 46.93±2.69
a
53.82±1.77
c
64.49±2.70
b
68.92±2.40
d
i oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0.05
4 2.39
1.29 1.19
0.9
tarum 2
L. fermentum 2B4
L. plantarum 2C12 + EPEC
L. fermentum 2B4 + EPEC
Kontro
Nilai PER
ab a
c dc
d
22
kuan
ap kenaikan babkan oleh
rian EPEC. yerapan zat-
seimbangan n Kesehatan
orikan dapat diantaranya.
teri patogen atogen yang
n terjadinya
1
bc
3
a ab
8
c
7
c d
.90
trol +
d