Analisis Kadar Malonaldehida MDA Conti et al., 1991 Analisis Proliferasi Sel Limfosit Tejasari, 2000

Keterangan: Nilai yang diikuti ol Gambar 8. Nilai Prote Nilai PER menunjukka berat badan. Rendahnya nila perbedaan sumber protein Pemberian EPEC menyebabk zat gizi, termasuk protein, me

B. KEJADIAN DIARE PADA T

BAL memberikan ma mikroflora dan saluran penc dan Kesejahteraan Jepang me meningkatkan kesehatan, Manfaat kesehatan yan dalam saluran pencernaan S dapat menyebabkan diare. E perubahan struktur sel, kemud Tabel 8. Kadar Air Feses Tik Kelompok Perlakuan Kontrol - L. plantarum 2C12 L. fermentum 2B4 L. plantarum 2C12 + EPEC L. fermentum 2B4 + EPEC Kontrol + Keterangan: Nilai yang diikuti ol 1.95 2.14 Kontrol - L. plantar 2C12 b ab i oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0.05 otein Efficiency RatioTikus Percobaan pada Berbagai Perlaku kkan pengaruh penyerapan protein yang dikonsumsi terhadap ilai PER kelompok tikus yang diinfeksi EPEC bukan diseba in pada ransum, tetapi lebih disebabkan oleh pemberia bkan infeksi pada saluran pencernaan tikus, sehingga penye menjadi terganggu. PADA TIKUS TERINFEKSI EPEC manfaat positif bagi kesehatan, khususnya menjaga kese ncernaan. Surono 2004 mengatakan bahwa Kementerian K mengidentifikasi 12 komponen bahan pangan yang dikategori tan, dan BAL termasuk salah satu dia ang berkaitan dengan BAL adalah mengendalikan bakter Surono, 2004. EPEC merupakan salah satu bakteri pato EPEC melekat pada sel mukosa usus dan menyebabkan udian melakukan invasi menembus sel mukosa. ikus Percobaan bb uan Hari ke-14 Hari ke-21 51.84±0.43 a 53.22±0.87 bc 48.93±1.31 a 46.02±1.63 a 48.66±1.41 a 48.30±1.13 ab C 48.21±1.29 a 57.25±1.98 c C 46.93±2.69 a 53.82±1.77 c 64.49±2.70 b 68.92±2.40 d i oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata p0.05 4 2.39 1.29 1.19 0.9 tarum 2 L. fermentum 2B4 L. plantarum 2C12 + EPEC L. fermentum 2B4 + EPEC Kontro Nilai PER ab a c dc d 22 kuan ap kenaikan babkan oleh rian EPEC. yerapan zat- seimbangan n Kesehatan orikan dapat diantaranya. teri patogen atogen yang n terjadinya 1 bc 3 a ab 8 c 7 c d .90 trol + d 23 Feses masing-masing kelompok perlakuan diukur kadar airnya basis basah pada hari ke- 14 dan ke-21 Lampiran 4. Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan kepada tikus percobaan berpengaruh nyata p0.05 terhadap kadar air feses bb tikus pada hari ke-14 dan ke-21 Lampiran 5 dan 6. Rata-rata kadar air feses pada hari ke-14 dan ke-21 dapat dilihat pada Tabel 8. Uji lanjut Duncan pada hari ke-14 Lampiran 5 menunjukkan bahwa kadar air feses kelompok kontrol positif diberi EPEC saja berbeda nyata dengan kadar air feses kelompok lainnya dan nilainya paling besar 64.49±2.70 bb. Kadar air feses kelompok L. plantarum 2C12 + EPEC tidak berbeda nyata dengan kadar air feses kelompok L. fermentum 2B4 + EPEC, dan keduanya juga tidak berbeda nyata dengan kadar air feses kelompok kontrol negatif, L. plantarum 2C12, dan L. fermentum 2B4. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian L. plantarum 2C12 dan L. fermentum 2B4 sampai pada hari ke- 14 dapat menekan kejadian diare pada kelompok yang juga diberi EPEC kelompok L. plantarum 2C12 + EPEC dan L. fermentum 2B4 + EPEC. Feses tikus kelompok kontrol positif tampak berlendir sebagai tanda telah terjadi infeksi pada saluran pencernaannya, sedangkan feses pada kelompok tikus yang lain tidak berlendir Gambar 9. Gambar 9. Feses Tikus Percobaan pada Hari ke-14 Pada hari ke-21 ditemukan beberapa pola yang sama. Uji lanjut Duncan pada hari ke-21 Lampiran 6 juga menunjukkan bahwa kadar air feses kelompok kontrol positif berbeda nyata dengan kadar air feses kelompok lainnya dan nilainya meningkat menjadi 68.92±2.40 bb. Kadar air feses ini lebih besar dibandingkan dengan kelompok lainnya. Kadar air feses kelompok L. plantarum 2C12 + EPEC dan L. fermentum 2B4 + EPEC juga mengalami peningkatan namun tidak berbeda nyata satu sama lain dan juga tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol negatif. Pada tikus yang sehat kelompok kontrol negatif, L. plantarum 2C12, dan L. fermentum 2B4 kadar air feses berkisar pada 46.02±1.63 bb sampai 53.22±0.87 bb. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pemberian EPEC mengakibatkan terjadinya diare, ditandai oleh tingginya kadar air feses tikus kelompok kontrol positif diberi EPEC saja dibandingkan kelompok tikus lainnya. Selain itu, pemberian L. fermentum 2B4 dan L. plantarum dapat menekan terjadinya diare pada tikus yang diberi EPEC. Kegagalan sistem pertahanan mukosa intestinal melalui produksi musin sebagai penghalang fisik, pelumas, menghasilkan senyawa bakteriostatik maupun bakteriosidal sel oleh sel goblet dan sel MALT, Mucosal-Associated Lymphoid Tissue yang memproduksi secretory Kontrol - L. plantarum 2C12 L. fermentum 2B4 L. plantarum 2C12 + EPEC L. fermentum 2B4 + EPEC Kontrol +