6. Pengambilan Contoh Uji Kayu di Lapangan
Contoh uji limbah kayu yang akan dilakukan pengujian di laboratorium diambil sebanyak 3x ulangan pada tiap jenisnya pada masing-masing bagian
pohon. Contoh uji limbah kayu tersebut terdiri dari tunggak, batang batang bebas cabang dan batang atas, dan cabang.
Adapun cara pengambilan contoh uji kayu di lapangan adalah sebagai berikut:
a. Contoh uji batang utama, diambil dari bagian ujung, bagian pangkal, dan
bagian tengah batang utama dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5 cm.
b. Contoh uji batang cabang diambil dari cabang yang besar, sedang, dan kecil
yang diameternya ≥ 30 cm. Contoh uji diambil dengan cara membuat potongan
melintang batang cabang setebal ± 5 cm. c.
Contoh uji tunggak dimana setiap contoh uji beratnya ± 1 kg. Selanjutnya contoh uji yang telah diambil di lapangan dimasukkan ke
dalam kantong plastik, diberi kode contoh uji agar tidak tertukar antara contoh uji satu dengan contoh uji lainnya. Kode contoh uji pohon adalah sebagai berikut :
Batang utama : M BU P Jenis pohon-Batang utama-Pangkal M BU T Jenis pohon-Batang utama-Tengah
M BU U Jenis pohon-Batang utama-Ujung Cabang
: M C B Jenis pohon-Cabang-Besar M C S Jenis pohon-Cabang-Sedang
M C K Jenis pohon-Cabang-Kecil
3.4 Pengumpulan Data di Laboratorium
3.4.1 Kadar Air
Contoh uji diambil dari masing-masing bagian pohon tunggak, batang bebas cabang, batang setelah cabang pertama, dan dahan.
Contoh uji penetapan kadar air berukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm. Semua contoh uji harus bersih dari
serabut dan ditimbang berat basahnya. Contoh uji dikeringkan dalam tanur suhu 103 ± 2
o
C sampai tercapai berat konstan. Penurunan berat yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur ialah kadar air contoh uji.
Perhitungan persen kadar air dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KA = × 100
……………………….Haygreen dan Boyer 1982 Keterangan :
KA = persentase kadar air BBc = berat basah contoh kg
BKc = berat kering contoh kg
3.4.2 Berat Jenis
Untuk mengetahui biomassa mati nekromassa dengan pendekatan volume suatu jenis pohon perlu diketahui berat jenis kayu. Berat jenis kayu diperoleh
dengan pengujian contoh uji kayu di laboratorium. Banyaknya contoh uji limbah kayu yang diambil adalah 3 buah contoh uji dari melintang tunggak, batang
batang bebas cabang dan batang atas dan cabang dengan dimensi 2 cm x 2 cm x 2 cm berdasarkan American Society for Testing Material ASTM D 2395-97.
Penentuan berat jenis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1.
Setiap contoh uji kayu ditimbang berat basahnya. 2.
Pengukuran volume contoh uji kayu mati. 3.
Contoh uji kayu dikeringkan dalam oven bersuhu ±105
o
C selama 24 jam. 4.
Setelah kering tanur ditimbang berat kering contoh uji kayu. Berat jenis dihitung dengan rumus sebagai berikut :
…………......Haygreen Bowyer 1989
3.4.3 Kadar Zat Terbang
Untuk mengetahui suatu kandungan karbon dalam nekromassa perlu diketahui kadar zat terbang dan kadar abu. Prinsip penetapan kadar zat terbang
adalah menguapkan bahan yang tidak termasuk air dengan menggunakan energi panas. Prosedur penentuan kadar zat terbang yang digunakan berdasarkan
American Society for Testing Material ASTM D 5832-98 adalah sebagai berikut: Contoh uji dari tiap bagian pohon berkayu dipotong menjadi bagian-
bagian kecil sebesar batang korek api, kemudian dioven pada suhu 80 °C selama 48 jam. Setelah Contoh uji dioven, contoh uji digiling menjadi serbuk dengan
mesin penggiling willey mill. Serbuk hasil gilingan disaring dengan alat penyaring mesh screen berukuran 40-60 mesh. Serbuk contoh uji tersebut
diambil sebanyak ± 2 gr yang dimasukkan ke dalam cawan porselen, kemudian cawan ditutup rapat dengan penutupnya dan ditimbang dengan alat timbang.
Setelah itu contoh uji dimasukkan kedalam tanur listrik bersuhu 950 °C selama 2 menit. Kemudian didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang
kembali. Selisih berat awal dan berat akhir yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering contoh uji merupakan kadar zat terbang.
Kadar zat terbang dinyatakan dalam persen dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
3.4.4 Kadar Abu