Bentuk Limbah Pemanenan Kayu
bulldozer dibayar berdasarkan banyaknya volume kayu bulat yang disarad dari petak tebangan ke TPn. Dalam hal ini kayu yang dibayar hanya memenuhi syarat
untuk diangkut ke TPK atau tempat penimbunan kayu. Untuk menghindari kerugian akibat adanya kayu yang tidak dibayar, operator bulldozer selalu
memeriksa kayu lebih dahulu sebelum disarad. Apabila kayu diperkirakan tidak memenuhi syarat, maka kayu itu akan ditinggalkan di dalam hutan sebagai
limbah. Penyaradan yang dilakukan sangat tergantung kondisi cuaca dan kondisi
alat. Cuaca yang buruk akan menyulitkan operasional di lapangan, oleh karena itu tidak dilakukan kegiatan penyaradan pada saat hujan untuk menghindari
pemadatan tanah, efisiensi waktu kerja dan jumlah kayu yang disarad. Selain itu, alat yang digunakan sudah berumur pakai 10 tahun, sehingga alat sering rusak dan
berakibat kepada tertundanya penyaradan kayu dan pembuatan jalan sarad. Muat bongkar dilakukan di TPn dan di TPK. Alat yang digunakan dalam
kegiatan muat bongkar adalah wheel loader Cat 980 C, wheel loader Cat 980 G dan wheel loader Cat 966 F di lokasi TPK atau log pond. Pengangkutan dilakukan
setelah penyaradan dan pemuatan. Alat angkut yang digunakan oleh perusahaan adalah logging truck Nissan TZA 520 YYP dengan umur pakai 8 tahun. Jarak
angkut rata-rata ±150 km yang terdiri dari angkutan blok tebangan ke TPK hutan dengan jarak rata-rata 39 km, angkutan dari TPK hutan ke base camp ngurit
dengan jarak 41 km, dan angkutan dari base camp ngurit ke logpond dengan jarak 70 km. Pengangkutan yang dilakukan sangat bergantung pada cuaca. Jalan
angkutan yang berbelok-belok dan curam menyulitkan pengangkutan pada saat jalan licin.