Siklus Karbon TINJAUAN PUSTAKA

merupakan fungsi kuadratik, dan berlaku bagi Unit Kegiatan Pulau Laut Utara dan Pulau Laut Selatan. Besarnya faktor eksploitasi di hutan alam Pulau Laut yaitu 80 Sianturi et al. 1984. Besarnya faktor eksploitasi rata-rata jenis Meranti di Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur adalah 0,8. Faktor eksploitasi ini dipengaruhi oleh diameter batang, makin besar diameter batang makin besar faktor eksploitasi. Pada penelitian Lempang et al. 1995 besarnya faktor eksploitasi pada hutan alam di Sulawesi Selatan sebesar 0,8.

2.4 Siklus Karbon

Adanya kehidupan di dunia menyebabkan perubahan CO 2 di atmosfer dan CO 2 di lautan ke dalam bentuk organik maupun inorganik di daratan dan lautan. Perkembangan berbagai ekosistem selama jutaan tahun menghasilkan pola aliran C tertentu dalam ekosistem tingkat global. Namun dengan adanya aktivitas manusia penggunaan bahan bakar fosil, alih guna lahan hutan menyebabkan perubahan pertukaran antara C di atmosfer, daratan dan ekosistem lautan. Akibat kegiatan tersebut, terjadi peningkatan konsentrasi CO 2 ke atmosfer sebanyak 28 dari konsentrasi CO 2 yang terjadi 150 tahun yang lalu IPCC 2000 diacu dalam Novita 2010. Dalam siklus karbon global sumberstok terbesar karbon berasal dari lautan yang mengandung 39 Tt 1 tera ton = 10 12 t = 10 18 g. Sumber terbesar lainnya terdapat di dalam fosil sebesar 6 Tt. Lahan hutan yang terdiri dari biomassa pohon, tumbuhan bawah, nekromassa bahan organik dan tanah hanya sekitar 2,5 Tt atau 5 dari jumlah total C di alam. Jumlah C yang tersimpan dalam tanah secara global 4 kali lebih banyak daripada yang disimpan dalam biomassa vegetasi. Pertukaran C di daratan dikendalikan oleh fotosintesis dan respirasi tanaman dengan serapan CO 2 rata-rata per tahun 0,7 Gt. Atmosfer menampung C terendah hanya sekitar 0,8 Tt atau 2 dari total C di alam, serapan CO 2 per tahun 3,3 Gt Hairiah et al. 2001. Kinderman et al. 1993 diacu dalam Novita 2009 menyatakan bahwa tempat penyimpanan dan fluks karbon yang terpenting dalam ekosistem hutan tropik tergantung pada perubahan dinamik stok karbon di vegetasi dan tanah, ketersediaan kandungan hara dan kondisi iklim setempat. Tempat penyimpanan utama karbon adalah biomassa, nekromassa, tanah dan tersimpan dalam kayu. Sedangkan atmosfer bertindak sebagai media perantara di dalam siklus karbon. Aliran karbon biotik antara atmosfer dan hutanlahan adalah fiksasi netto karbon melalui proses fotosintesis net primary productivity dan respirasi heterotropik dekomposisi pada serasah halus dan kasar, akar yang mati dan karbon tanah. Hairiah et al. 2001 menyatakan bahwa aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi CO 2 di atmosfer dari 285 ppmv part per million on a volume basis sebelum revolusi industri pada abad ke-19 hingga 336 ppmv di tahun 1998. Penyebab utama naiknya gas rumah kaca salah satunya adalah deforestasi dan degradasi hutan dan lahan, terutama di negara-negara tropis.

2.5 Biomassa