Perhitungan Persen Limbah Analisis Hubungan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume Faktor Eksploitasi

3. Perhitungan volume limbah per hektar : Volume limbah m 3 ha = Volume total limbah m 3 Luas plot contoh ha 4. Perhitungan volume limbah per pohon : Volume limbah m 3 pohon = Volume total limbah m 3 Jumlah pohon yang ditebang

3.5.2 Perhitungan Persen Limbah

1. Perhitungan persen limbah berdasarkan potensi pohon Persen limbah = Volume limbah m 3 x 100 Volume pohon yang ditebang m 3 2. Perhitungan persen limbah berdasarkan lokasi terjadinya limbah Persen limbah di petak tebang = Volume limbah di petak tebangm 3 x100 Volume limbah total m 3 Persen limbah di TPn = Volume limbah di TPn m 3 x 100 Volume limbah total m 3 Persen limbah di TPK = Volume limbah di TPK m 3 x 100 Volume limbah total m 3

3.5.3 Analisis Hubungan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume

Limbah Akibat Kegiatan Penebangan Faktor yang berpengaruh terhadap volume limbah diantaranya adalah kelerengan, intensitas tebang, luas bidang dasar pohon yang ditebang, dan keterampilan penebang. Hubungan kelerengan, intensitas tebang, luas bidang bidang dasar pohon yang ditebang, dan keterampilan penebang terhadap volume limbah dapat dianalisis dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda, untuk mengetahui hubungan peubah tersebut terhadap volume limbah dilakukan uji F dan uji t. Analisis data yang dilakukan menggunakan software minitab 14. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah : Ŷ = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Keterangan : Ŷ = limbah pemanenan m 3 ha b , b 1 , ... b 4 = koefisien regresi X 1 = kelerengan X 2 = intensitas tebang pohonha X 3 = bidang dasar tegakan m 2 ha X 4 = keterampilan penebang

3.5.4 Faktor Eksploitasi

Penghitungan faktor eksploitasi dihitung dengan dua cara, yaitu : 1. Faktor eksploitasi Fe = 100 volume pohon – persen limbah 2. Faktor eksploitasi Fe = indeks tebang x indeks sarad x indeks angkut Indeks tebang = Volume batang siap sarad Volume pohon yang ditebang Indeks sarad = Volume batang siap angkut Volume batang siap sarad Indeks angkut = Volume batang di TPK Volume batang siap angkut Limbah yang dihitung dalam penentuan faktor eksploitasi ini merupakan limbah yang berasal dari tunggak dan limbah yang berasal dari batang bebas cabang.

BAB IV KONDISI UMUM

4.1 Sejarah Pemanfaatan Hutan

Pengelolaan hutan di areal HPH PT. Indexim Utama dimulai dengan adanya ikatan kerja dalam rangka pengusahaan hutan yang tertuang dalam Forestry Agreement No. FAN030IV1976. Perjanjian ini merupakan dasar dalam pemberian Hak Pengusahaan Hutan pada PT. Indexim Utama melalui SK Menteri Pertanian No. 639KptsUm101977 tanggal 29 Oktober 1977 atas areal seluas 73.000 ha yang terletak dikelompok hutan Sungai Mea-Sungai Luang, Provinsi Kalimantan Tengah. Kemudian keluar SK Menteri Kehutanan RI No. 836Kpts-II1991 tanggal 13 Nopember 1991, luas areal HPH PT. Indexim Utama berubah menjadi 41.870 ha terdiri dari Hutan Produksi Terbatas HPT 35.020 ha dan Hutan Produksi Konversi HPK seluas 6.850 ha. Perubahan luas areal ini merupakan tindak lanjut atas SK Menteri Pertanian No. 759KptsUmX1982 tentang Penunjukan Sebagian Areal HPH PT. Indexim Utama sebagai Hutan Lindung seluas 31.130 ha untuk kepentingan pengaturan tata air, pencegahan banjir, erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah yang menyangkut hajat hidup orang banyak PT. Indexim Utama 2011. Berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 639KptsUm101977 tanggal 29 Oktober 1977 dan Add. SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 836Kpts- II1991 tanggal 13 Nopember 1991, masa pengusahaan hutan untuk jangka 20 tahun pertama berakhir pada tanggal 28 Oktober 1997 PT. Indexim Utama 2011. Pada tahun 1998, PT. Indexim Utama mengajukan ijin perpanjangan pengusahaan hutan ke Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Atas dasar SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 729Kpts-IV1998 tanggal 9 Nopember 1998 PT. Indexim Utama mendapat Persetujuan Prinsip Perpanjangan untuk jangka waktu 55 tahun berikutnya. Akhirnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 806Kpts-VI1999 tanggal 30 September 1999, tentang Pembaharuan Hak Pengusahaan Hutan PT. Indexim Utama di Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah untuk jangka waktu pengusahaan hutan 55 tahun berikutnya atas areal seluas 52.480 ha PT. Indexim Utama 2011.