5. Pihak perusahaan seharusnya malakukan pemeriksaan kesehatan terhadap
para pekerja. Selain itu juga perlu meningkatkan knowledge dan skill pihak perusahaan
yang berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan attitude
karena berdasarkan hasil analisis dengan uji korelasi Spearman Rank, attitude
mempunyai hubungan yang signifikan dengan knowledge dan skill. Sehingga knowledge dan skill yang ditingkatkan akan mempengaruhi attitude
untuk meningkat. Pasal 14 bab 10 pada UU no 1 tahun 1970 tentang ketenagakerjaan
dinyatakan bahwa.pengurus perusahaan diwajibkan secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang
diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja; memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan
kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja; dan menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya dan
menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja.
5.2.2. Persepsi Pekerja Bidang Penebangan terhadap K3 dan Hubungan
antar Aspek kompetensinya
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam pembahasan mengenai persepsi pekerja bidang penebangan terhadap K3 dan hubungan antar aspek kompetensinya
disajikan pada Gambar 11.
Diagram Alir Analisis terhadap Tingkat Kompetensi Pekerja Bidang Penebangan.
Pengujian dengan menggunakan metode Kruskal-Wallis terhadap knowledge pekerja di bidang penebangan pada taraf nyata 0,01 diperoleh hasil
α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,015. Maka H
diterima, dengan kata lain pada tingkat
Pekerja Bidang Penebangan
Uji korelasi Spearman Rank Knowledge
Nilai = 3.94
Skill
Nilai = 3.91
Attitude
Nilai = 3.67
Persepsi Pekerja Bidang Penebangan terhadap K3
Penilaian Berdasarkan Standar ILO
Knowledge
Nilai =3.57
Skill
Nilai = 3.36
Attitude
Nilai = 3.09 Tidak Berbeda Nyata
Tidak Berbeda Nyata
Tidak Berbeda Nyata
α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,015
α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,014
α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,126
Knowledge Skill
Attitude
Sebagai Strategi untuk Meningkatkan Kompetensi
Terdapat Hubungan signifikan pada SK
95 Terdapat Hubungan
signifikan pada SK 95
Terdapat Hubungan signifikan pada SK
95
Input
= =
Proses
=
Output
Uji Kruskal- Wallis
Gambar 11 Diagram Alir Analisis terhadap Tingkat Kompetensi Pekerja Bidang Penebangan
= Perbandingan
Keterangan :
kepercayaan 99 pada pengujian knowledge pekerja di bidang penebangan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pekerja di bidang penebangan
dengan penilaian berdasarkan standar ILO terhadap pelaksanaan K3. Jika ditinjau dari rata-rata nilainya pada knowledge pekerja bidang penebangan = 3,57.
Sehingga bila dilihat berdasarkan Skala Likert, maka knowledge pekerja bidang penebangan berada pada tingkat antara cukup mengetahui dan mengetahui. Hal ini
dapat terjadi walaupun pada kenyataannya para pekerja bidang penebangan di KPH Nganjuk memiliki tingkat pendidikan formal yang rendah, tetapi dapat
memberikan sedikit keterangan terhadap kuisioner yang mereka tanggapi berdasarkan pengalaman selama bekerja.
Pengujian skill pekerja bidang penebangan dengan metode uji Kruskal- Wallis
pada taraf nyata 0,01 diperoleh hasil α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,014.
Maka H diterima, dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 99 pada pengujian
skill pekerja di bidang penebangan tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara persepsi pekerja di bidang penebangan dengan penilaian berdasarkan standar ILO terhadap pelaksanaan K3. Jika ditinjau dari rata-rata nilai pada skill
pekerja bidang penebangan = 3,36. Sehingga bila dilihat berdasarkan Skala Likert, maka skill pekerja bidang penebangan barada pada tingkat cukup mampu. Hal ini
diketahui bahwa pada kenyataannya pekerja bidang penebangan cukup mampu dalam melaksanakan kegiatan penebangan, tetapi untuk melaksanakan peraturan
K3 masih kurang karena di perusahaan belum menerapkan peraturan K3. Pengujian attitude pekerja bidang penebangan dengan metode uji Kruskal-
Wallis pada taraf nyata 0,01 diperoleh hasil
α = 0,01 Asyimp.Sig = 0,126. Maka H
diterima, dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 99 pada pengujian attitude
pekerja di bidang penebangan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi pekerja di bidang penebangan dengan penilaian berdasarkan
standar ILO terhadap pelaksanaan K3. Jika ditinjau dari rata-rata nilai pada attitude
pekerja bidang penebangan = 3,09. Sehingga bila dilihat berdasarkan Skala Likert, maka attitude pekerja bidang penebangan barada pada tingkat cukup
mengetahui. Hal ini diketahui bahwa pada kenyataannya pekerja bidang penebangan belum mau melaksanakan peraturan-peraturan K3 karena belum
ditetapkannya peraturan-peraturan yang tegas dari pihak perusahaan.
Upaya untuk meningkatkan kompetensi pekerja bidang penebangan perlu dilakukan dengan cara mengetahui hubungan antar aspek kompetensi yaitu
dengan menggunakan metode uji korelasi Spearman Rank. Hasil analisis dengan program SPSS menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
Knowledge dengan skill pekerja bidang penebangan di KPH Nganjuk pada selang
kepercayaan 95 dengan nilai korelasi Spearman Rank = 0,798 yang menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat dan nilai Sig.2-tailed = 0,003
α = 0,05 yang berarti H ditolak. Selain itu hasil analisis juga menyebutkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara knowledge dengan attitude pekerja bidang penebangan di KPH Nganjuk pada selang kepercayaan 95
dengan nilai korelasi Spearman Rank = 0,699 yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan nilai Sig.2-tailed = 0,017
α = 0,05 yang berarti H ditolak. Hubungan yang signifikan juga terjadi antara skill dengan attitude pekerja
bidang penebangan pada selang kepercayaan 95 dengan nilai korelasi Spearman Rank
= 0,685 dan nilai Sig.2-tailed = 0,001 α = 0,05 yang berarti H
ditolak. Kompetensi pekerja bidang penebangan yang perlu ditingkatkan terlebih
dahulu adalah attitude karena berdasarkan penilaian dengan standar ILO nilainya paling rendah dibandingkan nilai knowledge dan skill. Berdasarkan penilaian
dengan standar ILO terhadap attitude pekerja bidang penebangan, hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan attitude adalah:
1. Para pekerja bidang penebangan seharusnya harus selalu menentukan batas-
batas dalam zona penebangan sesuai dengan standar ILO yaitu dua kali panjang pohon tertinggi yang akan ditebang. Dua orang atau lebih yang yang
melakukan 2.
Para pekerja bidang penebangan seharusnya memilih alat kerja chainsaw yang tepat sesuai dengan volume pekerjaan dengan gergaji rantai yang
mempunyai tenaga yang cukup dan dilengkapi dengan bilah gergaji yang paling ringan, paling pendek yang dapat dipakai untuk menghasilkan
kombinasi ergonomis yang baik,
3. Para pekerja bidang penebangan seharusnya selalu memilih dan menggunakan
alat pelindung diri pada kegiatan penebangan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
Perbandingan antara Kondisi Riil di Lapangan dengan Kondisi Ideal Berdasarkan Standar ILO pada Kegiatan Penebangan disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Kondisi Riil di lapangan dibandingkan dengan kondisi ideal berdasarkan standar ILO pada Kegiatan Penebangan
Kondisi Riil di lapangan Kondisi Ideal berdasarkan standar ILO
a. Menggunakan sepatu pada umumnya
sehingga perlindungan kaki masih kurang.
a. Menggunakan sepatu keselamatan
untuk perlindungan kaki.
b. Menggunakan celana pada umumnya
sehingga perlindungan lengan kaki masih kurang.
b. Menggunakan celana keselamatan
untuk perlindungan lengan kaki.
c. Menggunakan pakaian pada
umumnya. c.
Menggunakan pakaian terpasang tutup untuk perlindungan tubuh,
tangan dan lengan kaki. d.
Ada yang menggunakan sarung tangan ada yang tidak
menggunakannya. d.
Menggunakan sarung tangan untuk perlindungan pergelangan tangan.
e. Menggunakan topi pada umumnya
sehingga perlindungan kepala masih kurang.
e. Menggunakan topi pengaman untuk
perlindungan kepala bila menyarad kayu dekat dengan pohon-pohon
tidak stabil atau kayu-kayu bercabang.
f. Tidak menggunakan goggle untuk
perlindungan mata. f.
Menggunakan goggle
untuk perlindungan mata.
g. Tidak menggunakan klep mesh
untuk perlindungan mata wajah. g.
Menggunakan klep mesh untuk perlindungan mata wajah.
h. Menggunakan daun untuk
perlindungan pendengaran. h.
Menggunakan earmuff untuk perlindungan pendengaran.
Selain itu juga perlu meningkatkan knowledge dan skill pihak pekerja bidang penebangan yang berkaitan dengan hal-hal yang seharusnya dilakukan
untuk meningkatkan attitude karena berdasarkan hasil analisis dengan uji korelasi Spearman Rank
, attitude mempunyai hubungan yang signifikan dengan knowledge
dan skill. Sehingga knowledge dan skill yang ditingkatkan akan mempengaruhi attitude untuk meningkat.
5.2.3. Persepsi Pekerja Bidang Penyaradan terhadap K3 dan Hubungan antar Aspek kompetensinya