Keadaan Lapangan Tempat pengumpulan kayu TPK Iklim Tegakan

Tabel 4. Daftar pembagian Wilayah KPH Nganjuk Secara Administratif No. BH BKPH RPH PETAK Tritik Tritik Turi Tritik Jeruk Bendosewu Kedungrejo 1-6,30-44,46-49 45,50-54,68-6975-80,82-88,110-111 81,89-96,112-115,234,235 55-60,70,236-241,261,262 24-29,242-260 Tamanan Tamanan Wedegan Balo Brengkok 7-13,61-67,71,97-100,116-117 14-21,127-137,140 118-123,138,139,141-48,229-231 72-74, 101-109,124-126,232,233 1. Wengkal Senggowar Wengkal Cabean Ngluyu 187,188,202,219 22,23,149-163,183-186,192 164-182,226-118 189-191,193-201,220-225 Berbek Bagor Awar-awar Tunglur Malangbong Gawok Sudimorogeneng 1-10,14-23 24-30,41-53,64,65 11-13,40,66-75,125-127 76-82,88,89,128-125 31,33,54-63,83-87 2. Berbek Tirip Maguan Klonggean Jatirejo Suwaru 90-96,113-115,121-124,136,118 97,119,120,137-150 108-112,116,117,151-156,160-164 34-39,98-107,157,158,159 165-190

4.3 Keadaan Lapangan

Keadaan lapangan KPH Nganjuk dibagi menjadi 2 bagian hutan, yaitu: a. Bagian Hutan Tritik Keadaan lapangan wilayah bagian hutan Tritik datar sampai dengan curam yang terletak pada lereng sebelah selatan pegunungan Kendeng. Sebelah barat alur CM lereng Gunung Pandan yang pada umumnya miring ke barat daya, sedangkan di sebelah timur alur CM miring ke arah selatan. Sebelah barat-selatan dari alur A bagian hutan Krondong, dari selatan keadaan lapangan berbukit dan bergelombang. Bukit yang tertinggi bernama gunung Sumber Wungu komplek petak 245 sd 251 di ujung barat laut dan disebelah utara alur A lapangan sangat berjurang-jurang, kecuali petak-petak yang terletak disekitar dukuh Jarak dimana lapangannya sedikit rusak dan bergelombang. Khusus untuk petak 90 sd 96 kondisi topografinya sangat curam sehingga pembukaan wilayahnya perlu dipertimbangkan secara matang. b. Bagian Hutan Berbek Keadaan lapangan wilayah bagian hutan Berbek adalah landai dan bergelombang sampai dengan miring. Bagian hutan Berbek ini terletak disebelah utara lereng pegungngan Wilis, di sebelah barat berbatasan dengan kali Widas. Lapangan dengan kondisi curam terdapat pada petak 36, 38, 98, 99 dan 100. Di sebelah Selatan-Tenggara Kali Konang dengan keadaan lapangan berbukit-bukit sampai dengan curam.

4.4 Tempat pengumpulan kayu TPK

Tempat pengumpulan kayu digunakan sebagai tempat penampungan kayu untuk mempermudah pemasaran produksi hasil hutan, sehingga biaya eksploitasi dapat ditekan serendah mungkin. Tempat pengumpulan kayu TPK sampai dengan akhir tahun 2004 adalah sebagai berikut: a. TPK Awar-awar, luas: 1,7300 ha, b. TPK Tamanan, luas: 0,8223 ha, c. TPK Senggowar, luas: 1,3499 ha.

4.5 Iklim

Wilayah hutan KPH Nganjuk terletak pada suatu daerah dengan musim hujan dan musim kemarau yang jelas. Pada beberapa tempat di sekitar wilayah hutan terdapat beberapa stasiun hujan sehingga dapat diketahui adanya bulan basah, bulan lembab, dan bulan kering.

4.6 Tegakan

Koondisi hutan di KPH Nganjuk apabila dilihat dari sebaran kelas hutan per bagian hutan adalah potensial untuk produksi kayu Jati. Dari luas tegakan yang tidak produktif tetapi baik untuk Jati di antarnya adalah tanah kosong TK, tanaman kayu lain TKL, tanaman Jati bertumbuhan kurang TJBK dan hutan alam kayu lain HAKL sebaiknya diusahakan penanaman kembali dengan jenis Jati, sesuai dengan kelas perusahaannya karena KBD dan Bonita yang masih memungkinkan untuk ditanami jenis Jati. Selain itu untuk mengantisipasi kerusakan hutan akibat pencurian kayu,maka ditanami juga jenis Jati yang berdaur pendek, yaitu Jati Plus Perhutani JPP dan jenis lain yang bernilai ekonomis tinggi dan berdaur pendek, yaitu Fast Growing Species FGS, seperti: mindi, sengon, dan akasia.

4.7 Kegiatan Pemanenan Kayu