Analisis Kebutuhan Pelatihan TINJAUAN PUSTAKA

akibat dari kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Hal ini akan melahirkan kebutuhan akan pelatihan Boyle, 1981. Kebutuhan pelatihan lahir dari kebutuhan memperkecil kesenjangan kompetensi guna memperbaiki kinerja. Kebutuhan pelatihan adalah kesenjangan kompetensi yang dapat diatasi dengan diadakannya pelatihan. Kompetensi adalah kemampuan dan keterampilan yang disyaratkan bagi seseorang untuk melaksanakan tugas pokoknya, sedangkan kompetensi aktual adalah kemampuan kerja yang telah dimiliki dalam melaksanakan tugas pokoknya Badan PSMP, 2001. Kesenjangan kompetensi meliputi masalah kognitif kurang pengetahuan, masalah psikomotor kurang keterampilan, dan masalah afektif sikap, nilai-nilai dan minat yang kurang mendukung optimalisasi kinerja. Pemrograman pelatihan tidak dapat didasarkan pada kebutuhan yang dapat dirasakan saja. Tidak semua kebutuhan seseorang merupakan kebutuhan yang diketahui perceived needs olehnya, walaupun itu merupakan kebutuhan aktual actual needs atau riil real needs maupun terasakan felt needs baginya Alimin, 2004. Suatu kebutuhan terasakan adalah hal-hal yang diyakini perlu diperhatikan oleh seseorang, meskipun belum menjadi kebutuhan nyata baginya. Sebaliknya, mungkin saja ada kebutuhan nyata seseorang yang belum dipahaminya.

2.8 Analisis Kebutuhan Pelatihan

Menurut Irianto 2001, sebelum menetapkan program pelatihan yang akan dilaksanakan dalam suatu organisasi sebaiknya dilakukan analisa kebutuhan pelatihan terlebih dahulu. Analisis kebutuhan pelatihan merupakan sebuah analisis kebutuhan yang secara spesifik dimaksudkan untuk menentukan apa sebetulnya pelatihan yang memang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu perusahaan dalam menggunakan sumber daya waktu, dana, dan lain-lain secara efektif sekaligus menghindari kegiatan yang tidak perlu. Tujuan analisis kebutuhan pelatihan adalah untuk mencari atau mengidentifikasi kemampuan apa yang diperlukan oleh karyawan dalam rangka menunjang kebutuhan perusahaan atau organisasi. Analisis kebutuhan pelatihan dilakukan melalui sebuah proses tanya jawab asking questions getting answer. Pertanyaan diajukan kepada karyawan dan kemudian membuat verifikasi dan dokumentasi tentang berbagai masalah yang pada akhirya kebutuhan pelatihan dapat diketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Analisis kebutuhan pelatihan dengan pendekatan kompetensi kerja meliputi analisis pekerjaan dan analisis tugas. Analisis pekerjaan adalah proses sistematis untuk mendefinisikan suatu pekerjaan, menentukan kesenjangan kinerja yang ada, sebagai dasar pemilihan sasaran belajar dalam pelatihan. Analisis tugas adalah perincian sasaran belajar tersebut atas komponen pengetahuan dan keterampilan Badan PSMP, 2001. Informasi yang diperlukan dalam analisis tugas ialah: 1 tugas-tugas umum major task, yakni dimensi-dimensi umum yang penting dari suatu pekerjaan, berupa perilaku yang berhubungan erat dengan fungsi pada pekerjaan; 2 ukuran-ukuran tugas task measures, yakni dasar mengevaluasi kinerja, secara formal dinyatakan sebagai ukuran komponen-komponen pekerjaan; 3 tugas-tugas khusus duties, yakni tindakan-tindakan teramati spesifik yang dilakukan pekerja untuk menyelesaikan tugas-tugas umum; serta 4 persyaratan conditions, yakni alat-alat, perlengkapan, dan lain-lain yang memungkinkan dan memudahkan terlaksananya tugas-tugas Hickerson dan Middleton, 1975.

2.9 Skala Likert