Perhutani merupakan perusahaan yang menggunakan tenaga kerja manusia yang bersifat padat karya sehingga perhatian terhadap peraturan K3 merupakan
hal yang sangat penting. Perum Perhutani sebagai pengelola sumberdaya hutan di Pulau Jawa menuju Sertifikasi Ekolabel mempunyai komitmen, yaitu 1
menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari di seluruh wilayahnya dengan sasaran mendapatkan sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari sebagai bentuk
pengakuan dunia internasional; 2 pengelolaan sumberdaya hutan dilakukan dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan kelestarian produksi, kelestarian
lingkungan dan kelestarian sosial kemasyarakatan; 3 bersama-sama dengan masyarakat sekitar hutan menjalin kemitraan dalam bentuk implementasi
Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM untuk memberikan kemanfaatan sosial, ekonomi dan lingkungan yang berimbang; 4 meningkatkan
kapasitas dan kesejahteraan sumberdaya manusia sebagai aset perusahaan yang berharga dan memberi jaminan kesehatan dan keselamatan kerja melalui
pemenuhan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku; 5 penerapan sistem penghargaan reward dan hukuman punishment secara transparan dan konsisten
Perhutani, 2009. Analisis kompetensi penerapan K3 yang dilakukan terhadap perusahaan dan
pekerja di Perhutani KPH Nganjuk diharapkan dapat membantu untuk mengetahui tingkat kompetensi yang akan dibandingkan dengan penilaian berdasarkan standar
ILO. Selain itu kesenjangan yang terjadi pada perbandingan tersebut dapat diatasi dengan alternatif strategi untuk meningkatkan komptensi yang masih kurang dari
standar ILO. Dengan asumsi bahwa meningkatnya kompetensi penerapan K3 dapat meningkatkan kualitas kerja karyawanpekerja dan dapat meningkatkan
kinerja perusahaan sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
1.2. Perumusan Masalah
Pemanenan kayu merupakan serangkaian aktivitas yang dilaksanakan untuk mengubah pohon atau memindahkan kayu dari suatu tempat ke tempat
lain, sehingga bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Departemen Kehutanan, 1999. Pemanenan terdiri dari kegiatan penebangan, penyaradan, pengulitan,
muat bongkat dan pengangkutan. Kegiatan-kegiatan tersebut sangat beresiko terhadap keselamatan dan kesehatan para pekerja sehingga sangat perlu adanya
upaya-upaya untuk mengatasinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran semua pihak, baik perusahaan maupun pekerja untuk
memperhatikan peraturan K3. Tingkat kesadaran tersebut dapat diketahui dengan mengidentifikasi persepsi dari pihak perusahaan dan pihak pekerja
bidang penebangan, bidang penyaradan dan bidang pengangkutan mengenai K3 yang meliputi aspek kompetensi knowledge, skill, dan attitude yang
kemudian dibandingkan dengan penilaian berdasarkan standar ILO. Permasalahan yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah ada atau
tidaknya kesenjangan persepsi perusahaan dan pekerja terhadap kompetensi penerapan K3 dengan standar ILO dan cara-cara atau alternatif strategi yang
digunakan untuk mengatasi kesenjangan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1.
Mengetahui kondisi penerapan K3 di KPH Nganjuk dengan penilaian berdasarkan standar ILO.
2. Mengidentifikasi aspek- aspek kompetensi penerapan K3 yang meliputi aspek
knowledge , skill, dan attitude pada perusahaan dan pekerja bidang
penebangan, penyaradan dan pengangkutan dengan berdasarkan standar ILO. 3.
Mengusulkan alternatif strategi yang diharapkan dapat meningkatkan kompetensi penerapan K3.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan hutan, baik perusahaan maupun pekerja khususnya di KPH Nganjuk
Perum Perhutani Unit II Jawa Timur untuk dijadikan sebagai indikator dalam mengukur tingkat kompetensi yang berkaitan dengan aspek K3 sehingga dapat
mempermudah dalam mengidentifikasi permasalahan kompetensi penerapan K3 dan cara mengatasinya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA