a. Analisis proksimat
Grafik hasil uji proksimat fish snack produk ekstrusi TF dan DF pada penyimpanan tiap minggu dapat dilihat pada Gambar 17 dan Gambar 18.
Gambar 17. Kadar proksimat fish snack produk ekstrusiTF selama penyimpanan
Gambar 18. Kadar proksimat fish snack produk ekstrusiDF selama penyimpanan Berdasarkan Gambar 17 dan Gambar 18 di atas diketahui bahwa kadar
proksimat snack TF maupun snack DF mengalami perubahan selama penyimpanan hingga minggu keempat. Secara keseluruhan dari grafik tersebut
terlihat bahwa kadar air dan kadar lemak pada snack TF mengalami peningkatan selama penyimpanan namun tidak signifikan. Kadar protein snack TF mengalami
penurunan dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Melalui analisis ragam uji Tukey
diperoleh keterangan bahwa kadar protein dan kadar abu snack TF tidak berbeda nyata selama penyimpanan hingga minggu keempat. Lama penyimpanan
yang diberikan tidak mempengaruhi kadar protein dan kadar abu akhir snack TF. Kadar air menunjukkan perbedaan selama penyimpanan yaitu penyimpanan snack
TF minggu ke-1 berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-3 dan minggu ke-4. Begitu pula dengan penyimpanan minggu ke-2 berbeda nyata dengan
penyimpanan minggu ke-3 dan minggu ke-4. Kadar lemak pada penyimpanan snack
TF minggu ke-1 berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lama penyimpanan yang diberikan
berpengaruh terhadap kadar air dan kadar lemak snack TF. Gambar 18 menunjukkan bahwa kadar air dan kadar abu snack DF
mengalami peningkatan sedangkan kadar protein dan kadar lemak mengalami penurunan selama penyimpanan. Berdasarkan analisis ragam uji Tukey diperoleh
keterangan bahwa kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu snack DF berbeda nyata selama penyimpanan. Lama penyimpanan yang diberikan
mempengaruhi kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu akhir snack
DF. Kadar air penyimpanan snack DF minggu ke-1 berbeda nyata dengan
penyimpanan minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4 sedangkan dengan penyimpanan minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4 tidak saling berbeda
nyata. Kadar protein penyimpanan snack DF minggu ke-1 berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4. Kadar protein
penyimpanan minggu ke-2 dan minggu ke-3 berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-1 dan minggu ke-4. Kadar protein minggu ke-4 berbeda nyata dengan
penyimpanan minggu ke-1, minggu ke-2, dan minggu ke-3. Kadar lemak penyimpanan snack DF minggu ke-1 berbeda nyata dengan
penyimpanan minggu ke-3 dan minggu ke-4. Namun penyimpanan minggu ke-2 tidak berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-1, minggu ke-3, dan minggu
ke-4. Kadar abu penyimpanan minggu ke-1 hanya berbeda nyata dengan penyimpanan minggu ke-4. Dapat disimpulkan bahwa lama penyimpanan yang
diberikan berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar abu akhir snack DF.
Lemak merupakan salah satu komponen utama bahan pangan selain air, protein, dan karbohidrat yang memiliki peranan cukup penting terutama dalam
menentukan karakteristik bahan pangan Apriyantono 2001. Adanya penambahan flavor sebagai perlakuan pada penyimpanan fish snack berpengaruh terhadap
perbandingan kadar lemak kedua jenis snack, dimana dengan jelas terlihat snack
DF memiliki kadar lemak yang lemak yang jauh lebih tinggi yaitu 9,50 dibandingkan snack TF yang sebesar 1,58 dengan fortifikasi grit ikan patin
sebagai sumber utamanya. Jumlah minyak nabati yang digunakan sebagai media saat penambahan flavor juga berpengaruh terhadap kadar lemak akhir dari produk
tersebut. Selama penyimpanan terjadi peningkatan kadar lemak hingga 2,50 pada snack TF. Pada snack DF terjadi penurunan menjadi 7,83 setelah
penyimpanan selama empat minggu. Naik kadar lemak fish snack diduga dikarenakan adanya reaksi oksidasi lemak oleh oksigen yang masuk bersamaan
dengan uap air saat proses adsorpsi akibat perbedaan RH lingkungan dan bahan pangan.
b. Nilai TBA thiobarbituric-acid