Karakteristik UKM TINJAUAN PUSTAKA

listrik pada Tahun 2001 saja Cina telah mampu menyediakan sebesar 14,78 triliun kwh, dan saat ini telah dilakukan persiapan untuk membangun PLTA terbesar di dunia.

2.2 Karakteristik UKM

Sektor Usaha Kecil dan Menengah memiliki karakteristik tersendiri yang dapat membedakan antara UKM dengan Usaha berskala besar. Karakteristik yang membedakan UKM dengan usaha berskala besar adalah dari segi permodalannya dan Sumber Daya Manusianya. Usaha Kecil dan Menengah umumnya memerlukan modal yang relatif kecil dibandingkan dengan usaha berskala besar. Oleh karena itu UKM lebih banyak bergerak di sektor informal, karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki terutama masalah modal. Banyaknya Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak di sektor informal menyebabkan sulitnya sektor perbankan menyalurkan dana dalam bentuk kredit sebagai tambahan modal terhadap sektor UKM, karena pihak perbankan menilai bahwa penyaluran kredit terhadap sektor UKM memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Sehingga tidak mengherankan bila UKM sering menghadapi kesulitan untuk mendapatkan kredit dalam mengembangkan usahanya. Dari segi SDM pendukungnya, Sektor UKM memiliki karakteristik tertentu diantaranya adalah sebagai berikut : 1 Tenaga kerja sangat mudah untuk masuk ataupun keluar pasar; 2 Tidak memiliki keterampilan yang memadai; 3 Tingkat pendidikan formal yang rendah; 4 Biasanya tenaga kerja dirangkap produsen dengan dibantu tenaga kerja keluarga Cahyono,1983 Karakteristik UKM yang lain sehingga mampu membedakan sektor UKM dengan usaha berskala besar diantaranya adalah : 1 Kegiatan usaha umumnya sederhana; 2 Skala usaha relatif kecil; 3 Umumnya sektor UKM tidak memiliki izin usaha; 4 Tingkat penghasilannya umumnya rendah; 5 Usaha sektor UKM umumnya beraneka ragam; 6 Keterkaitan suatu usaha dengan usaha lain sangat kecil Cahyono,1983 Menurut Anoraga dalam Karina 2005, Secara umum usaha berskala kecil dan menengah UKM memiliki karakteristik tersendiri yang membedakan UKM dengan usaha berskala besar, yaitu : 1 Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cendrung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuannya tidak di Up Date sehingga sulit untuk menilai kinerjanya; 2 Margin usaha yang relatif sedikit akibat tingginya persaingan yang ada; 3 Modal terbatas; 4 Pengalaman menejerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas; 5 Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit untuk mengharapkan mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang; 6 Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar sangat terbatas; 7 Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari lembaga keuangan masih sangat rendah. Menurut Soedjono dalam Indriyani 2007, kriteria UKM dilihat dari cirri- cirinya pada dasarnya dianggap sama, yaitu sebagai berikut ; 1 Struktur organisasi yang sangat sederhana, hanya terdiri dari pemilik dan pekerja; 2 Tanpa staf yang berlebihan jumlah tenaga kerja yang sedikit; 3 Pembagian kerja belum dibagi dengan jelas, sehingga setiap pekerja dapat mengerjakan di semua bagian produksi; 4 Memiliki hierarki manajerial yang pendek, perintah dari pemilik secara langsung dapat disampaikan secara lisan, tidak melalui hierarki yang panjang; 5 Aktivitas sedikit formal, dan sedikit menggunakan proses perencanaan; 6 Kurang membedakkan asset pribadi dan asset perusahaan.

2.3 Definisi dan Tugas Perbankan

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Kendala-Kendala Dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara

0 100 118

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Perkembangan Sektor Riil Di Kota Tanjungbalai

8 52 98

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Peran Disperindag Dalam Memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Medan Denai

13 177 85

Upaya Pengembangan Usaha Kecil Bordir Dan Sulaman Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Kotamadya Bukittinggi )

0 28 93

Pengaruh PDB, Investasi, dan Jumlah Unit Usaha terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Periode 2000-2011

1 22 123