semua bagian produksi; 4 Memiliki hierarki manajerial yang pendek, perintah dari pemilik secara langsung dapat disampaikan secara lisan, tidak melalui
hierarki yang panjang; 5 Aktivitas sedikit formal, dan sedikit menggunakan proses perencanaan; 6 Kurang membedakkan asset pribadi dan asset perusahaan.
2.3 Definisi dan Tugas Perbankan
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 dari perubahan Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992, Bank adalah suatu badan usaha yang dalam
kegiatan pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan menurut Prof. G. M Verryn Stuart 1988, Bank adalah suatu badan yang tujuan
untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan
alat-alat penukar baru berupa uang giral. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit
dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran. Pemerintah Indonesia telah mengklasifikasikan Bank menjadi 3, yaitu
Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat BPR, dan Bank Campuran. Menurut UU No.10 Tahun 1988, yang dimaksud dengan Bank Umum adalah Bank yang dapat
memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum sendiri terdiri dari a Bank umum pemerintah, seperti Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI; b Bank
Umum Swasta Nasional; c Bank Umum Swasta Asing; dan d Bank Umum Koperasi. Yang dimaksud dengan Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank
yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sedangkan yang dimaksud
dengan Bank Campuran adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga
Negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh Warga Negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di Luar
Negeri. Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur, dan
pelayan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Secara ringkas, fungsi bank dapat
dibagi menjadi sebagai berikut. A.
Penghimpun Dana Salah satu fungsi bank adalah sebagai suatu badan yang menghimpun dana
dari masyarakat. Dana dari masyarakat tersebut disebut juga sebagai dana pihak ketiga. Dana tersebut sebagai simpanan bank yang nantinya akan dimanfaatkan
lebih lanjut. Bank-bank yang ada menyediakan berbagai macam produk untuk menjaring dana yang ada dari masyarakat. Produk-produk tersebut antara lainnya
adalah sebagai berikut : 1. Giro :
Giro adalah simpanan pihak ketiga yang pengembaliannya dapat dilakukan setiap saat dengan cek maupun bilyet giro dan surat perintah
bayar lainnya, serta penyetorannya dapat dilakukan oleh siapa saja dan tidak ada pembatasan transaksi setoran maupun pengambilan. Tingkat
suku bunga giro relative lebih rendah daripada jenis simpanan lainnya. 2. Deposito :
Deposito berjangka yaitu simpanan uang dari pihak ketiga masyarakat kepada bank yang penarikaannya hanya dapat dilakukan
setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara kedua pihak tersebut. Jenis simpanan ini menawarkansuku bunga yang relative
tinggi dibandingkan dengan jenis simpanan lainnya. Deposito didesain untuk masyarakat yang mempunyai kelebihan dana, jadi sekaligus
merupakan alternatif investasi, bukan hanya sekedar sebagai
penyimpanan dana. 3. Tabungan :
Tabungan adalah suatu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan merupakan jenis simpanan yang
paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena persyaratan pembukaan rekeningnya relative paling mudah.
B. Penyalur Pemberi Kredit
Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, namun bank juga menyalurkan kembali dana yang telah terkumpul dalam bentuk
kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya
dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk bunga kredit.
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Berdasarkan
tujuan penggunaannya, Bank Indonesia membedakan kredit menjadi : 1. Kredit Konsumtif
Merupakan jenis kredit yang diberikan untuk tujuan konsumtif. Kredit ini digunakan untuk mengkonsumsi secara pribadidan dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan
usaha. 2. Kredit modal kerja
Kredit yang digunakan untuk menambah modal kerja untuk membayai seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, dan
lain-lain dalam jangka pendek, biasanya satu tahun. Kredit ini digunakan
untuk keperluan
meningkatkan produksi
dalam operasionalnya.
3. Kredit Investasi Kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barang-
barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi,
modernisasi, maupun ekspansi proyek yang sudah ada atau pendirian proyek yang baru.
Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu, penyaluran kredit harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya resiko kredit macet, karena kredit macet akan membawa dampak negatif baik pada jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
C. Penyalur Dana
Dana yang terkumpul oleh bank akan disalurkan kembali kepada masyarakat, sehingga dana yang ada di bank menjadi lebih bermanfaat. Dana
tersebut disalurkan dalam bentuk pembelian surat – surat berharga , pemilikan harta tetap, dll.
D. Pelayanan Jasa Bank
Fungsi lainnya dari suatu bank bank adalah sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan dalam hal “lalu – lintas pembayaran uang” dengan
melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit, dan pelayanan lainnya.
2.4 Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi