Bias dalam Penduga Koefisien Regresi Komponen Utama Penutup Analisis Regresi Komponen Utama

Dimana : a ig adalah koefisien pembobot komponen utama vektor ciri, λ g adalah akar ciri, sedangkan s 2 adalah: s 2 = KTG= s 2 _____ JKT Σy-y 2 19

3.6.1.2 Bias dalam Penduga Koefisien Regresi Komponen Utama

Penduga koefisien regresi pada model regresi yang diperoleh dengan menggunakan regresi komponen utama sering berbias, padahal sifat penduga yang baik adalah tak bias dengan ragam penduga minimum. Namun, bersamaan dengan hal tersebut telah terjadi reduksi besar-basaran pada ragam penduga koefisien regresi yang besar karena multikolinearitas. Bias bukanlah hal yang harus dihindari, karena penduga dengan ragam yang minimum juga dapat berbias dan tetap disukai. Misalkan sebanyak r komponen utama dieliminasi dan sebanyak k tersisa, dengan r + k + p. Misalkan juga telah diperoleh matriks V = v 1 v 2 ... v p dari vektor ciri-vektor ciri Z’Z dipartisi menurut V = V r | V k , maka demikian pula dengan matriks diagonal akar cirinya: = [, 0 ] [0 k ] Dimana , dan k juga merupakan matriks diagonal, sedangkan , berisi akar ciri yang bersesuaian dengan vektor ciri yang dieliminasi, karena = V’Z’ZV = W’W, maka α r = W’W -1 V’ZY sehingga α yang tersisa adalah α k = -1 V k ZY dan dapat ditulis sebagai b pc = V k α k , sehingga Eb pc = V k α k V k V k’ , karena VV’= I=V r V r’ +V k V k’, maka: Eb pc = [I- V r V r’ ] = - V r V r’ = - V r α r 20 Sehingga penduga koefisien regresi komponen utama dengan mengeliminasi r komponen utama dalam model akan berbias sebesar V r α r dengan V r adalah vektor ciri – vektor ciri yang dieliminasi Myers dalam Ulpah, 2006. Tahapan Analisis Komponen Regresi Komponen utama yang dilakukan dalam anlisis adalah: a Membakukan peubah bebas asal, yaitu X menjadi Z b Mencari akar ciri dan vektor ciri dari matriks R c Menentukan persamaan komponen utama dari vektor ciri d Meregresikan peubah respon Y terhadap skor komponen utama W e Transformasi balik

3.6.1.3 Penutup Analisis Regresi Komponen Utama

Analisis komponen utama pada dasarnya mentransformasi peubah- peubah bebas yang berkorelasi menjadi peubah-peubah baru yang ortoghonal dan tidak berkorelasi. Analisis ini bertujuan untuk menyederhanakan peubah-peubah yang diamati dengan cara mereduksi dimensinya, sehingga masalah multikolinearitas dapat diatasi. Reduksi ini dilakukan terhadap komponen utama yang mempunyai akar ciri yang nilainya kurang dari satu. Dengan teknik ini peubah yang cukup banyak akan diganti dengan peubah yang jumlahnya lebih sedikit tanpa diiringi oleh hilangnya objektifitas analisis. Berdasarkan teori, jika semua komponen utama tetap dalam model regresi, maka akan terjadi transformasi berupa rotasi peubah bebas, sehingga koefisien regresi tidak berubah. Jika peubah yang diamati mempunyai satuan pengukuran berbeda, maka perlu dibakukan. Dalam hal ini komponen utama diturunkan dari matriks korelasi R. Matriks peragam Σ digunakan bila pengukuran semua peubah yang diamati berdasarkan pada satuan pengukuran yang sama.

3.6.2 Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Kendala-Kendala Dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Pada Pusat Industri Kecil (PIK) Medan Tenggara

0 100 118

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Kontribusi Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Perkembangan Sektor Riil Di Kota Tanjungbalai

8 52 98

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Evaluasi Program Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan(Studi Dekriptif tentang Pengembangan Jaringan Pemasaran UKM di Dinas Koperasi Kota Medan)

0 43 112

Peran Disperindag Dalam Memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah di Kecamatan Medan Denai

13 177 85

Upaya Pengembangan Usaha Kecil Bordir Dan Sulaman Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Kotamadya Bukittinggi )

0 28 93

Pengaruh PDB, Investasi, dan Jumlah Unit Usaha terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Periode 2000-2011

1 22 123