Pembentukan Pasar Hipotetik Memperoleh Nilai Penawaran Bids

Kamal diestimasi dengan mengalikan nilai WTP rata-rata masyarakat terhadap biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja, yaitu sebesar Rp 1.048.000 dengan estimasi jumlah kepala keluarga KK RW 01-09 Kelurahan Kamal yang ingin membayar dengan presentase 96,36 persen dari 7.892 KK, yaitu sebanyak 7.605 KK, maka nilai WTP total biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja untuk populasi RW 01-09 Kelurahan Kamal adalah sebesar Rp 7.970.111.745.

6.3.2.5 Menduga Kurva Lelang Bids Curve

Kurva bid total masyarakat terhadap sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja berdasarkan hasil survei kemauan membayar WTP dapat dilihat pada Gambar 6. Kurva WTP pada Gambar 6 dapat di kategorikan sebagai kurva permintaan karena semakin murah biaya pemasangan sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja, semakin banyak rumah tangga responden yang bersedia membayar, sebaliknya, jika biaya semakin mahal, maka akan semakin sedikit rumah tangga responden yang bersedia membayar. Gambar 6 Kurva bid total biaya sambungan baru jaringan air perpipaan PT. Palyja

6.4 Surplus Konsumen

Surplus konsumen merupakan selisih antara Willingness to Pay WTP dengan harga air yang sebenarnya dibayarkan. Perhitungan nilai surplus konsumen diestimasi dari fungsi permintaan pada WTP tarif air yang telah 1,500,000 1,300,000 1,250,000 1,200,000 1,000,000 980,000 961,500 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1 2 8 10 48 50 53 N il ai WT P Responden terbentuk sebelumnya. Harga air yang sebenarnya responden bayarkan diestimasi dari rata-rata kategori luas bangunan rumah tangga responden, yaitu berada pada kategori rumah tangga sederhana dan total konsumsi air rata-rata warga RW 01- 09 menunjukkan pemakaian air pada 11-20 m 3 . Perbandingan volume penggunaan air bersih rumah tangga responden dapat dilihat kembali pada Tabel 5 dan tarif pemakaian air menurut PT. Palyja pada Tabel 10. Tabel 10 menunjukkan bahwa tarif pemakaian air pada kategori rumah tangga sederhana adalah sebesar Rp 4.700 per m 3 . Berdasarkan hasil penelitian, WTP tarif pemakaian air rata-rata rumah tangga responden adalah sebesar Rp 8.700, maka nilai surplus konsumen yang merupakan selisih antara WTP tarif pemakaian air rata-rata dengan harga yang sebenarnya konsumen bayarkan adalah sebesar Rp 4.000 per rumah tangga. Angka tersebut menunjukkan besar keuntungan masyarakat jika mendapatkan jaringan air perpipaan PDAM. Surplus konsumen per rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Surplus konsumen responden RW 01-09 atas jaringan air perpipaan PT. Palyja WTP Tarif Air Rata-rata Rp Harga yang Sebenarnya Dibayar Rp Surplus Konsumen per Rumah Tangga Rp 8.700 4.700 4.000 Sumber: Data primer diolah, 2013 Surplus konsumen adalah selisih antara WTP dengan harga air yang sebenarnya konsumen bayarkan. Daerah surplus konsumen ditunjukkan oleh daerah di bawah kurva permintaan dan di atas harga. Gambar 7 menunjukkan nilai surplus konsumen yang diterima masyarakat. Berdasarkan kurva surplus konsumen pada Gambar 7, P adalah harga yang sebenarnya dibayar oleh masyarakat jika mendapat jaringan air perpipaan PT. Palyja dan D adalah kurva permintaan yang dibentuk dari kurva WTP masyarakat terhadap tarif pemakaian air per m 3 . Nilai WTP masyarakat masih lebih besar dibanding harga yang sebenarnya dibayar, maka masyarakat mendapat surplus konsumen yang ditunjukkan oleh segitiga ABC. Dari hasil perhitungan diperoleh surplus konsumen sebesar Rp 4.000. Nilai tersebut merupakan kelebihan yang diterima respoden karena nilai WTP lebih tinggi daripada tarif pemakaian air yang