Permintaan dan Penawaran Sumber Daya Air

penelitian ini adalah tidak ada kerjasama antara pemerintah kota dengan pengelola perumahan dalam hal penyediaan air bersih di kawasan perumahan di Kecamatan Rawa Lumbu dan pengelolaan air bersifat eksklusif yaitu hanya untuk warga perumahan.

2.6 Kebaruan Penelitian

Penelitian mengenai pola konsumsi, pengeluaran, dan willingness to pay rumah tangga terhadap layanan air bersih merupakan penelitian lanjutan mengenai layanan air bersih sebelumnya. Adapun kebaruan dari penelitian ditunjukkan pada perbandingan pengeluaran untuk konsumsi air bersih terhadap pendapatan antara rumah tangga yang telah memiliki jaringan air perpipaan dan rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan. Perbedaan penelitian dengan penelitian Arianti 1999 yaitu penelitian Arianti 1999 mengkaji keinginan membayar bagi perbaikan kualitas dan kuantitas air PDAM yang telah ada dan menggunakan persamaan regresi untuk mengetahui variabel bebas penentu pilihan sumber air bersih, sedangkan penelitian ini mengkaji keinginan membayar masyarakat yang belum memiliki jaringan air perpipaan jika diadakan perbaikan kualitas lingkungan dengan adanya jaringan air perpipaan PDAM dan peneliti hanya mengidentifikasi sumber air bersih yang digunakan tanpa meneliti variabel apa saja yang menentukan responden memilih sumber air bersih yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian Oktavianus 2003 yaitu penelitian ini tidak hanya mengestimasi nilai keinginan membayar responden terhadap pelayananan air bersih PDAM, namun peneliti juga mengidentifikasi sumber air bersih yang digunakan masyarakat, pola konsumsi dan pengeluaran untuk konsumsi air terhadap pendapatan, serta surplus konsumen yang dirasakan oleh masyarakat jika mendapatkan pelayananan air bersih PDAM. Perbedaan dengan penelitian Irfanti 2010 yaitu penelitian ini mengkaji perbandingan biaya untuk konsumsi air yang dikeluarkan oleh rumah tangga yang telah memiliki jaringan air perpipaan, yaitu Water Treatment Plant dan rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan PDAM maupun Water Treatment Plant, sedangkan Irfanti 2010 mengkaji perbandingan biaya untuk konsumsi air yang dikeluarkan oleh rumah tangga pelanggan dan non-pelanggan air bersih PT. Palyja. Penelitian ini juga mengestimasi keuntungan atau nilai surplus konsumen yang dirasakan masyarakat jika mendapatkan jaringan air perpipaan PDAM, sedangkan penelitian Irfanti 2010 mengestimasi kerugian ekonomi rumah tangga non-pelanggan bila dibandingkan dengan pelanggan melalui metode Opportunity Cost dan Cost of Illness. Perbedaan dengan penelitian Sunarko 2004 yaitu penelitian ini menganalisa tentang pola konsumsi, pengeluaran, dan Willingness to Pay rumah tangga terhadap layanan air bersih, sedangkan penelitian Sunarko 2004 menganalisa mengenai penyediaan air bersih dengan menggunakan beberapa variabel. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Sunarko 2004 adalah penyediaan air bersih di kawasan perumahan diprakarsai oleh pihak pengelola perumahan dan bukan dari pemerintah daerah.