Kerangka Pemikiran Operasional Pola Konsumsi, Pengeluaran dan Willingness to Pay Rumah Tangga terhadap Layanan Air Bersih

tanah yang paling buruk karena dahulu pernah terdapat pabrik yang mencemari lingkungan. Jumlah sampel sebanyak 65 rumah tangga, terdiri dari 10 responden dipilih secara purposive dari RW 10 dan 55 responden dari RW 01-09 yang terdiri dari 30 responden dipilih secara purposive di RW 01, 20 responden dipilih secara purposive di RW 03, dan 5 responden stakeholder berupa ketua RT dan RW setempat. Rumah tangga selanjutnya dibedakan berdasarkan tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan rumah tangga responden dikategorikan menjadi empat, yaitu kategori 1 merupakan rumah tangga responden yang memiliki pendapatan kurang dari 1 juta rupiah, kategori 2 merupakan rumah tangga responden yang memiliki pendapatan antara 1-3 juta rupiah, kategori 3 merupakan rumah tangga responden yang memiliki pendapatan antara 3-5 juta rupiah, dan kategori 4 merupakan rumah tangga responden yang memiliki pendapatan lebih dari 5 juta rupiah. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software computer Microsoft Excel 2010.

4.4 Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul akan diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tabulasi dan analisis deskriptif, metode analisis pendapatan, metode Willingness to Pay WTP, dan metode surplus konsumen. Tabel 1 menjelaskan kegunaan dari metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 1 Matriks metode analisis data No. Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis 1 Mengidentifikasi sumber air bersih dan pola konsumsi air berdasarkan kategori pendapatan dan berdasarkan masing-masing sumber air yang digunakan oleh rumah tangga responden Data primer wawancara menggunakan kuesioner Tabulasi dan Analisis Deskriptif 2 Membandingkan pengeluaran untuk konsumsi air terhadap pendapatan antara rumah tangga yang telah memiliki jaringan air perpipaan dengan rumah tangga yang belum memiliki jaringan air perpipaan Data primer wawancara menggunakan kuesioner Analisis Pendapatan 3 Mengestimasi nilai keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan air perpipaan PT. Palyja Data primer dan data sekunder Analisis Willingness to Pay WTP 4 Mengestimasi nilai surplus konsumen yang dirasakan warga Kelurahan Kamal jika mendapatkan layanan air perpipaan PT. Palyja Data primer wawancara menggunakan kuesioner Analisis Surplus Konsumen Sumber: Penulis, 2013

4.4.1 Tabulasi dan Analisis Deskriptif

Metode analisis data yang digunakan dalam mengidentifikasi cara masyarakat di Kelurahan Kamal memperoleh air bersih dan mengestimasi volume air yang dibutuhkan per bulan per kapita adalah metode tabulasi dan analisis deskriptif. Menurut Hasan 2006, tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Tabulasi diperlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan khususnya dalam tabulasi silang. Bentuk tabel tabulasi adalah sebagai berikut: a. Tabel Pemindahan, disebut juga lembaran pemindahan atau lembaran kode atau lembaran ringkasan, yaitu tabel tempat memindahkan kode-kode dari kuesioner atau pencatatan pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip. Tabel ini terdiri atas kolom-kolom dan baris-baris. Kolom pertama yang paling kiri digunakan untuk nomor urut atau kode responden. Kolomkedua dan selanjutnya digunakan untuk variabel-variabel yang terdapat dalam kuesioner. Baris-baris digunakan untuk setiap responden. b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasarkan sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. Tabel biasa sifatnya kolektif dan memuat beberapa jenis informasi. c. Tabel analisis, adalah tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisis. Dari tabel analisis ini, dapat ditarik suatu kesimpulan. Tabel ini hanya memuat satu jenis informasi. Tabulasi dilakukan untuk melihat perbandingan antara rumah tangga yang belum memiliki layanan air perpipaan dan rumah tangga yang telah memiliki layanan air perpipaan dalam volume penggunaan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima. Rancangan tabulasi yang akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Tabulasi rumah tangga responden RW 01-09 RW 10 Volume : Air PDAM Air Tanah Air Hydran Air keliling Air Minum Dalam KemasanRefill Lainnya Biaya : Air PDAM Air Tanah Air Hydran Air keliling Air Minum Dalam KemasanRefill Lainnya Pendapatan Sumber: Penulis, 2013 Menurut Riduwan dan Akdon 2009 analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti, dalam hal ini analisis deskriptif memberikan gambaran sistematis mengenai keberadaan air terhadap masyarakat dan volume pemakaian air di Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Penyajian analisis deskriptif dapat berupa mean, mode, dan median. Penelitian ini hanya menggunakan nilai rata-rata atau mean. Nilai rata-rata dari kelompok data itu, diperkirakan dapat mewakili seluruh nilai data yang ada dalam kelompok tersebut. Volume pemakaian air dihitung dengan cara mengumpulkan data volume pemakaian air seluruh responden dan mencari mean dari data kelompok. Perhitungan data mean kelompok dapat dicari dengan rumus: ̅ ∑ i Dimana: ̅ = Mean = Konsumsi air dari berbagai sumber = Jumlah responden = Sumber air; air tanah, air keliling, air minum dalam kemasan AMDK, dan air dari Water Treatment Plant

4.4.2 Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan digunakan untuk mengetahui proporsi pengeluaran air bersih oleh rumah tangga responden yang belum dan telah memiliki layanan air perpipaan. Data yang dibutuhkan adalah besar pendapatan per rumah tangga per bulan, volume penggunaan air per rumah tangga per bulan, dan harga air. Persentase atau proporsi alokasi konsumsi air dari total pendapatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Dimana: p = Proporsi alokasi konsumsi air P a = Pengeluaran untuk membeli air bersih P t = Pendapatan total

4.4.3 Analisis Willingness to Pay WTP

Penelitian ini mengestimasi besarnya kesediaan masyarakat untuk membayar jaringan pipa air PDAM dengan metode bidding game, yaitu tawar menawar dengan menanyakan kepada responden apakah bersedia membayar sejumlah uang tertentu yang diajukan sebagai titik awal starting point , jika “ya” maka besarnya nilai uang dinaikkan sampai ke tingkat yang disepakati. Adapun tahap-tahap yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Membentuk Pasar Hipotetik Dalam penelitian ini pasar hipotetik yang dibentuk adalah suatu pasar dengan kualitas dan kuantitas air yang berbeda dengan kondisi saat ini. Responden sebelumnya telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang berkaitan dengan sumber air, volume yang digunakan, harga yang dibayarkan, pendapatan, kuantitas dan kualitas air yang dirasakan. Untuk membentuk pasar hipotetis, responden terlebih dahulu mendengarkan pemaparan tentang kondisi saat ini dengan kualitas dan kuantitas yang terbatas serta sulitnya akses air bersih karena belum terpasangnya jaringan air perpipaan PDAM. Selanjutnya, responden mendengarkan pemaparan tentang kuantitas dan kualitas air dengan kondisi yang lebih baik jika terpasangnya jaringan air perpipaan PDAM di pemukiman mereka. Berdasarkan pernyataan dari responden akan diperoleh ukuran perilaku konsumen dalam situasi hipotetis. 2. Mendapatkan Nilai Penawaran Bids Dalam penelitian ini responden diberikan beberapa penawaran berupa nominal diatas harga air dan harga pemasangan sambungan air perpipaan baru yang riil. Responden diminta untuk memilih nilai tertinggi yang bersedia ia bayarkan untuk biaya pemasangan sambungan baru dan tarif air per meter kubiknya. Dengan demikian, didapatkan nilai WTP dari masing- masing responden. 3. Menghitung Dugaan Rataan WTP EWTP WTP i dapat diduga dengan menggunakan nilai tengah dari kelas atau interval WTP responden ke-i. Dari jawaban responden dapat diketahui bahwa WTP i yang benar adalah berada antara jawaban yang dipilih batas bawah kelas WTP dengan WTP berikutnya batas atas kelas WTP. Selanjutnya dugaan rataan WTP dihitung dengan rumus: ∑ Dimana: EWTP = Dugaan rataan WTP WTPi = Nilai WTP pada kelas i