128 2.
Pemberdayaan masyarakat nelayan, pengolah, dan pemasar ikan melalui program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP,
3. Pembangunan sarana dan sarana penangkapan seperti pembangunan TPI
terpadu di Kecamatan Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade, dan Tegalbuleu
4. Pembangunan Pasar Ikan modern,
5. Pembangunan gedung Pembinaan Mutu dan Hasil Pengolahan Perikanan,
6. Pengelolaan ekosistem laut melalui peningkatan jumlah rumpon,
7. Pencipataan iklim usaha perikanan yang kondusif dengan memberikan izin
usaha dalam bidang perikanan dalam bentuk kelompok usaha, 8.
Penegakan hukum di wilayah laut, dan 9.
Peningkatan kualitas SDM perikanan melalui pelatihan dan pendampingan kelompok nelayan, pengolah, dan pemasar hasil perikanan
Program-program diatas merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan sektor perikanan dan peningkatan dayasaing komoditas
perikanan. Namun, ada beberapa hal yang perlu dibenahi agar program-program tersebut dapat berjalan dengan baik seperti memperbaiki kordinasi antara Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi dengan Dinas Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN. Hal ini terlihat dalam pendataan keragaan perikanan dilakukan
secara masing-masing sehingga terkadang data mengenai kondisi perikanan yang ada berbeda satu sama lain. Selain itu, hal yang perlu diperbaiki adalah
pemerataan pembangunan sarana infrastruktur perikanan di semua kecamatan pesisir agar kondisi perekonomian berbasis perikanan di daerah tersebut juga
merata. Hal ini perlu dilakukan karena selama ini pembangunan sarana infrastruktur lebih terpusat di Kecamatan Palabuhanratu.
7.1.6. Peran Kesempatan
Peran kesempatan merupakan faktor yang berada diluar kendali nelayan, pengolah, pemasar ikan, dan pemerintah. Namun, peran kesempatan ini dapat
menjadi peluang untuk meningkatkan dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Kesempatan tersebut dapat muncul karena
adanya peluang untuk memperbaiki kondisi perikanan yang ada dan harus dapat
129 dimanfaatkan dengan baik oleh berbagai pihak seperti nelayan, swasta, kelompok
usaha, dan pemerintah. Kesempatan dari dalam kawasan regional Kabupaten Sukabumi salah
satunya adalah peluang peningkatan konsumsi ikan per kapita masyarakat Kabupaten Sukabumi. Selama dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan konsumsi
ikan per kapita setiap tahunnya. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi konsumsi ikan pada tahun 2008 sebesar 4,92 kg per kapita
dan meningkat menjadi 5,32 kg per kapita. Hal ini mengindikasikan peluang pasar yang besar dari dalam Kabupaten Sukabumi sendiri dimana masyarakat mulai
meningkatkan konsumsinya terhadap ikan. Namun, peluang kesempatan peningkatan konsumsi ikan per kapita masyarakat Kabupaten Sukabumi ini harus
didukung oleh pemerintah salah satunya melalui penggiatan program gemar makan ikan kepada masyarakat. Program ini dapat menjadi sarana pencerdasan
kepada masyarakat bahwa dengan mengkonsumsi ikan dapat meningkatkan taraf kualitas kesehatan karena kandungan gizi terutama protein didalam ikan. Program
ini perlu terus dilakukan mengingat target nasional konsumsi masyarakat terhadap ikan di Indonesia harusnya mencapai 30 kg per kapita per tahun Departemen
Kelautan dan Perikanan RI 2009. Penemuan teknologi baru dalam hal proses produksi penangkapan ikan
juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan dayasaing komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi. Penemuan teknologi perikanan yang sedang
berkembang saat ini di Kabupaten Sukabumi adalah teknologi sistem pengkapan dengan pembuatan rumpon sebagai tempat tinggal ikan. Teknologi pembuatan
rumpon ini berguna untuk meningkatkan jumlah produksi penangkapan ikan nelayan di laut. Selain itu, ada pula teknologi pembuatan kapal atau perahu
menggunakan bahan dasar fiber. Teknologi ini dapat membantu nelayan dalam memenuhi armada yang memadai untuk menangkap ikan di laut. Penggunaan
perahu atau kapal berbahan dasar fiber ini mampu memperjauh daya tempuh nelayan untuk menyusuri daerah tangkapan ikan serta dapat mengurangi biaya
perawatan perahu atau kapal dibandingkan menggunakan perahu atau kapal berbahan dasar kayu.
130
7.2. Keterkaitan Antar Komponen Dayasaing Komoditas Unggulan