28
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Kabupaten Sukabumi memiliki potensi sumberdaya perikanan tangkap dan budidaya yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari nilai LQ sektor perikanan
Kabupaten Sukabumi yang selalu lebih besar dari satu mengindikasikan bahwa sektor perikanan dapat menjadi kekuatan dalam pembangunan daerah dan
memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan ekonomi daerah Prasslina 2009.
Namun, saat ini ada beberapa permasalahan dalam pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Sukabumi, yaitu sarana dan prasarana yang menunjang
aktivitas sektor perikanan terutama pada bidang yang menyokong subsistem hilir agribisnis perikanan di Kabupaten Sukabumi dirasakan masih relatif kurang
mamadai. Hal ini dapat dilihat dari kurang memadainya berbagai fasilitas seperti: akses jalan, transportasi, industri pengolahan, dan tempat pemasaran. Selain itu,
adanya kebijakan perdagangan bebas yang terjadi saat ini membuat tingkat persaingan semakin ketat baik dalam lingkup lokal, regional, maupun
internasional. Setiap produsen dituntut untuk menghasilkan produk perikanan yang berkualitas baik secara kuantitas maupun kualitas agar mampu bersaing.
Berdasarkan kondisi sektor perikanan Kabupaten Sukabumi, maka dapat dilihat bahwa potensi perikanan Kabupaten Sukabumi yang besar belum mampu
dikelola dengan baik. Selain itu, pengembangan sektor perikanan Kabupaten Sukabumi belum berfokus pada komoditas yang menjadi unggulan. Melihat hal
tersebut perlu diberikan perhatian serius terhadap upaya pengembangan agribisnis komoditas unggulan perikanan Kabupaten Sukabumi. Sehingga, pembangunan
sektor perikanan kedepannya dapat lebih berfokus pada komoditas-komoditas unggulan perikanan yang berdayasaing.
Penetapan komoditas unggulan perikanan Kabupaten Sukabumi dapat dilakukan dengan menggunakan analisis Location Qoutient. Analisis Location
Qoutient dilakukan dengan membandingkan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dengan produksi perikanan tangkap di Jawa Barat. Jawa
Barat dipilih sebagai daerah acuan dengan pertimbangan bahwa kecenderungan adanya persaingan dalam pemasaran komoditas dan produk perikanan tangkap
Kabupaten Sukabumi lebih dominan terjadi di daerah Jawa Barat. Komoditas
29 unggulan daerah yang telah ditetapkan belum dapat menjadi jaminan bahwa
komoditas tersebut telah memiliki dayasaing. Jika ternyata komoditas ini belum memiliki dayasaing atau memiliki dayasaing yang rendah maka diperlukan
strategi dalam peningkatan dayasaing komoditas unggulan tersebut. Analisis dayasaing komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Sukabumi
menggunakan komponen Teori Berlian Porter. Selanjutnya dari hasil analisis tersebut menjadi rekomendasi dan arahan dalam upaya pengembangan dayasaing
agribisnis komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Sukabumi. Semua hal yang telah dijelaskan sebelumnya terangkum dalam kerangka pemikiran
operasional yang terdapat pada Gambar 2.
30
Gambar 2.
Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Analisis Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kabupaten Sukabumi
Kendala: 1. Keunggulan sektor perikanan yang ada
masih dalam tataran keunggulan komparatif , belum mencapai
keunggulan kompetitif yang berdaya saing
2. Sarana dan prasarana utama dan penunjang sektor perikanan Kabupaten
Sukabumi masih kurang memadai 3. Pengembangan sektor perikanan
belum terintegrasi berbasiskan komoditas unggulan.
Potensi: 1. Kabupaten Sukabumi memiliki
potensi sektor perikanan yang sangat besar
2. Sektor perikanan menjadi sektor basis dalam pembangunan ekonomi
daerah di Kabupaten Sukabumi 3. Semakin meningkatnya permintaan
dan konsumsi komoditas dan produk perikanan dalam cakupan
domestik, nasional, dan internasional
Identifikasi komoditas unggulan perikanan tangkap
di Kabupaten Sukabumi
Data produksi komoditas perikanan tangkap
Kabupaten Sukabumi
Rekomendasi pengembangan dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap
Kabupaten Sukabumi Analisis dayasaing komoditas unggulan perikanan
tangkap Kabupaten Sukabumi berdasarkan komponen penentu dayasaing Porter, 1990:
1. Kondisi faktor sumberdaya 2. Kondisi permintaan
3. Industri terkait dan pendukung 4. Struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan
5. Peran pemerintah 6. Peran kesempatan
Data produksi komoditas perikanan tangkap Provinsi
Jawa Barat
Analisis sistem agribisnis komoditas unggulan
perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi
31
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu