48
VI SISTEM AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN SUKABUMI
6.1. Identifikasi Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kabupaten
Sukabumi Identifikasi alternatif komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten
Sukabumi menjadi sangat penting karena komoditas unggulan yang terpilih nantinya diharapkan mampu menjadi komoditas penggerak utama perekonomian
dearah di Kabupaten Sukabumi baik yang diperdagangkan secara komoditas segar maupun dalam bentuk berbagai produk olahannya. Salah satu cara dalam upaya
menentukan komoditas unggulan adalah dengan mengkaji keunggulan komparatif dari suatu daerah. Keunggulan komparatif disini diartikan sebagai kemampuan
suatu daerah untuk memproduksi komoditas atau produk yang secara relatif lebih unggul dibandingkan daerah lainnya atau dapat dikatakan terdapat keberlimpahan
sumberdaya yang
dimiliki suatu
daerah tersebut
sehingga mampu
mendistribusikan sumberdaya tersebut ke wilayah lainnya Widodo 2006. Analisis Location Quotient merupakan salah satu alat analisis yang dapat
digunakan dalam menentukan alternatif komoditas unggulan suatu daerah berdasarkan keunggulan komparatif. Analisis LQ dapat membantu dalam melihat
komoditas apa saja yang produksi secara relatifnya terkonsentrasi di daerah tertentu. Analisis LQ melihat tingkat produksi suatu komoditas di suatu daerah
dibandingkan dengan produksi komoditas yang sama di daerah acuan daerah yang cakupannya lebih luas.
Data yang diperlukan dalam analisis LQ pada penelitian kali ini adalah data produksi perikanan tangkap berdasarkan jenis ikan di Kabupaten Sukabumi
dan Provinsi Jawa Barat sebagai daerah acuan dengan cakupan lebih luas dimana Kabupaten Sukabumi terdapat didalamnya. Secara umum Kabupaten Sukabumi
memiliki keunggulan komparatif atau keberlimpahan sumberdaya perikanan tangkap yang didukung oleh letak Kabupaten Sukabumi di wilayah pesisir
perairan selatan jawa yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Terdapat sembilan kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang terletak di pesisir
dengan total panjang pesisir sepanjang 117 km dan panjang garis pantai 4 mil, kecamatan tersebut yaitu: Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak,
49 Simpenan, Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade, dan Tegalbuleud. Diperkirakan
luas total fishing ground atau daerah penangkapan mencapai 720 km yang tersebar di 51 desa di Kabupaten Sukabumi. Hal ini menjadikan Kabupaten Sukabumi
memiliki potensi sumberdaya perikanan tangkap yang cukup besar dengan berbagai komoditas perikanan yang hidup didalam perairannya. Data produksi
perikanan tangkap utama berdasarkan jenis ikan di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2006 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 10. Komoditas-komoditas
tersebut merupakan komoditas yang ditangkap oleh nelayan selama empat tahun terakhir yang tercatat di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
Terdapat 34 jenis ikan yang selama tiga tahun terakhir diproduksi pada perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi.
Tabel 10. Produksi Penangkapan di Laut Menurut Jenis Ikan di Kabupaten
Sukabumi Tahun 2006-2009 dalam Ton
No. Jenis Ikan
2006 2007
2008 2009
Rata-Rata 1
Manyung 27,87
2,82 2,66
4,88 9,56
2 Ikan Sebelah
52,34 6,61
6,24 39,54
26,18 3
Ekor Kuning 1,31
1,24 0,37
0,73 4
Selar 53,70
162,13 153,02
19,33 97,05
5 Kuwe
237,63 160,35
151,34 179,53
182,21 6
Layang 181,05
176,90 166,96
199,97 181,22
7 Bawal Hitam
31,79 3,02
2,85 8,93
11,65 8
Daun Bambu 28,13
0,07 7,05
9 Selanget
5,31 0,09
0,08 0,15
1,41 10
Tembang 756,21
1.117,20 154,41
1.694,65 930,62
11 Teri
159,27 351,36
331,61 99,03
235,32 12
Peperek 222,51
664,00 131,60
361,52 344,91
13 Kakap Merah
79,81 30,95
235,26 36,07
95,52 14
Gulamah 219,47
571,83 263,31
263,65 15
Lisong 530,43
787,50 743,24
887,20 737,09
16 Tongkol Krai
8,10 7,64
361,11 94,21
17 Tongkol Komo
9,23 5,27
4,97 20,69
10,04 18
Cakalang 578,59
956,60 902,84
815,11 813,29
19 Kembung
321,63 66,18
62,46 68,65
129,73 20
Tenggiri 85,82
2,69 2,54
14,52 26,39
21 Tenggiri Papan
28,30 26,71
0,32 13,83
22 Albakora
222,30 195,20
184,23 210,31
203,01 23
Madidihang 1.229,10
1.160,03 550,38
734,88 24
Tuna Mata Besar 125,24
1.920,40 812,48
1.160,46 1.004,65
25 Tongkol Abu-Abu
561,97 211,03
199,17 71,84
261,00 26
Kerapu Karang 2,83
2,67 0,13
1,41 27
Kerapu Balong 9,95
2,49 28
Layur 518,02
246,70 232,84
535,11 383,17
29 Cucut Lanyam
106,51 51,40
48,51 0,16
51,65 30
Pari Burung 29,33
27,68 13,48
17,62 31
Kakap Putih 1.074,58
0,34 0,32
268,81 32
Japuh 0,10
0,09 0,05
33 Belanak
589,07 147,27
34 Slengseng
30,40 28,69
14,77 Jumlah
5.969,94 8.667,68
6.945,28 7.626,77
7.302,42
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi 2010
50 Tahun 2006 komoditas perikanan tangkap dengan produksi terbanyak di
Kabupaten Sukabumi adalah Kakap Putih dengan produksi 1.074,58 ton. Pada tahun 2007 jenis ikan dengan produksi terbanyak adalah Tuna Mata Besar dengan
produksi 1.920,40 ton. Sedangkan, tahun 2008 Madidihang menempati urutan pertama produksi terbanyak dengan produksi 1.160,03 ton dan tahun 2009
Tembang yang menempati urutan pertama produksi terbanyak dengan produksi 1.694,65 ton.
Ikan-ikan dominan yang berada di Kabupaten Sukabumi dengan rata-rata produksi yang dapat ditangkap oleh nelayan mencapai diatas 500 ton per tahunnya
selama tahun 2006 sampai 2009, yaitu: Tembang, Lisong, Cakalang, Madidihang, dan Tuna Mata Besar. Tembang dikategorikan sebagai jenis kelompok ikan
pelagis kecil dengan rata-rata produksi per tahunnya yaitu 930,62 ton. Sedangkan, Lisong, Cakalang, Madidihang dan Tuna Mata Besar termasuk kedalam jenis
kelompok ikan pelagis besar dengan rata-rata produksi 737,09 ton, 813,29 ton, 734,88 ton, dan 1.004,65 ton per tahunnya.
Jenis ikan yang jarang atau tidak dominan diproduksi di Kabupaten Sukabumi dengan rata-rata produksi produksi dibawah 100 ton per tahunnya,
yaitu: Manyung, Ikan Sebelah, Ekor Kuning, Selar, Bawal Hitam, Daun Bambu, Selanget, Kakap Merah, Tongkol Krai, Tongkol Komo, Tenggiri, Tenggiri Papan,
Kerapu Karang, Kerapu Balong, Cucut Lanyam, Pari Burung, Japuh, dan Slengseng. Sedangkan, ikan yang dinilai cukup sedang tingkat produksinya
dengan rata-rata produksi mencapai 100 ton sampai 500 ton per tahunnya, yaitu: Kuwe, Layang, Teri, Peperek, Gulamah, Kembung, Albakora, Tongkol Abu-Abu,
Layur, Kakap Putih, dan Belanak. Secara umum, Tabel 10 menggambarkan tingkat produksi perikanan
tangkap berdasarkan jenis ikan di Kabupaten Sukabumi dengan total rata-rata produksi mencapai 7.302,42 ton per tahunnya. Sesuai data tersebut dapat dilihat
bahwa terjadi fluktuasi tingkat produksi perikanan tangkap dari tahun ke tahun ditandai dengan nilai total produksi yang kadang meningkat dan kadang menurun
selama empat tahun terakhir, yaitu sebanyak 5.969,94 ton pada tahun 2006, meningkat menjadi 8.667,68 ton pada tahun 2007, menurun menjadi 6.945,28 ton
pada tahun 2008, dan meningkat kembali menjadi 7.626,77 ton pada tahun 2009.
51 Fluktuasi produksi penangkapan ikan di laut tidak terlepas dari kondisi alam
cuaca dan iklim di Kabupaten Sukabumi yang tidak menentu selama empat tahun terakhir sehingga baik secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi jumlah ikan yang dapat ditangkap oleh nelayan di Kabupaten Sukabumi.
Produksi perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi ini juga didukung oleh jumlah nelayan yang menangkap ikan di laut. Sampai saat ini sumberdaya
manusia SDM nelayan lebih didominasi oleh nelayan buruh yang mencapai 10.568 orang pada tahun 2009. Sedangkan, jumlah nelayan pemilik tercatat hanya
1.743 orang pada tahun 2009. Data jumlah nelayan baik nelayan buruh maupun nelayan pemilik dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Nelayan Perikanan Tangkap Khusus Penangkapan di Laut
Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009 dalam Orang Tahun
Nelayan Buruh Nelayan Pemilik
Jumlah Nelayan 2006
10.951 1.350
12.301 2007
10.745 1.603
12.348 2008
10.761 1639
12.400 2009
10.568 1.743
12.311
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi 2010
Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi selain didukung oleh jumlah nelayan juga didukung oleh jumlah armada penangkapan ikan di laut.
Armada penangkapan ini meliputi perahu tanpa motor, motor tempel, dan kapal motor. Data jumlah armada penangkapan ikan di Kabupaten Sukabumi dapat
dilihat pada Tabel 12. Tahun 2009 armada penangkapan ikan di laut didominasi oleh armada menggunakan motor tempel dengan jumlah mencapai 975 unit, kapal
motor dengan jumlah 376 unit, dan jumlah terkecil armada penangkapan dengan menggunakan perahu tanpa motor sebanyak 224 unit.
52
Tabel 12.
Jumlah Armada Penangkapan Ikan di Laut Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009 dalam Unit
Tahun Perahu Tanpa
Motor Motor
Tempel Kapal Motor
Jumlah Armada 2006
332 785
233 1.350
2007 278
960 365
1.603 2008
290 975
374 1.639
2009 224
975 376
1.575
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi 2010
Setelah menganalisis kondisi perikanan di Sukabumi kemudian wilayah Jawa Barat dipilih sebagai daerah acuan dalam menentukan komoditas unggulan
perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dengan analisis LQ. Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki cakupan lebih luas dimana Sukabumi
merupakan salah satu kabupaten yang berada didalamnya. Data produksi perikanan tangkap Sukabumi selanjutnya dibandingkan dengan data produksi
perikanan tangkap Jawa Barat. Data produksi perikanan tangkap berdasarkan jenis ikan di Jawa Barat selama tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 13.
Jenis-jenis ikan di Jawa Barat yang ditampilkan jumlah produksinya pada Tabel 13 telah disesuaikan dengan jenis-jenis ikan yang diproduksi di Kabupaten
Sukabumi selama empat tahun terakhir. Sebenarnya jenis-jenis ikan di Jawa Barat dapat lebih banyak lagi karena merupakan akumulasi jenis ikan-ikan yang berasal
dari kabupaten lainnya seperti Cirebon, Indramayu, Bekasi, Subang, dan sebagainya. Namun, jenis-jenis ikan yang tidak ditangkap atau diperoleh di
Kabupaten Sukabumi tidak dimasukkan dalam proses perhitungan nilai LQ karena nilai produksi yang bernilai 0 nol ton ini akan menghasilkan nilai LQ yang juga
bernilai 0 nol. Sedangkan, komoditas unggulan yang terpilih haruslah memenuhi kriteria nilai LQ lebih besar dari satu LQ 1 sehingga komoditas-komoditas
yang diproduksi di Jawa Barat tidak semuanya ditampilkan namun disesuaikan dengan komoditas yang terdapat di Kabupaten Sukabumi.
53
Tabel 13.
Produksi Penangkapan di Laut Menurut Jenis Ikan di Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2009 dalam Ton
No. Jenis Ikan
2006 2007
2008 2009
Rata-Rata 1
Manyung 4.045,77
6.026,00 8.347,50
6.659,31 6.269,65
2 Ikan Sebelah
694,04 6,60
716,40 503,24
480,07 3
Ekor Kuning 42,46
881,30 162,50
60,09 286,59
4 Selar
2.643,58 3.717,50
4.150,70 3.882,85
3.598,66 5
Kuwe 666,08
344,00 335,50
407,64 438,31
6 Layang
2.266,80 2.539,40
2.605,60 2.709,94
2.530,44 7
Bawal Hitam 2.684,25
2.800,60 3.589,90
3.407,35 3.120,53
8 Daun Bambu
1.086,03 2.271,20
1.159,79 1.129,26
9 Selanget
816,46 36,60
29,20 2,82
221,27 10
Tembang 10.531,05
4.405,00 10.742,90
11.737,26 9.354,05
11 Teri
1.872,65 10.925,50
331,61 2.675,08
3.951,21 12
Peperek 16.243,61
13.807,10 19.596,60
19.581,21 17.307,13
13 Kakap Merah
2.790,90 3.427,90
4.031,60 3.818,14
3.517,14 14
Gulamah 5.534,36
5.903,60 6.462,50
5.811,63 5.928,02
15 Lisong
544,53 787,50
743,20 887,20
740,61 16
Tongkol Krai 2.489,30
3.814,80 2.231,84
2.133,99 17
Tongkol Komo 3.366,38
1.702,00 5,00
1.375,62 1.612,25
18 Cakalang
990,09 1.494,00
1.527,80 1.723,83
1.433,93 19
Kembung 5.406,40
6.299,50 6.434,70
11.445,10 7.396,43
20 Tenggiri
3.534,05 2.421,60
4.015,90 4.017,73
3.497,32 21
Tenggiri Papan 416,30
657,30 642,00
367,66 520,82
22 Albakora
110,88 195,20
184,20 210,31
175,15 23
Madidihang 1.229,10
1.160,00 550,38
734,87 24
Tuna Mata Besar 125,24
1.920,40 812,50
1.160,46 1.004,65
25 Tongkol Abu-Abu
6.116,77 13.815,10
16.924,90 71,84
9.232,15 26
Kerapu Karang 662,28
132,30 62,20
456,52 328,33
27 Kerapu Balong
80,00 64,20
143,00 69,25
89,11 28
Layur 3.667,92
3.527,70 3.785,10
4.344,42 3.831,29
29 Cucut Lanyam
627,91 3.049,50
3.585,70 3.086,61
2.587,43 30
Pari Burung 1.988,10
173,40 60,50
139,70 590,43
31 Kakap Putih
1.074,58 6.442,60
1.430,70 2.236,97
32 Japuh
548,85 1.097,30
371,90 504,51
33 Belanak
1.419,55 744,30
1.486,10 912,49
34 Slengseng
591,50 403,10
28,70 255,83
Jumlah 83.189,37
105.737,70 108.321,41
94.554,82 97.950,83
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat 2010
Secara umum jumlah produksi penangkapan ikan di laut di Jawa Barat mengalami fluktuasi selama empat tahun terakhir yaitu terjadi peningkatan dari
tahun 2006 sampai 2008 dan penurunan pada tahun 2009. Rata-rata produksi penangkapan ikan di laut selama tahun 2006 sampai tahun 2009 adalah 97.950,83
ton per tahunnya. Rata-rata produksi penangkapan ikan di Jawa Barat ini kemudian dibandingkan dengan rata-rata produksi penangkapan di Kabupaten
54 Sukabumi untuk menghasilkan nilai LQ. Data rata-rata produksi dan nilai LQ
komoditas perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Rata-Rata Produksi dan Nilai Location Quotient LQ Komoditas
Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Tahun 2006-2009
No. Jenis Ikan
Sukabumi Ton
Jawa Barat Ton
Nilai LQ
1 Albakora
203,01 175,15
15,547
2 Madidihang
734,88 734,87
13,413
3 Tuna Mata Besar
1.004,65 1.004,65
13,413
4 Lisong
737,09 740,61
13,349
5 Cakalang
813,29 1.433,93
7,607
6 Kuwe
182,21 438,31
5,576
7 Belanak
147,27 912,49
2,165
8 Kakap Putih
268,81 2.236,97
1,612
9 Layur
383,17 3.831,29
1,341
10 Tembang
930,62 9.354,05
1,334
11 Layang
181,22 2.530,44
0,961
12 Teri
235,32 3.951,21
0,799
13 Slengseng
14,77 255,83
0,775
14 Ikan Sebelah
26,18 480,07
0,732
15 Gulamah
263,65 5.928,02
0,597
16 Tongkol Krai
94,21 2.133,99
0,592
17 Pari Burung
17,62 590,43
0,400
18 Tongkol Abu-Abu
261,00 9.232,15
0,379
19 Kerapu Balong
2,49 89,11
0,374
20 Kakap Merah
95,52 3.517,14
0,364
21 Selar
97,05 3.598,66
0,362
22 Tenggiri Papan
13,83 520,82
0,356
23 Cucut Lanyam
51,65 2.587,43
0,268
24 Peperek
344,91 17.307,13
0,267
25 Kembung
129,73 7.396,43
0,235
26 Tenggiri
26,39 3.497,32
0,101
27 Selanget
1,41 221,27
0,085
28 Daun Bambu
7,05 1.129,26
0,084
29 Tongkol Komo
10,04 1.612,25
0,084
30 Kerapu Karang
1,41 328,33
0,058
31 Bawal Hitam
11,65 3.120,53
0,050
32 Ekor Kuning
0,73 286,59
0,034
33 Manyung
9,56 6.269,65
0,020
34 Japuh
0,05 504,51
0,001 Jumlah
7.302,42 97.950,83
Keterangan: : Komoditas Unggulan Perikanan Kabupaten Sukabumi LQ 1
Sumber: DKP Kabupaten Sukabumi dan DPK Provinsi Jawa Barat 2010 diolah
55 Berdasarkan hasil perhitungan nilai LQ dengan membandingkan rata-rata
produksi komoditas perikanan tangkap antara Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat menunjukkan bahwa Kuwe, Tembang, Lisong, Cakalang, Albakora,
Madidihang, Tuna Mata Besar, Layur, Kakap Putih, dan Belanak memiliki nilai LQ lebih besar dari satu LQ 1. Nilai LQ lebih besar dari satu mengindikasikan
bahwa komoditas-komoditas perikanan tangkap tersebut terkonsentrasi secara relatif pengusahaannya di Kabupaten Sukabumi. Semakin besar nilai LQ yang
dihasilkan menunjukkan semakin terkonsentrasinya pengusahaan komoditas- komoditas tersebut di Kabupaten Sukabumi. Derajat konsentrasi atau sifat basis
inilah yang mengindikasikan bahwa komoditas tersebut berpotensi untuk menjadi komoditas unggulan.
Sedangkan, komoditas-komoditas perikanan tangkap lainnya, seperti: Manyung, Ikan Sebelah, Ekor Kuning, Selar, Layang, Bawal Hitam, Daun
Bambu, Selanget, Teri, Peperek, Kakap Merah, Gulamah, Tongkol Krai, Tongkol Komo, Kembung, Tenggiri, Tenggiri Papan, Tongkol Abu-Abu, Kerapu Karang,
Kerapu Balong, Cucut Lanyam, Pari Burung, Japuh dan Slengseng merupakan komoditas yang bersifat nonbasis dengan nilai LQ kurang dari satu LQ 1.
Nilai LQ kurang dari satu mengindikasikan bahwa pengusahaan komoditas- komoditas perikanan tangkap tersebut tidak terkonsentrasi di Kabupaten
Sukabumi. Oleh karena itu, berdasarkan perhitungan nilai LQ sebagai indikator
penentuan komoditas unggulan dalam penelitian kali ini maka komoditas perikanan tangkap yang menjadi komoditas unggulan yang dapat terus
dikembangkan kedepannya di Kabupaten Sukabumi, yaitu: Kuwe, Tembang, Lisong, Cakalang, Albakora, Madidihang, Tuna Mata Besar, Layur, Kakap Putih,
dan Belanak.
6.2. Analisis Sistem Agribisnis Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap