Kondisi Perekonomian Daerah Analisis dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi

45 pada kondisi sedang rusak, rusak, dan rusak berat. Berdasarkan kelas jalan, klasifikasi jalan yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi termasuk jalan kelas III. Jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Sukabumi yang BPKB nya baru diterbitkan tahun 2009 terbanyak adalah sepeda motor dengan hampir sekitar 96,5 persen, disusul dengan kendaraan mobil penumpang, mobil beban dan terakhir adalah bus. Sejalan dengan jumlah BPKB yang dikeluarkan oleh Polres, ternyata kendaraan yang terlibat kasus kecelakaan lalu lintas terbanyak adalah sepeda motor dengan 51,5 persen. Disusul kemudian mobil beban diurutan kedua. Dari laporan resmi yang diterima terlihat bahwa jumlah kecelakaan untuk tahun 2009 lebih banyak dibandingkan tahun 2008. Guna mengurangi kecelakaan yang terjadi di jalan raya dibutuhkan kesadaran tertib berlalu lintas bagi warga masyarakat yang didukung dengan semakin membaiknya sarana dan prasarana lalu lintas.

5.7. Kondisi Perekonomian Daerah

Penerimaan daerah merupakan salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan. Penerimaan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah PAD, dana perimbangan dan pendapatan lainnnya. Sedangkan pengeluaran pemerintah digunakan untuk belanja aparatur, belanja publik, bagi hasil dan bantuan keuangan serta belanja tak terduga. Anggaran pendapatan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2009 sebesar 1.342.855 juta rupiah, sedangkan realisasinya sebesar 1.432.336 juta rupiah. Realisasi PAD Kabupaten Sukabumi pada tahun 2009 sebesar 80.578.798.347,24 rupiah yang berasal dari pajak, retribusi, hasil perusahaan milik daerah dan pendaptan lainnya. Realisasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan BPHTB tahun 2009 terbesar oleh pelaku di usaha di bidang non migas disusul kemudian oleh migas dan ketiga oleh wilayah pedesaan. Perkembangan penerimaan PBB dan BPHTB dari tahun 2003 sampai dengan 2009 cenderung terus mengalami peningkatan. Bahkan tercatat pada tahun 2007 mengalami peningkatan yang fantastis dan masih lebih besar dibandingkan penerimaan tahun 2009. 46 Koperasi merupakan suatu lembaga keuangan yang berbasis kerakyatan, untuk itu keberadaannya sangat besar manfaatnya dalam menunjang perekonomian masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah. Jumlah koperasi Tahun 2009 sebanyak 1.707 unit dengan anggota sebesar 113.387 orang. Jumlah koperasi terbanyak adalah jenis koperasi lainnya diluar dari jenis kelompok koperasi yang ada, sedangkan jumlah KUD Mandiri sebanyak 41 unit. Jumlah kredit pinjaman yang diberikan oleh bank umum dan BPR di Kabupaten Sukabumi terbanyak diberikan pada sektor lain-lain selain sembilan sektor ekonomi yang ada, disusul pada sektor perdagangan. Sementara itu untuk kredit usaha mikro, kecil, dan menengah yang terbanyak diberikan kepada sektor lain-lain, kemudian sektor perdagangan. Posisi kredit yang diberikan bank umum dan BPR berdasarkan plafond didominasi oleh plafond kredit mikro yaitu pinjaman dengan nilai sampai dengan 50 juta rupiah yaitu sebesar 50,33 persen, sedangkan plafond kredit kecil yaitu pinja-man antara 50 juta sampai dengan 500 juta rupiah sebesar 34,06 persen dan kredit menengah yaitu pinjaman dengan nilai lebih dari 500 juta rupiah sampai dengan 5 milyar rupiah sebesar 15,61 persen. Sementara itu kredit yang diberikan oleh bank umum dan BPR menurut penggunaannya didominasi untuk modal kerja yaitu sebesar 43,57 persen, kemudian untuk konsumen sebesar 40,96 persen, sisanya untuk investasi sebesar 15,47 persen. Secara umum, kondisi perekonomian Kabupaten Sukabumi didominasi oleh sektor usaha pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutunan, dan perikanan. Hal ini didasarkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar setiap tahunnya dalam produk domestik regional bruto PDRB Kabupaten Sukabumi. Kontribusi sektor pertanian dalam PDRB pada tahun 2009 mencapai 5.415.951,24 juta rupiah. Data PDRB Kabupaten Sukabumi atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun 2006-2009 dapat dilihat pada Tabel 9. 47 Tabel 9. PDRB Kabupaten Sukabumi Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2006-2009 dalam Jutaan Rupiah No. Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 1 Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 4.419.107,41 4.816.695,33 5.140.864,58 5.415.951,24 2 Pertambangan dan Penggalian 639.454,91 684.052,79 740.308,28 755.121,96 3 Industri Pengolahan 2.256.010,37 2.445.515,24 2.720.880,26 2.933.454,38 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 166.782,45 187.214 207.788,64 225.098,10 5 Bangunan 439.228,37 505.288,32 561.562,80 627,082,83 6 Perdagangan 2.699.375,46 3.224.155,81 3.712.993,35 4.056.257,71 7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.064.505,88 1.198.421,55 1.408.132,66 1.509.760,41 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 429,789,01 453.960,80 490.652,19 519.556,18 9 Jasa-Jasa 1.049.552,71 1.081.633,84 1.150.019,88 1.222.403,30 Sumber: BAPPEDA Kabupaten Sukabumi 2010 48 VI SISTEM AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN SUKABUMI

6.1. Identifikasi Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kabupaten