130
7.2. Keterkaitan Antar Komponen Dayasaing Komoditas Unggulan
Perikanan Tangkap
Berdasarkan hasil analisis setiap komponen penentu daya saing pada komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi selanjutnya dapat
dianalisis pula keterkaitan antara komponen-komponen tersebut. Keterkaitan ini dapat dilihat hubungan antar empat komponen utama yang meliputi kondisi faktor
sumberdaya, kondisi permintaan, industri terkait dan pendukung, serta struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan. Selain itu, dapat dilihat pula hubungan
antara empat komponen utama dengan komponen penunjang seperti peran pemerintah dan peran kesempatan. Hubungan keterkaitan dari komponen-
komponen tersebut ada yang bersifat saling mendukung dan ada juga yang tidak saling mendukung antara satu komoponen dengan komponen lainnya. Secara
umum keterkaitan antar komponen utama dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 33. Adapun
penjelasan mengenai keterkaitan antar komponen utama dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Faktor Sumberdaya dengan Kondisi Permintaan
Kondisi faktor sumberdaya dengan kondisi permintaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung. Hal ini disebabkan karena faktor
sumberdaya yang menunjang produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi belum mampu memenuhi permintaan domestik. Selama empat tahun terakhir
jumlah produksi penangkapan ikan selalu kurang dan tidak mampu menutupi jumlah konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Sukabumi sehingga kebutuhan
konsumsi ikan ini harus dipenuhi dengan mendatangkan dari daerah lain seperti Jakarta.
2. Kondisi Faktor Sumberdaya dengan Industri Terkait dan Pendukung
Kondisi faktor sumberdaya dengan industri terkait dan pendukung memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan pada
ketersediaan industri sarana produksi bahan bakar, alat tangkap, dan lainnya yang dapat menunjang produksi penangkapan ikan. Industri yang ada meliputi
SPBN pengisian bahan bakar yang dikelola Pertamina dan KUD nelayan, toko- toko distributor alat tangkap, dan pasar tradisional. Ketersedian industri sarana
131 produksi ini ditunjang oleh dukungan pemerintah, swasta, kelompok usaha, dan
koperasi nelayan. Selain itu, hubungan keterkaitan yang saling mendukung antara faktor sumberdaya dengan industri terkait dan pendukung didasarkan pada adanya
industri pengolahan ikan yang menjadi sarana peningkatan nilai tambah produk perikanan. Industri pengolahan hasil perikanan ini meliputi pengolahan abon ikan,
bakso ikan, dendeng ikan, ikan asin, pindang ikan, dan pembekuan ikan untuk kebutuhan ekspor.
3. Kondisi Faktor Sumberdaya dengan Struktur Pasar, Persaingan, dan
Strategi Perusahaan Kondisi faktor sumberdaya dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi
perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan pada kondisi sumberdaya infrastruktur yang menunjang mampu
meningkatkan iklim usaha perikanan yang kondusif. Sarana infrastruktur perikanan yang terdapat di Kabupaten Sukabumi meliputi Pelabuhan Perikanan
Nusantara PPN, Tempat Pendaratan Ikan TPI, darmaga, tempat docking kapal, Tempat Pelelangan Ikan, Solar Packed Dealer untuk Nelayan SPDN atau
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan SPBN, bengkel perahu dan kapal nelayan, tempat pelayanan air bersih, gedung Pembinaan Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Perikanan, cold storage, Laboratorium Bina Mutu, dan Pasar Ikan.
4. Kondisi Permintaan dengan Industri Terkait dan Pendukung
Kondisi permintaan dengan industri terkait dan pendukung memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung. Hal ini disebabkan industri
terkait dan pendukung terutama industri hilir pengolahan dan pemasaran belum dapat memenuhi permintaan domestik. Permintaan yang tinggi dari komoditas dan
produk ikan ini tidak diimbangi dengan produksi pengolahan yang tinggi pula. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar kelompok usaha pengolahan ikan masih
menggunakan teknologi yang sederhana yaitu teknologi manual dan semi mekanik.
132 5.
Kondisi Permintaan dengan Struktur Pasar, Persaingan, dan Strategi Perusahaan
Kondisi permintaan dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung. Hal ini
dapat disebabkan oleh tingginya permintaan akan komoditas ikan menuntut perusahaan atau kelompok usaha untuk mendatangkan ikan dari daerah lain.
Strategi perusahaan untuk menjaga kontinuitas volume produksi dengan mendatangkan ikan dari daerah lain bukan merupakan solusi yang baik sebagai
upaya peningkatan dayasaing komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi karena solusi ini hanya bertahan dalam jangka pendek. Solusi untuk
pemenuhan permintaan komoditas perikanan yang tinggi harus mempunyai orientasi jangka panjang seperti melakukan kerjasama dengan nelayan melalui
permodalan untuk menangkap ikan di laut dan hasil tangkapan tersebut harus diberikan kepada kelompok usaha pengolah.
6. Industri Terkait dan Pendukung dengan Struktur Pasar, Persaingan, dan
Strategi Perusahaan Industri terkait dan pendukung dengan struktur pasar, persaingan, dan
strategi perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan pada struktur pasar yang berbentuk pasar persaingan sempurna
membuat iklim usaha pada industri terkait dan pendukung menjadi lebih kondusif. Struktur pasar industri komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi
yang cenderung berbentuk pasar persaingan sempurna ini dapat mendorong industri baik hulu maupun hilir menjadi berdaya saing. Persaingan antar
produsen-produsen untuk menghasilkan produk yang berkualitas mampu mendorong dayasaing dari komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi.
Produsen penyedia sarana produksi dan pengolah hasil perikanan akan diuntungkan karena harga yang diterima dari konsumen tidak ditentukan oleh
beberapa produsen saja tetapi ditentukan oleh mekanisme pasar yang terbentuk karena adanya permintaan konsumen dan penawaran produk dari berbagai
produsen.
133
Tabel 33.
Keterkaitan Antar Komponen Utama Dayasaing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Komponen Utama
Komponen Utama Hubungan Keterkaitan
Keterangan Kondisi
faktor sumberdaya
Kondisi permintaan Tidak saling mendukung
- Jumlah produksi perikanan tangkap tidak mampu menutupi jumlah permintaan ikan
- Kondisi permintaan komoditas ikan masih harus bergantung pada pemenuhan dari daerah lain
Kondisi faktor
sumberdaya Industri terkait dan
pendukung Saling mendukung
- Ketersediaan industri sarana produksi bahan bakar, alat tangkap, dan lainnya yang dapat menunjang
produksi penangkapan ikan - Ketersediaan industri pengolahan ikan yang menjadi
sarana peningkatan nilai tambah produk perikanan Kondisi
faktor sumberdaya
Struktur pasar,
persaingan, dan
strategi perusahaan Saling mendukung
- Kondisi sumberdaya infrastruktur yang menunjang mampu meningkatkan iklim usaha perikanan yang
kondusif Kondisi permintaan
Industri terkait dan pendukung
Tidak saling mendukung - Industri terkait dan pendukung belum dapat memenuhi
permintaan domestik Kondisi permintaan
Struktur pasar,
persaingan, dan
strategi perusahaan Tidak saling mendukung
- Tingginya permintaan akan komoditas ikan menuntut perusahaan atau kelompok usaha untuk mendatangkan
ikan dari daerah lain Industri terkait dan
pendukung Struktur
pasar, persaingan,
dan strategi perusahaan
Saling mendukung - Struktur pasar yang berbentuk pasar persaingan
sempurna membuat iklim usaha pada industri terkait dan pendukung menjadi lebih kondusif
134 Selain dapat dianalisis keterkaitan antar komponen utama seperti pada
penjelasan sebelumnya, juga dapat dianalisis keterkaitan antara komponen penunjang dengan komponen utama. Secara umum keterkaitan antara komponen
penunjang dengan komponen utama dayasaing komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Tabel 34. Adapun penjelasan mengenai
keterkaitan antara komponen penunjang dengan komponen utama dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi adalah sebagai
berikut: 1.
Peran Pemerintah Terhadap Semua Komponen Utama Peran pemerintah selama ini sangat mendukung setiap komponen utama
dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap Kabupaten Sukabumi yang meliputi kondisi faktor sumberdaya, kondisi permintaan, industri terkait dan
pendukung, serta struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan. Dukungan pemerintah ini diwujudkan melalui kebijakan dan program-program dalam sektor
perikanan. Lembaga pemerintah yang terkait dengan kebijakan dan program sektor perikanan adalah pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, Dinas Kelautan
dan Perikanan DKP Kabupaten Sukabumi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kabupaten Sukabumi, dan Dinas Pelabuhan Perikanan
PPN Palabuhanratu. Peran pemerintah yang mendukung kondisi faktor sumberdaya adalah
program pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal melalui rumponisasi serta adanya program pembangunan sarana infrastruktur seperti TPI,
Pasar Ikan, dan gedung Pembinaan Mutu. Sedangkan program pemerintah yang mendukung kondisi permintaan adalah program gemar makan ikan melalui
sosialisasi pencerdasan kepada masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi ikan per kapita.
Selanjutnya program pemerintah yang mendukung kondisi industri terkait dan pendukung serta struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan Adanya
program peningkatan kualitas SDM perikanan melalui pelatihan dan pendampingan kelompok nelayan, pengolah, dan pemasar hasil perikanan. Selain
itu, adanya program penciptaan iklim usaha perikanan yang kondusif dengan memberikan izin usaha dalam bentuk kelompok usaha.
135 2.
Peran Kesempatan Terhadap Semua Komponen Utama Peran kesempatan yang berkaitan dengan sektor perikanan tangkap di
Kabupaten Sukabumi saat ini hanya memiliki hubungan keterkaitan dengan komponen utama kondisi faktor sumberdaya, kondisi permintaan, serta industri
terkait dan pendukung dimana keterkaitan tersebut bersifat mendukung. Sedangkan, peran kesempatan yang ada tidak memiliki keterkaitan dengan
komponen utama struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan. Artinya peran kesempatan tidak mempengaruhi secara langsung kondisi dari struktur
pasar, persaingan, dan strategi perusahaan perikanan di Kabupaten Sukabumi. Peran kesempatan yang mendukung komponen utama kondisi faktor
sumberdaya adalah adanya perkembangan teknologi penangkapan ikan seperti teknologi rumpon dan perahu berbahan dasar fiber. Teknologi pembuatan rumpon
berfungsi sebagai tempat tinggal ikan sehingga teknologi ini dapat meningkatkan jumlah produksi perikanan. Sedangkan, teknologi pembuatan perahu fiber dapat
membantu nelayan memperjauh daya tempuh dalam menangkap ikan sehingga berguna juga untuk meningkatkan jumlah produksi penangkapan ikan nelayan di
laut. Selain itu, adanya teknologi pembuatan perahu fiber akan mendukung berkembangnya industri sarana produksi baru pembuatan perahu berbahan dasar
fiber atau resin. Selanjutnya peran kesempatan yang mendukung kondisi permintaan
adalah adanya peningkatan konsumsi ikan per kapita masyarakat Kabupaten Sukabumi selama dua tahun terakhir. Peningkatan konsumsi ikan per kapita ini
secara langsung mampu mempengaruhi jumlah permintaan dan pola pertumbuhan permintaan ikan di Kabupaten Sukabumi.
136
Tabel 34. Keterkaitan Antara Komponen Penunjang dengan Utama Dayasaing
Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Komponen
Penunjang Komponen Utama
Hubungan Keterkaitan
Keterangan Peran
Pemerintah Kondisi
faktor sumberdaya
Mendukung - Adanya
program pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan secara
optimal melalui
rumponisasi - Adanya
program pembangunan
sarana infrastruktur seperti TPI,
Pasar Ikan, dan gedung Pembinaan Mutu
Kondisi permintaan
Mendukung - Adanya program gemar
makan ikan
untuk meningkatkan
konsumsi ikan per kapita masyarakat
Industri terkait
dan pendukung Mendukung
- Adanya program
peningkatan kualitas SDM perikanan
melalui pelatihan
dan pendampingan kelompok
nelayan, pengolah, dan pemasar hasil perikanan
Struktur pasar,
persaingan, dan
strategi perusahaan
Mendukung - Adanya
program penciptaan iklim usaha
perikanan yang kondusif dengan memberikan izin
usaha
dalam bentuk
kelompok usaha Peran
Kesempatan Kondisi
faktor sumberdaya
Mendukung - Adanya
perkembangan teknologi
penangkapan ikan
seperti teknologi
rumpon dan perahu fiber Kondisi
permintaan Mendukung
- Peningkatan konsumsi
ikan per kapita masyarakat Kabupaten
Sukabumi selama dua tahun terakhir
Industri terkait
dan pendukung Mendukung
- Adanya teknologi perahu fiber memberikan peluang
industri pembuatan perahu fiber
Struktur pasar,
persaingan, dan
strategi perusahaan
Tidak terkait - Peran kesempatan saat ini
belum terkait
dengan struktur pasar, persaingan,
dan strategi perusahaan
137 Secara keseluruhan gambaran mengenai hubungan keterkaitan antar
komponen utama dan keterkaitannya dengan komponen penunjang dayasaing komoditas perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi dapat dilihat pada Gambar
19. Berdasarkan Gambar 19 terlihat bahwa sebagian hubungan keterkaitan antar komponen utama saling mendukung dan sebagian lagi memiliki hubungan
keterkaitan tidak saling mendukung. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi dayasaing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi belum
dalam keadaan optimal dan perlu adanya peningkatan dayasaing di setiap komponen utama. Peningkatan dayasaing ini dapat didukung oleh komponen
penunjang peran pemerintah dan peran kesempatan karena kedua komponen penunjang ini dapat mendukung komponen utama dayasaing perikanan tangkap
Kabupaten Sukabumi.
Keterangan: Garis , menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang saling mendukung
Garis , menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang mendukung komponen utama Garis , menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang tidak saling mendukung
Garis , menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang tidak mendukung komponen utama
Gambar 19. Hubungan Keterkaitan Antar Komponen Dayasaing Komoditas
Perikanan Tangkap di Kabupaten Sukabumi Peran
Pemerintah Persaingan, Struktur,
dan Strategi Perusahaan
Industri Pendukung dan Terkait
Kondisi Permintaan Kondisi Faktor
Sumberdaya Peran
Kesempatan
138
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan