Analisis Structural Equation Modelling SEM

semakin tinggi ketidakpuasan konsumen, maka kecenderungan perpindahan merek akan semakin tinggi. Terkait dengan perilaku mencari variasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kategori produk mempunyai pengaruh positif terhadap perpindahan merek. Dengan kata lain, semakin tinggi karakteristik suatu produk maka kecenderungan perpindahan merek akan semakin tinggi. Dalam penelitian tersebut, Anwar 2007 juga memaparkan bahwa pengaruh ketidakpuasan dan karakteristik kategori produk terhadap perpindahan merek dimoderasi oleh kebutuhan akan variasi. Hal ini berarti, kebutuhan akan variasi memperkuat pengaruh ketidakpuasan dan karateristik kategori produk terhadap perpindahan merek.

2.5 Analisis Structural Equation Modelling SEM

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas sebab akibat yang digunakan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tergantungnya, serta faktor-faktor didalamnya. Untuk menganalisis data digunakan The Structural Equation Modelling SEM dengan menggunakan program AMOS. Permodelan dengan SEM memungkinkan dijawabnya pertanyaan penelitian secara dimensional Santoso, 2007. Analisis SEM merupakan suatu pendekatan dengan menggunakan teknik statistik untuk mempelajari hubungan dan keterikatan antara variabel laten dengan variabel indikatornya, serta hubungan antar variabel yang terlibat dalam suatu penelitian Sitinjak dan Sugiharto, 2006 Model persamaan struktural SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan secara simultan Firdaus, 2008. Keunggulan aplikasi SEM dalam penelitian manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep atau faktor yang sangat lazim digunakan dalam manajemen serta kemampuannya untuk mengukur pengaruh hubungan-hubungan yang secara teoritis ada. Komponen-komponen yang digunakan dalam model umum SEM terdiri dari variable-variabel antara lain: 1. Variabel laten dimana merupakan variabel kunci yang menjadi perhatian karena konsepnya yang abstrak seperti perilaku, perasaan, motivasi, kepuasan, dan lain-lain. Variabel ini hanya bisa diamati secara tidak langsung. Variabel laten terdiri dari dua jenis yaitu: a. Laten eksogen: variabel bebas dengan symbol ξ; b. Laten endogen: variabel tidak bebas dengan symbol η. 2. Variabel teramati atau indikator. Merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematik untuk variabel teramati yang merupakan ukuran dari variabel eksogen ξ adalah X, sedangkan yang merupakan efek dari variabel laten endogen adalah Y. Model AMOS dibagi menjadi dua model utama yaitu: 1. Model struktural. Model ini menggambarkan hubungan-hubungan antara variabel laten yang sifatnya linear. Hubungan diantara variabel leten serupa dengan sebuah persamaan regresi linear dimana parameter yang menunjukkan regresi variabel laten eksogen pada variabel laten endogen diberi label γ, sedangkan parameter yang menunjukkan regresi variabel laten endogen pada variabel laten endogen yang lain diberi label β. 2. Model pengukuran. Model pengukuran adalah hubungan antara sebuah variabel laten dengan variabel teramati atau indikator dimodelkan dalam bentuk analisis factor. Muatan-muatan faktor loading factor yang menghubungkan variabel laten dan variabel teramati diberi notasi λ dimana pada posisi X adalah λx dan sisi Y adalah λy.

2.6 Hipotesis Penelitian