Koefisien Determinasi R Analisis Regresi Berganda dan Moderated Regression Analysis

43 waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan penggunaan uji Durbin- Watson DW. Jika d lebih kecil dibandingkan dengan dL atau lebih besar dari dU 4-dL, maka dapat dikatakan H ditolak karena terdapat autokorelasi. Namun, jika nilai DW berada di antara dL dan dU berarti tidak terjadi autokorelasi Ghozali, 2013.

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 merupakan pengujian untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013. 44

4. Analisis Regresi Berganda dan Moderated Regression Analysis

Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda dan MRA Moderated Regression Analysis. a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda H 1 sampai H 3 Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui. Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan: Y = Asimetri Informasi α = Konstanta β 1 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 1 berubah sebesar 1 satuan X 1 = Pengungkapan Sukarela β 2 = Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 2 berubah sebesar 1 satuan X 2 = Audit Tenure β 3 = Koefisien regresi ketiga, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 3 berubah sebesar 1 satuan X 3 = Auditor Spesialis e = Error 45 b. Pengujian dengan Moderated Regression Analysis MRA Uji interaksi atau sering disebut Moderated Regression Analysis MRA merupakan pengujian khusus regresi linier berganda yang memiliki unsur interaksi dengan variabel lain sebagai moderasi dengan perumusannya sebagai berikut: 1 Hubungan interaksi antara pengungkapan sukarela dan komite audit terhadap asimetri informasi H 4 Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 4 + β 3 X 1 X 4 + e Keterangan: Y = Asimetri Informasi α = Konstanta β = Koefisien regresi X 1 = Pengungkapan Sukarela X 4 = Komite Audit X 1 X 4 = Variabel perkalian antara pengungkapan sukarela dengan komite audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderasi komite audit terhadap hubungan pengungkapan sukarela dengan asimetri informasi 46 2 Hubungan interaksi antara audit tenure dan komite audit terhadap asimetri informasi H 5 Y = α + β 1 X 2 + β 2 X 4 + β 3 X 2 X 4 + e Keterangan: Y = Asimetri Informasi α = Konstanta β = Koefisien regresi X 2 = Audit Tenure X 4 = Komite Audit X 2 X 4 = Variabel perkalian antara audit tenure dengan komite audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderasi komite audit terhadap hubungan audit tenure dengan asimetri informasi 3 Hubungan interaksi antara auditor spesialis dan komite audit terhadap asimetri informasi H 6 Y = α + β 1 X 3 + β 2 X 4 + β 3 X 3 X 4 + e Keterangan: Y = Asimetri Informasi α = Konstanta β = Koefisien regresi X 1 = Auditor Spesialis X 4 = Komite Audit X 1 X 4 = Variabel perkalian antara auditor spesialis dengan 47 komite audit yang menggambarkan pengaruh variabel moderasi komite audit terhadap hubungan auditor spesialis dengan asimetri informasi

5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDITOR SPESIALIS, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

4 67 22

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan voluntary disclosure (pengungkapan sukarela) atas biaya audit yang dibayarkan kepada auditor eksternal

0 9 113

Pengaruh peran komite audit, keahlian auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai variabel moderating

1 10 192

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

0 7 23

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

1 14 94

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

2 23 89

Komite Audit sebagai Pemoderasi Pengaruh Reputasi Auditor dan Tenure Audit Terhadap Audit Report lag.

2 4 42

PENGARUH TENURE KAP, UKURAN KAP, SPESIALISASI AUDITOR DAN AUDIT FEE TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MODERASI KOMITE AUDIT. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 27

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DENGAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 69