33
untuk menentukan apakah representasi asersi yang tersaji dalam laporan keuangan yang diperiksa betul-betul wajar; maksudnya, untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan. Sementara, di awal penugasan dengan objek audit yang baru, KAP
tentunya lebih memerlukan waktu terhadap pemahaman objek bisnis kliennya sedangkan jangka waktu penugasan relatif terbatas.
Wakum dan Wisadha 2014 menjelaskan bahwa beberapa perusahaan cenderung memberikan informasi awal mengenai kondisi
perusahaan dan hal inilah yang menyebabkan asimetri informasi akan tinggi di awal perikatan audit. Penelitian ini sekaligus memperkuat
penelitian Primadita 2012 yang menyatakan awal perikatan audit merupakan waktu yang rentan terjadi asimetri informasi. Sementara
Almutairi 2009, serta Hakim dan Omri 2010 menjelaskan bahwa semakin lama perikatan audit maka akan semakin tinggi tingkat asimetri
informasi. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis yang dapat disusun adalah:
H
2
: Audit Tenure berpengaruh terhadap Asimetri Informasi
3. Pengaruh Auditor Spesialis terhadap Asimetri Informasi
Seorang auditor spesialis biasanya lebih sedikit melakukan kesalahan dibandingkan dengan auditor non spesialis. Sehingga auditor
spesialisasi industri memiliki pengaruh positif terhadap kinerja seorang auditor.
34
Boone 2012 dalam Primadita 2012 berpendapat bahwa dengan semakin besar akrual akuntansi yang terjadi dalam sebuah perusahaan
maka perusahaan mempunyai agency cost yang besar pula sehingga menyebabkan kebutuhan akan jasa audit yang berkualitas semakin tinggi,
untuk mengurangi asimetri informasi yang disebabkan oleh akrual tersebut. Hal ini semakin memperkuat kebutuhan akan auditor spesialis,
dimana perusahaan yang melibatkan jasa auditor spesialis secara signifikan lebih rendah manajemen labanya dibandingkan perusahaan yang
menggunakan jasa auditor non spesialis Rusmin, 2010. Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor spesialis akan lebih
akurat karena auditor spesialis akan mendeteksinya error, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, sehingga akurasi dari laporan
keuangan dapat diandalkan. Primadita 2012 mengungkapkan bahwa auditor spesialis akan lebih dapat mengurangi nilai asimetri informasi
dalam laporan keuangan. Penelitian Primadita ini menguatkan hasil penelitian dari Almutairi 2009 yang mengungkapkan bahwa laporan
keuangan yang diaudit oleh auditor spesialis akan semakin berkurang asimetri informasinya dikarenakan kualitas audit yang semakin meningkat.
Semakin akurat laporan keuangan maka diindikasikan akan semakin memudahkan para pengguna laporan keuangan untuk mengambil
keputusan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H
3
: Auditor Spesialis berpengaruh terhadap Asimetri Informasi
35
4. Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap Asimetri Informasi
dengan Moderasi Komite Audit
Pengungkapan sukarela memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi asimetri informasi. Hal ini karena pengungkapan tersebut
merupakan bukti penyampaian informasi yang dilakukan oleh manajemen. Namun dalam penyampaian informasi yang dilakukan melalui
pengungkapan sukarela tersebut masih terdapat kemungkinan adanya pengungkapan yang tidak berdasar dengan fakta yang ada Baroko, 2007.
Penelitian yang dilakukan oleh Baroko 2007 membuktikan adanya hubungan positif antara komite audit dengan pengungkapan
sukarela. Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa komite audit mampu memoderasi pengaruh yang terjadi antara pengungkapan sukarela
terhadap asimetri informasi. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:
H
4
: Komite Audit mampu memoderasi Hubungan antara Pengungkapan Sukarela dengan Asimetri Informasi
5. Pengaruh Audit Tenure terhadap Asimetri Informasi dengan