35
4. Pengaruh Pengungkapan Sukarela terhadap Asimetri Informasi
dengan Moderasi Komite Audit
Pengungkapan sukarela memiliki kemampuan untuk dapat mempengaruhi asimetri informasi. Hal ini karena pengungkapan tersebut
merupakan bukti penyampaian informasi yang dilakukan oleh manajemen. Namun dalam penyampaian informasi yang dilakukan melalui
pengungkapan sukarela tersebut masih terdapat kemungkinan adanya pengungkapan yang tidak berdasar dengan fakta yang ada Baroko, 2007.
Penelitian yang dilakukan oleh Baroko 2007 membuktikan adanya hubungan positif antara komite audit dengan pengungkapan
sukarela. Dengan demikian, dapat diindikasikan bahwa komite audit mampu memoderasi pengaruh yang terjadi antara pengungkapan sukarela
terhadap asimetri informasi. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan adalah:
H
4
: Komite Audit mampu memoderasi Hubungan antara Pengungkapan Sukarela dengan Asimetri Informasi
5. Pengaruh Audit Tenure terhadap Asimetri Informasi dengan
Moderasi Komite Audit
Aspek lain mengenai kecurangan laporan keuangan adalah mengenai mekanisme penerapan good corporate governance dalam
perusahaan itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati dan Riyanto 2005 dalam Wulandari 2009 melihat mekanisme corporate
governance memiliki fungsi service dan control yang dapat memberikan
36
suatu sinyal kepada para investor bahwa perusahaan telah dikelola sebagaimana mestinya sinyal positif. Dengan demikian dapat
diindikasikan bahwa rendahnya asimetri informasi antara manajemen dan investor dapat dipengaruhi oleh sinyal positif tersebut.
Penelitian ini menggunakan variabel komite audit untuk mewakili aspek GCG. Wulandari 2009 menjelaskan bahwa dengan adanya asimetri
informasi antara agen dan prinsipal dapat menimbulkan sikap oportunitis para manajer. Perusahaan yang memiliki komite audit harus mampu
menyediakan informasi yang andal dan akurat serta diarahkan untuk mampu mengurangi tindakan oportunistik manajer Wakum dan Wisadha,
2014. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa keberadaan komite audit mampu memoderasi hubungan antara audit tenure dengan asimetri
informasi. Maka hipotesis yang diajukan adalah: H
5
: Komite Audit mampu memoderasi Hubungan antara Audit Tenure dengan Asimetri Informasi
6. Pengaruh Auditor Spesialis terhadap Asimetri Informasi dengan
Moderasi Komite Audit
Perusahaan yang menggunakan jasa auditor spesialis dalam mengaudit perusahaannya dan didukung oleh komite audit yang
menjalankan tugasnya dengan baik, diindikasikan dapat memperkecil terjadinya asimetri informasi. Komite audit yang aktif menjalankan
perannya dalam memantau pekerjaan auditor, dapat menegur auditor spesialis jika auditor tidak melakukan audit sesuai dengan perencanaan
37
audit Fitriany, 2011. Komite audit yang aktif memantau pekerjaan auditor spesialis, dapat mengetahui apakah auditor spesialis melakukan
audit sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komite audit mampu
memoderasi hubungan antara auditor spesialis dengan asimetri informasi. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang disusun adalah:
H
6
: Komite Audit mampu memoderasi Hubungan antara Auditor Spesialis dengan Asimetri Informasi.
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu
pengungkapan sukarela, audit tenure dan auditor spesialis terhadap variabel dependen, yaitu asimetri informasi dengan komite audit sebagai variabel
moderasi. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. Penelitian ini menggunakan jenis data
kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh dengan mengakses website www.idx.co.id.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2015. Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Kriteria yang dipertimbangkan dalam pengambilan
sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
39
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar secara berturut-turut selama periode
pengamatan yaitu 2011-2015. 2.
Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan menggunakan bahasa Indonesia untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember dan telah diaudit oleh auditor independen pada periode pengamatan yaitu 2011-2015.
3. Data saham tersedia selama periode pengamatan.
4. Perusahaan memiliki data lengkap yang dibutuhkan peneliti.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik pengumpulan dokumenter, yaitu penggunaan data yang berasal dari dokumen-
dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran dan pencatatan informasi yang diperlukan pada data sekunder
berupa laporan keuangan perusahaan sampel. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan annual report, laporan keuangan
beserta laporan audit oleh auditor independen dan data lain yang diperlukan berdasarkan penjelasan sebelumnya. Data pendukung lainnya diperoleh
dengan metode studi pustaka dari jurnal-jurnal ilmiah serta literatur yang memuat pembahasan berkaitan dengan penelitian ini. Data diperoleh dari
www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan Annual Report, laporan keuangan dan laporan audit oleh laporan auditor independen.
40
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif