24
pengaruh negatif terhadap asimetri informasi. Sementara Almutairi 2009 serta Hakim dan Omri 2010 menyatakan hal yang sebaliknya, yaitu audit
tenure berpengaruh positif terhadap asimetri informasi.
6. Auditor Spesialis
Setiap industri sangat besar kemungkinan memiliki perbedaan sifat bisnis, prinsip akuntansi, sistem akuntansi, dan peraturan perpajakan yang
berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu, seorang auditor harus memiliki pengetahuan mengenai jenis industri klien, bukan hanya
memiliki pengetahuan mengenai audit dan akuntansi saja. Auditor spesialis adalah auditor yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan mengaudit klien dengan industri yang sama. Auditor dengan klien dalam industri yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih
mengenai resiko audit khusus pada industri sehingga dapat memahami karakteristik perusahaan dengan lebih komprehensif Habib dan Bhuiyan,
2011. Terdapat empat faktor penentu tingkat kematangan auditor
spesialis menurut Bonner 1990 dalam Primadita 2012, yaitu : a.
Pemahaman atas pengetahuan umum mengenai akuntansi dan audit yang diperoleh dari pelatihan secara formal maupun pengalaman
auditor.
25
b. Pemahaman yang lebih detail atas klien dan industri tempat klien
beroperasi berupa karakteristik perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut.
c. Pemahaman atas bisnis mengenai sifat dasar, kondisi, tren ataupun
siklus yang berlaku dalam lingkungan bisnis secara umum. d.
Kemampuan memecahkan masalah dengan memahami hubungan timbal balik dan kemampuan analitis.
Profesi auditor berfungsi sebagai pihak ketiga yang independen dalam memberikan kepastian berupa opini terhadap integritas angka-angka
akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Ketika auditor menangani perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama maka
pengetahuan dan pemahaman auditor bertambah dan jauh lebih baik mengenai internal kontrol perusahaan, resiko bisnis, dan resiko audit pada
perusahaan tersebut. Dapat dikatakan bahwa auditor spesialis memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai dibanding auditor yang tidak
memiliki kemampuan spesialis Wahyuni dan Fitriany, 2012.
7. Komite Audit