Hasil Uji Asumsi Klasik

56 Indonesia Tbk. tahun 2011 dan Bank Bumi Arta Tbk. dan Bank Victoria International Tbk. tahun 2015. Sedangkan nilai maksimum penelitian dari komite audit adalah sebesar 8 yang merupakan jumlah komite audit dari Bank Rakyat Indonesia Tbk. tahun 2013 dan 2015.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki data yang berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Nilai residual terstandarisasi berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sig. 0,05. Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 145 Normal Parameters a,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,93130304 Most Extreme Differences Absolute 0,162 Positive 0,162 Negative -0,106 Test Statistic 0,162 Asymp. Sig. 2-tailed 0,000 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. Sumber: Output SPSS yang diolah 57 Nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada tabel 4.3 yang merupakan hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000. Nilai tersebut di bawah nilai signifikan yaitu 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal. Menurut Ghozali 2013, data yang tidak berdistribusi normal dapat dilakukan transformasi data agar menjadi normal. Transformasi data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Logaritma Log sebagai pengobatan. Berikut tabel 4.4 yang menunjukkan hasil dari uji Kolmogorov- Smirnov setelah transformasi data dilakukan. Tabel 4. 4 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov setelah Transformasi Unstandardized Residual N 145 Normal Parameters a, b Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,23931453 Most Extreme Differences Absolute 0,063 Positive 0,063 Negative -0,031 Test Statistic 0,063 Asymp. Sig. 2-tailed 0,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Output SPSS yang diolah Nilai Asymp. Sig. 2-tailed pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,200. Nilai tersebut di atas nilai signifikan yaitu 0,05. 58 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka model regresi dapat digunakan untuk pengujian berikutnya. Hasil uji normalitas data yang ditunjukkan Kolmogorov- Smirnov tersebut konsisten dengan hasil analisis grafik histogram dan grafik normal P-Plot berikut ini. Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal P-Plot 59 Berdasarkan kedua grafik tersebut dapat dilihat bahwa grafik histogram maupun grafik normal P-Plot memberikan pola distribusi data yang normal. Pada grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik menggambarkan bentuk lonceng serta pada grafik normal P-Plot titik- titik yang mewakili jumlah sampel dalam penelitian ini mendekati garis diagonal. b. Hasil Uji Multikoloniaritas Uji Multikoloniaritas dilakukan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoloniaritas antar variabel bebas. Berikut tabel 4.5 yang menunjukkan hasil dari uji multikoloniaritas. Tabel 4. 5 Hasil Uji Multikoloniaritas dengan Uji VIF Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant PS X 1 0,657 1,523 AT X 2 0,855 1,170 AS X 3 0,900 1,111 KA X 4 0,743 1,346 Sumber: Output SPSS yang diolah Berdasarkan hasil uji multikoloniaritas pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi, karena memiliki nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikoloniaritas antar variabel. 60 c. Hasil Uji Heteroskesdastisitas Uji heteroskesdastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data yang homoskesdastisitas atau data yang memiliki kesamaan varians dalam fungsi regresi. Uji heteroskesdastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji glejser yang dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskesdastisitas. Tabel 4. 6 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 0,289 0,098 2,955 0,004 PS X 1 -0,063 0,219 -0,029 -0,289 0,773 AT X 2 0,085 0,049 0,153 1,727 0,086 AS X 3 -0,020 0,025 -0,069 -0,796 0,427 AI X 4 -0,215 0,109 -0,187 -1,971 0,051 Sumber: Output SPSS yang diolah Pada tabel 4.6 terlihat bahwa nilai signifikansi antara semua variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastisitas. Hasil uji glejser ini konsisten dengan hasil uji grafik scatterplot berikut ini: 61 Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskesdastisitas dengan Grafik Scatterplot Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebaran titik-titik yang mewakili sampel pada scatterplot di atas mengemukakan bahwa data dalam penelitian ini mempunyai kesamaan varians dalam fungsi regresi atau homoskesdastisitas. d. Hasil Uji Autokorelasi Menurut Ghozali 2013, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. 62 Pengujian autokorelasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4. 7 Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 0,318 a 0,101 0,075 0,243 2,125 Sumber: Output SPSS yang diolah Nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini adalah sebesar 2,125. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 145 sampel dengan jumlah variabel independen yang diuji adalah 4 sehingga nilai dL dalam Durbin-Watson tabel adalah sebesar 1,758 dan nilai dU adalah sebesar 4-1,758 yaitu sebesar 2.242. Nilai DW dalam penelitian ini terletak di antara nilai dL dan dU yaitu 1,7582,1252,242. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penelitian terbebas dari masalah autokorelasi.

3. Hasil Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDITOR SPESIALIS, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

4 67 22

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan voluntary disclosure (pengungkapan sukarela) atas biaya audit yang dibayarkan kepada auditor eksternal

0 9 113

Pengaruh peran komite audit, keahlian auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer dengan teknologi informasi sebagai variabel moderating

1 10 192

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

0 7 23

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 7 13

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

1 14 94

PENGARUH OPINI AUDIT GOING CONCERN, AUDIT DELAY, AKTIVITAS KOMITE AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PERGANTIAN AUDITOR DENGAN KEAHLIAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

2 23 89

Komite Audit sebagai Pemoderasi Pengaruh Reputasi Auditor dan Tenure Audit Terhadap Audit Report lag.

2 4 42

PENGARUH TENURE KAP, UKURAN KAP, SPESIALISASI AUDITOR DAN AUDIT FEE TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN MODERASI KOMITE AUDIT. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 27

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DENGAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 69