Gambaran Karakteristik Responden Penelitian Nilai Sensitivitas Titik Potong IMT Sebagai Prediktor

42

C. Nilai Sensitivitas Titik Potong IMT Sebagai Prediktor

Prahipertensi pada Wanita Perhitungan nilai sensitivitas titik potong IMT 22-27 kgm 2 berdasarkan analisis tabel dua kali dua sebagai prediktor kejadian prahipertensi pada wanita di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.5 Hasil Penghitungan Nilai Sensitivitas Titik Potong IMT 22- 27 kgm 2 sebagai Prediktor Prahipertensi pada Wanita Titik potong IMT Sensitivitas 22 61,4 23 50,9 24 41,1 25 32,2 26 25,0 27 18,8 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa hasil penghitungan nilai sensitivitas berdasarkan analisis tabel dua kali dua menunjukkan nilai sensitivitas titik potong IMT tertinggi adalah pada nilai titik potong IMT 22 kgm 2 dengan nilai sensitivitas sebesar 61,4. Sedangkan nilai titik potong yang mempunyai niliai sensitivitas terendah adalah nilai titik potong IMT 27 kgm 2 dengan nilai sensitivitas 18,8. Adapun hasil analisis diagnostik tabel dua kali dua pada nilai titik potong 22 kgm 2 adalah sebagai berikut : 43 Tabel 5.6 Tabel Dua Kali Dua Nilai Titik Potong 22 kgm 2 dengan Status Prahipertensi Status Prahipertensi Positif Negatif Titik potong IMT 22 Positif 72.244 47.581 11.9825 Negatif 45.418 51.044 96.462 Total 117.662 98.625 216.287 Nilai sensitivitas : 72.244117.662 x 100 = 61,4. Berdasarkan tabel 5.4, perhitungan nilai sensitivitas titik potong IMT 22 kgm 2 adalah sebesar 61,4. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai titik potong IMT 22 kgm 2 dapat menyaring 61,4 responden positif prahipertensi dari total keseluruhan responden yang benar-benar prahipertensi. 44 BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang kemudian mungkin dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil hitung nilai sensitivitas dari hasil uji diagnostik tabel dua kali dua yang hanya dilakukan pada nilai titik potong IMT 22 kgm 2 sampai 27 kgm 2 . Nilai titik potong tersebut merupakan rentang antara rekomendasi titik potong IMT terendah pada penelitian sebelumnya dengan titik potong obesitas yang digunakan di Indonesia. Hasil dari nilai sensitivitas IMT pada penelitian ini hanya dapat digunakan untuk mengetahui jumlah responden yang benar-benar menderita prahipertensi, namun tidak dapat menjelaskan jumlah responden yang tidak berstatus prahipertensi dari total responden. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan nilai analisis diagnostik lain seperti nilai spesifisitas, rasio kemungkinan positif dan rasio kemungkinan negatif. 45

B. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini merupakan responden penelitian Riskesdas 2013 yang telah disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan sebelumnya, didapatkan jumlah data responden akhir yang dianalisis yaitu sebanyak 221.909 responden pria dan 216.433 responden wanita. Namun sebelum melakukan analisis peneliti merasa perlu untuk mengetahui karakteristik data responden. Sehingga dilakukan analisis univariat terhadap variabel usia, IMT serta tekanan darah responden untuk selanjutnya dibahas sebagai pertimbangan kesesuaian hasil analisis. Responden dalam penelitian ini mempunyai rentang usia 18 tahun sampai dengan 125 tahun dengan rata-rata 39,02 tahun pada responden pria. Sedangkan rentang usia pada responden wanita adalah 18 tahun sampai dengan 110 dengan rata-rata 38,14 tahun. Adapun rata-rata IMT responden pria pada penelitian ini adalah sebesar 22,06 kgm 2 sedangkan rata-rata IMT responden wanita adalah 23,00 kgm 2 . Berdasarkan status tekanan darah, responden dalam penelitian ini dibedakan atas tekanan darah normal dan tekanan darah prahipertensi. Dari total responden pria, proporsi responden yang berstatus prahipertensi sebesar 63,1. Sedangkan pada responden wanita proporsi responden berstatus prahipertensi lebih sedikit, yakni 54,4 responden yang berstatus prahipertensi. Namun dari kedua sampel baik pria maupun wanita menunjukkan proporsi status prahipertensi lebih