Merokok Konsumsi Garam Faktor Risiko Lain

20 hipertensi 4,04 kali dibandingkan dengan orang yang orangtuanya tidak menderita hipertensi.

6. Ras

Faktor ras merupakan fator risiko hipertensi primer Heuther dan McCance, 2012. Frekuensi hipertensi pada orang afrika amerika lebih tinggi daripada orang eropa amerika. Kematian yang dihubungkan dengan hipertensi juga lebih banyak pada orang afrika amerika. Kecenderungan populasi ini terhadap hipertensi berhubungan dengan hubungan genetik dan lingkungan Potter dan Perry, 2005.

7. Konsumsi Alkohol Berlebih

Konsumsi alkohol berlebih merupakan faktor risiko hipertensi primer Heuther dan McCance, 2012. Mengkonsumsi munuman beralkohol secara berlebihan tiga kali atau lebih dalam sehari merupakan faktor penyebab 7 kasus hipertensi Casey dan Herbert, 2012. Di daerah perkotaan di Indonesia hubungan signifikan peminum alkohol dengan hipertensi tidak nampak. Hal tersebut dimungkinkan karena minuman alkohol masih banyak yang tradisional dan sulit diketahui kadar alkoholnya sehingga catatan dosis yang diminum oleh responden sulit untuk diketahui Pradono, 2010. Sebaliknya, penelitian lain mengemukakan bahwa peminum alkohol laki laki dengan dosis 300 sampai 499 ml alkoholminggu dapat meningkatkan tekanan darah 21 sistolikdiastolik rata-rata 2,71,6 mmHg lebih tinggi dibanding bukan peminum alkohol. Sedangkan peminum berat ≥300 mlminggu pada perempuan meningkatkan tekanan darah 3,93,1 mmHg lebih tinggi dibandingkan dengan bukan peminum Marmot dkk, 1994 dalam Pradono 2010.

8. Obat - obatan

Salah satu faktor risiko penyebab hipertensi sekunder adalah konsumsi beberapa obat tertentu seperti obat kontrasepsi oral, kortikosteroid dan antihistamin Heuther dan McCance, 2012. Penelitian Sugiharto 2007 mennunjukkan bahwa menggunakan pil KB selama 12 tahun berturut-turut berisiko terkena hipertensi sebesar 5,38 kali dibandingkan orang tidak menggunakan pil KB selama 12 tahun berturut- turut. Hal tersebut diperkuat dengan penelitian Pangaribuan dan Dina 2015 yang mengungkapkan bahwa pada wanita berusia 15-49 tahum di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi pil berisiko 1,4 kali mengalami hipertensi dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan kontrasepsi pil.

9. Intoleransi Glukosa

Intoleransi Glukosa merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi Heuther dan McCance, 2012. Intoleransi glukosa merupakan keadaan yang menghasilkan kadar darah lebih tinggi dibandingkan kadar gula