Nilai Sensitivitas Titik Potong Indeks Massa Tubuh sebagai

52 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rata usia responden pria adalah 39,02 tahun dan rata-rata IMT pada responden pria adalah 22,06 kgm 2 , sedangkan rata-rata usia responden wanita adalah 38,14 tahun dan rata-rata IMT pada responden wanita adalah 23,00 kgm 2 . Sementara itu, proporsi status prahipertensi pada pria sebesar 63,1 dan proporsi prahipertensi pada wanita sebesar 54,4. 2. Nilai titik potong IMT dengan nilai sensitivitas paling optimal sebagai prediktor prahipertensi pada pria dan wanita usia ≥ 18 tahun di Indonesia adalah pada titik potong 22 kgm 2 . B. Saran 1. Bagi peneliti lain : Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, penelitian yang lebih lanjut akan lebih baik apabila juga mempertimbangkan nilai diagnostik lain seperti nilai spesifisitas, rasio kemungkinan negatif ataupun rasio 53 kemungkinan positif untuk menentukan titik potong paling optimal sebagai alat prediktor kejadian prahipertensi. 2. Bagi Kementerian Kesehatan : Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, perlu dipertimbangkan kembali perubahan atau pembuatan kebijakan tentang titik potong IMT yang berisiko bagi masyarakat agar dapat dijadikan sebagai acuan upaya pencegahan penyakit hipertensi yang mudah bagi masyarakat. 54 DAFTAR PUSTAKA Asdie, Ahmad H. 1993. Peran Resistensi Insulin dan Hiperinsulinemia dalam Patogenesis Penyakit Kardiovasa. Yogyakarta : Berkala Ilmu Kedokteran. Baradero, Marry dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskular. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Budiarto, Eko dan Anggraeni, Dewi. 2003. Pengantar Epidemiologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cassey, Aggie dan Benson, Herbert. 2012. Panduan Harvard Medical School Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Dahlan, Sopiyudin. 2009. Penelitian Diagnostik. Jakarta : Salemba Medika. Depkes RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Harahap, Heryudarini dkk. 2005. Penggunaan Berbagai Cut-Off Indeks Massa Tubuh sebagai Indokator Obesitas terkait Penyakit Degeneratif di Indonesia. Gizi Indon 2005, 31. Heuther Sue. E dan Kathryn L. McCance. 2012. Understanding Pathophysiology Fifth Edition. Elsivier. JNC. 2015. Hypertension : The Silent Killer: Updated JNC-8 Guideline Recommendations. Alabama Pharmachy Asociation. 55 Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. 2014. INFODATIN. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Hipertensi. Jakarta : Balitbangkes. Lang, Florian. 2009. Encyclopedia of Molecular Mechanisms of Disease. Germany : Springer. Lilly, Leonard S. 2011. Pathophysiologi of Heart : A collaborative Project of Medical Students and Faculty. 5th ed. Lilyasari, Oktavia. 2007. Hipertensi dengan Obesitas : Adakah peran endotelin-1?. Jurnal Kardiologi Indonesia Vol. 28, No. 6. November 2007. McPhee, Stephen dan Ganong, William. 2010. Patofisiologi Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran Klinis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta : Salemba Medika. Natalia, Diana, dkk. 2015. Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi di Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat. CDK-228 vol. 42 no. 5, th. 2015. Pangaribuan, Lamria dan Lolong, Dina Bisana. 2015. Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Pil dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia 15-49 Tahun di Indonesia Tahun 2013 Analisis Data Riskesdas 2013. Jakarta : Media Litbangkes Vol. 25 No. 2, Juni 2015.