11
Resistensi perifer total merupakan tahanan aliran darah pada arteri dan arteriol. Resistensi perifer total bergantung pada jari-jari arteriol serta
kekentalan darah. Dalam penentuan resistensi perifer total, jari-jari arteriol merupakan faktor yang lebih penting. Jari-jari arteriol sendiri dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti kontrol metabolik lokal yang terjadi pada aktifitas otot rangka serta kontrol vasokonstriktor ekstrisik. Sedangkan
kekentalan darah dipengaruhi oleh jumlah sel darah merah Sherwood, 2011.
Perubahan pada setiap faktor akan mempengaruhi tekanan darah dan akan mengubah tekanan darah. Apabila terdapat kenaikan dari salah satu
faktor makan tekanan darah akan ikut naik. Tekanan harus cukup tinggi untuk menjamin tekanan yang memadai pada otak dan organ yang lain.
Namun, tekanan juga harus tidak terlalu tinggi yang akan menimbulkan tambahan kerja jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah
Sherwood, 2011.
6. Dampak Hipertensi
Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tertentu seperti
pada ginjal, jantung dan otak. Hal tersebut dapat terjadi apabila tidak dilakukan deteksi dini dan pengobatan yang memadai Kemenkes, 2014.
Hipertensi dapat menimbulkan stress pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini terjadi karena jantung mendapatkan beban kerja yang lebih
besar dimana harus memompa untuk melawan resistensi perifer total yang
12
lebih tinggi. sementara pembuluh darah mungkin rusak akibat tekanan internal yang tinggi terutama ketika dinding pembuluh darah melemah
akibat proses degeneratif aterosklerosis. Sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada berbagai organ Sherwood, 2011.
Komplikasi hipertensi bisa meliputi gagal jantung kongestif yang merupakan akibat dari ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
melawan tekanan arteri yang terus menerus tinggi, kemudian stroke akibat pecahnya pembuluh darah otak, gagal ginjal karena gangguan pregesif
aliran darah melalui pembuluh darah Sherwood, 2011. Hal serupa bisa terjadi pada organ lain apabila pembuluh darah pada organ tersebut
mengalami kerusakan.
B. Obesitas Sebagai Faktor Resiko Hipertensi
1. Hubungan Obesitas dengan Hipertensi
Obesitas merupakan faktor risiko kejadian hipertensi primer Heuther dan Kathryn, 2012. Obesitas adalah suatu keadaan penumpukan
lemak tubuh yang berlebih yang terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar, sehingga berat badan
seseorang melebihi batas normal dan dapat membahayakan kesehatan Harahap dkk, 2005.
Hipertensi dan obesitas merupakan kelainan yang mempunyai kaitan erat meskipun mekanisme pasti obesitas yang yang berhubungan
dengan hipertensi masih belum jelas Lilyasari, 2007. Di Indonesia, orang dengan obesitas mempunyai risiko 2,8 kali lebih besar terkena hipertensi