Analisis Brand Association Analisis

Lanjutan Tabel 9. No Merek Jumlah diingat Presentase 5 Nexian 31 9 6 Nokia 23 7 7 Motorola 15 4 8 Siemens 13 3 Jumlah 348 100 Analisis ketiga dalam brand awareness adalah brand recognition. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa semua responden mengetahui dan telah mencantumkan Nokia pada pertanyaan mengenai top of mind dan brand recall. Hal ini berarti bahwa responden tidak perlu diingatkan kembali tentang Nokia karena semua responden telah mengetahuinya. Hal ini juga berarti bahwa nilai unaware brand pada Nokia adalah nol karena semua responden telah mengetahuinya. Dapat disimpulkan pula bahwa Nokia merupakan merek yang terkenal di kalangan responden.

4.3.2 Analisis Brand Association

Penelitian ini menggunakan uji Cochran untuk menganalisis atribut-atribut yang menjadi citra merek Nokia. Atribut-atribut yang diuji sebanyak empat belas atribut, yaitu : 1. Produk berkualitas 2. Bentuk fashionable 3. Banyak varian bermacam-macam tipe 4. Fasilitas multimedia 5. Produk inovatif 6. Penggunaan mudah 7. Garansi lama 8. Harga kompetitif 9. Harga jual kembali stabil 10. Kemudahan dalam membeli 11. Teknologi canggih 12. Kemudahan dalam mendapatkan suku cadang 13. Costumer service yang responsive 14. Terdapat outlet resmi diberbagai kota Atribut yang menjadi citra merek ini diperoleh dari analisis Cochran. Pengujian analisis Cochran dilakukan terus-menerus dengan menghilangkan atribut kuisioner yang memiliki jawaban “Ya” paling sedikit hingga diperoleh hasil . Berdasarkan hasil yang terlihat pada Tabel 10, diketahui bahwa atribut yang menjadi citra merek Nokia adalah atribut nomor 1, 6, 10, 14. Dari hasil perhitungan diperoleh atribut yang menjadi citra merek utama dari Nokia adalah: 1. Produk berkualitas 2. Penggunaan mudah 3. Kemudahan dalam membeli 4. Terdapat outlet resmi diberbagai kota Asosiasi produk yang berkualitas termasuk dalam citra merek Nokia. Nokia memiliki tim khusus profesional yang bertugas untuk memproduksi barang serta memiliki tim Quality Control yang bertugas untuk mempertahankan standar kualitas produk-produk Nokia yang akan di jual dipasaran. Produk Nokia juga memiliki tingkat keawetan yang tinggi. Artinya ponselnya tahan banting sehingga bisa digunakan dalam waktu relatif lama. Menurut Head of Brand Communication Strategy Nokia Indonesia Triari Senawiran, Nokia memiliki citra merek yang sangat kuat berkat kualitas yang terjaga. Konsumen tak ragu memilih produk- produk Nokia yang memang sudah teruji keandalannya sehingga hal ini dapat meningkatkan penjualan. Tabel 10. Hasil perhitungan brand association dengan uji Cochran Iterasi Atribut df TerimaTolak Ho 1 Analisis semua atribut 13 109.600 22.026 Tolak Ho 2 Eliminasi No 2, 7, 9 10 80.178 18.307 Tolak Ho 3 Eliminasi No 2, 7, 9, 11, 13 8 49.381 15.507 Tolak Ho 4 Eliminasi No 2, 5, 7, 8, 9, 11, 13 7 38.671 14.067 Tolak Ho Lanjutan Tabel 10. Iterasi Atribut df TerimaTolak Ho 5 Eliminasi No 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13 4 10.087 9.488 Tolak Ho 6 Eliminasi No 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13 3 5.526 7.815 Terima Ho Asosiasi yang kedua adalah penggunaan yang mudah. Produk-produk H P Nokia memang terkenal userfriendly atau dapat digunakan dengan mudah. Produk Nokia dibuat dengan desain yang menarik, elegan serta mudah digunakan. Keypad yang terdapat pada produk dipilih senyaman mungkin sehingga memudahkan dalam penggunaan produk. Hal ini menjadikan citra merek tersendiri terhadap produk Nokia yang pada akhirnya dapat mempengaruhi konsumen dalam pembelian. Asosiasi ketiga yang termasuk dalam citra merek Nokia adalah kemudahan dalam membeli. Menurut Head of Brand Communication Strategy Nokia Indonesia Triari Senawiran, kemudahan dalam membeli didukung dengan layanan pelanggan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Saat ini Nokia memiliki 38.000 outlet purna jual yang terdiri dari gerai Nokia Store yang dikelola distributor resmi seperti Global Teleshop, dan general store yang berada di pusat penjualan elektronik seperti Mal Mangga Dua, Roxy Mas, dan lainnya. Jumlah itu menjadikan Nokia sebagai brand yang memiliki gerai penjualan dan layanan pelanggan terbanyak. Dengan adanya hal ini maka Nokia dapat dikatakan unggul dalam hal pendistribusian produk sehingga dapat memperoleh konsumen yang lebih banyak dibanding pesaingnya. Asosiasi keempat yang termasuk dalam citra merek Nokia adalah terdapat outlet resmi diberbagai kota. Dengan baiknya sistem pendistribusian Nokia, maka Nokia melakukan perluasan pasar dengan cara membuka outlet resmi dari Nokia Corporation untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam pembelian HP di outlet resmi. Menurut Ari Fadyl, Online Marketing Manager Nokia Indonesia Nokia Corporation memiliki 51 outlet resmi di seluruh Indonesia. Selain itu dibukanya outlet resmi Nokia di kota-kota besar juga dapat menarik perhatian konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan yang ada. Hal ini memberikan nilai lebih bagi Nokia Corporation dimata masyarakat dan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan Nokia.

4.4. Analisis