message service, SMS. Ada pula penyedia jasa telepon genggam di beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga 3G dengan menambahkan
jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi online pada HP mereka. Saat ini, HP menjadi gadget yang multifungsi. Mengikuti perkembangan
teknologi digital, HP juga dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio dan televisi, perangkat lunak pemutar audio MP3 dan
video, kamera digital, game, dan layanan internet seperti WAP Wireless Application Protocol
, GPRS General Packet Radio Service, 3G third- generation technology. Selain fitur-fitur tersebut, ponsel sekarang sudah
ditanamkan fitur komputer. Jadi di HP tersebut, orang bisa mengubah fungsi HP tersebut menjadi mini komputer. Di dunia bisnis, fitur ini sangat membantu bagi
para pebisnis untuk melakukan semua pekerjaan di satu tempat dan membuat pekerjaan tersebut terselesaikan dalam waktu yang singkat Wikipedia, 2010.
Evolusi mobile system dari tahun 1981 hingga tahun 1996 dapat dilihat dalam Tabel 4.
Tabel 4. Perkembangan sistem telepon bergerak
Year Mobile System
1981 Nordic Mobile Telephone NMT 450
1983 American Mobile Phone System AMPS
1985 Total Access Communication System TACS
1986 Nordic Mobile Telephony NMT 900
1991 American Digital Cellular ADC
1991 Global System for Mobile Communication GSM
1992 Digital Cellular System DCS 1800
1994 Personal Digital Cellular PDC
1995 PCS 1900
– Canada
1996 PCS
– United States
Sumber : Wikipedia, 2010
2.5 Penelitian Terdahulu
Mahendra 2010 mengadakan penelitian tentang pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian simcard IM3 dengan studi kasus mahasiswa S1
Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra merek dibenak konsumen, menganalisis citra merek pada persaingan pasar GSM
prabayar, dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian simcard IM3. Berdasarkan hasil uji Cochran terlihat bahwa IM3 diasosiasikan
memiliki fitur yang beragam, tarif sms yang murah, variasi pilihan voucher isi ulang yang murah dan mudah mendapatkan starter pack dan voucher.
Berdasarkan hasil MDS, atribut yang menjadi citra IM3 adalah tarif sms yang murah, tarif GPRS yang murah, variasi pilihan voucher isi ulang yang murah dan
bonus banyak dan beragam. Berdasarkan hasil regresi logistik terlihat bahwa IM3 memiliki jangkauan wilayah yang luas, fitur yang beragam, tarif GPRS yang
murah dan harga perdana yang murah. Sebaiknya IM3 mempertahankan kinerja atribut-atribut yang menjadi citra merek. IM3 perlu fokus terhadap atribut yang
memiliki pengaruh nyata terhadap keputusan pembelian simcard IM3. Eriquina 2008 mengadakan penelitian tentang pengaruh brand image
TelkomFlexi terhadap perilaku pembelian simcard Flexi dengan studi kasus di PT Telkom Kancatel Kendal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis citra merek
di benak konsumen, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk
meningkatkan pembelian konsumen terhadap simcard Flexi. Hasil analisis citra merek diperoleh hasil bahwa Telkom Flexi prabayar memiliki ketersediaan dan
kemudahan memperoleh kartu perdana dan voucher isi ulang, kualitas suara yang jernih, fitur dan layanan yang lengkap, tarif yang murah, jaringan yang luas, serta
harga voucher yang murah. Hasil analisis logistik untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap perilaku pembelian menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh nyata terhadap perilaku pembelian simcard Flexi terdiri dari jenis profesi, pendapatan, asosiasi terhadap bonus dan hadiah, asosiasi terhadap luas
jaringan, asosiasi terhadap fitur dan layanan, asosiasi terhadap harga kartu perdana dan asosiasi terhadap tarif. Rekomendasi strategi pemasaran untuk PT
Telkom Kancatel Kendal antara lain: perusahaan perlu memperhatikan program promosi TelkomFlexi selanjutnya.
Rahman 2007 melakukan penelitian mengenai citra merek dalam pengambilan keputusan pembelian Fruit Tea di Sukabumi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis citra merek Fruit Tea dibanding merek pesaing, menganalisis variabel-variabel yang menjadi dasar konsumen dalam melakukan
pembelian Fruit Tea dan menganalisis hubungan citra merek dengan keputusan konsumen dalam keputusan pembelian Fruit Tea. Hasil yang didapat dari
perhitungan citra merek bahwa Fresh Tea merupakan pesaing utama Fruit Tea. Urutan citra merek yang dimiliki Fruit Tea dari yang terkuat adalah campuran teh
yang bervariasi, dan yang terlemah adalah atribut warna teh yang pekat. Hasil yang didapatkan dari perhitungan proses keputusan pembelian Fruit Tea oleh
konsumen dengan metode disjunctive rule, bahwa merek Fruit Tea memiliki keunggulan pada atribut rasa teh yang nikmat, kemudahan dalam
mendapatkannya, variasi campuran teh dan bentuk atau desain yang menarik. Berdasarkan bahasan mengenai citra merek dan keputusan pembelian merek Fruit
Tea dapat diketahui bahwa keempat atribut yang dimiliki Fruit Tea ternyata menempati pula empat asosiasi tertinggi pada analisis citra merek Fruit Tea.
Kesimpulan yang diperoleh bahwa citra merek yang dimiliki Fruit Tea mempengaruhi keputusan pembelian produk tersebut.
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan
HP harus membentuk bauran pemasaran yang baik dan unggul agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sasarannya dan tetap dapat bersaing dengan para
pesaingnya. Persaingan yang dialami saat ini, membuat Nokia harus menjaga dan meningkatkan citra merek mereka untuk tetap unggul dalam persaingan. Citra
merek manjadi hal yang penting karena konsumen cenderung mengambil keputusan pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap suatu produk. Citra
merek suatu produk dinilai cukup efektif untuk mempengaruhi suatu pembelian. Gambar 4 adalah kerangka pemikiran penelitian ini.
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian Persaingan dan tekanan yang dialami Nokia
Strategi yang dilakukan Nokia
Brand image Nokia Nokia pada pasar selular
Analisis deskriptif, Uji Cochran Analisis MDS
Brand image Handphone Nokia