proses mental atau proses kognitif yang di dalamnya seorang pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis.
‟Selain itu, membaca juga merupakan suatu kegiatan pemerolehan informasi secara tertulis, seperti yang
dikemukakan oleh Rusyana dalam Dalman, 2013, hlm. 6 bahwa„Membaca
merupakan suatu kegiatan memahami pola-pola bahasa dalam penampilannya secara tertulis untuk memperoleh informasi darinya.
‟ Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
membaca merupakan suatu kegiatan berkomunikasi denan cara memahami lambang-lambang bahasa yang tersirat dalam tulisan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi dan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Membaca bersifat reseptif yang berarti pembaca akan menerima informasi
atau pesan dari teks bacaan yang dibacanya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Brooks dalam Tarigan, 2008, hlm. 4 yang mengemukakan bahwa „Menyimak
dan membaca mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat receptif, bersifat menerima.‟ Perbedaannya, menyimak merupakan kegiatan menerima pesan atau
informasi dari sumber lisan, sedangkan membaca menerima pesan atau informasi dari sumber tertulis. Pesan yang disampaikan oleh penulis ke pembaca itu
merupakan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.Untuk itu, pembaca harus mampu memahami makna lambang atau tulisan dalam teks yang berupa kata,
frase, kalimat, paragraf ataupun berupa wacana yang utuh. Jadi, kegiatan membaca merupakan proses mengubah lambang atau tulisan menjadi sesuatu
yang mempunyai makna.
2. Tujuan Membaca
Membaca merupakan suatu kegiatan yang tak terlepas dari kehidupan manusia. Melalui membaca, manusia mendapatkan berbagai pengetahuan dan
informasi yang dibutuhkan. Melihat kemajuan zaman seperti sekarang, tanpa membaca maka seseorang tidak akan berpikiran maju dan berwawasan luas.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, maka berikut ini terdapat beberapa tujuan membaca yang dikemukakan oleh Akhadiah dalam Djuanda, 2008, hlm.
115-116: a.
untuk mendapatkan informasi, b.
meningkatkan citra diri, c.
melepaskan diri dari kenyataan,
d. membaca untuk tujuan rekreatif,
e. mencari nilai-nilai keindahan atau estetis.
Pendapat di atas, mengemukakan bahwa tujuan membaca mencakup banyak aspek, dimulai dari untuk mencari informasi, sarana hiburan dan estetika.
Sementara itu, menurut Tarigan 2008, hlm. 9 tujuan utama membaca adalah “Untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna
bacaan.Makna, arti meaning erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
” Tujuan membaca menurut Tarigan tersebut adalah untuk memperoleh informasi secara menyeluruh dari bacaan.
Dari beberapa tujuan membaca yang dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mendapatkan atau
memperoleh informasi.Selebihnya, tergantung dari tujuan membaca yang dikehendaki pembaca pada saat melakukan kegiatan membaca.
3. Jenis-jenis Membaca
Membaca banyak jenisnya, seperti halnya yang dikemukakan oleh Tarigan 2008, hlm. 22-144:
jenis-jenis membaca terdiri dari membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca dalam hati terbagi menjadi dua, yaitu membaca ekstensif
dan membaca intensif. Membaca ekstensif meliputi membaca survei, membaca sekilas dan membaca dangkal. Membaca intensif meliputi
membaca telaah isi dan telaah bahasa. Membaca telaah isi meliputi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis dan membaca ide,
sedangkan membaca telaah bahasa meliputi membaca bahasa dan membaca sastra.
a. Membaca Nyaring
Membaca nyaring merupakan proses mengkomunikasikan isi bacaan secara nyaring kepada orang lain. Dengan tujuan utamanya mengkomunikasikan
isi bacaan, maka si pembaca bukan hanya dituntut harus mampu melafalkan dengan suara nyaring lambang-lambang bunyi bahasa saja, melainkan juga
dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan agar pesan-pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang bunyi bahasa tersebut
dapat tersampaikan secara jelas dan tepat kepada orang yang mendengarnya. Jadi, membaca nyaring tidak hanya sekedar membaca dengan mengeluarkan suara.
b. Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati ialah cara atau teknik membaca tanpa suara, sehingga hanya otak dan mata yang bekerja. Jenis membaca ini lebih ditekankan
kepada pemahaman isi bacaan.Membaca dalam hati terbagi menjadi dua bagian, yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif.
1 Membaca ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang dilakukan secara luas.Siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam memilih bahan-bahan
bacaan yang ingin dibacanya. Membaca ekstensif dibagi menjadi tiga, yaitu:
a Membaca survei
Membaca survei adalah sejenis kegiatan membaca dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum tentang isi cerita dari bahan bacaan yang hendak
dibaca. Dengan kata lain, pembaca hanya sekedar melihat atau menelaah bagian bacaan yang dianggap penting saja.
b Membaca sekilas
“Membaca sekilas adalah jenis membaca yang membuat mata bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta
mendapatkan informasi, penerangan.” Tarigan, 2008, hlm. 32
c Membaca dangkal
Membaca dangkal merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang dangkal atau tidak terlalu mendalam dari bahan bacaan yang
dibaca.Membaca jenis ini biasanya dilakukan untuk mencari hiburan saja.
2 Membaca intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang dilakukan secara seksama, teliti dan terperinci.Membaca intensif dibagi menjadi dua, yaitu
membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
a Membaca telaah isi
Membaca telaah isi dibagi menjadi empat jenis, yaitu.
1 Membaca teliti
Membaca ini bertujuan untuk memahami secara detail gagasan yang terdapat dalam keseluruhan bacaan. Jadi, pembaca dituntut untuk saling
mengaitkan gagasan antar kalimat maupun gagasan antar paragraf.
2 Membaca pemahaman
Membaca pemahaman adalah aktivitas membaca yang ditempuh dengan sangat teliti, biasanya agak lambat, dengan tujan memahami keseluruhan isi
bacaan yang dilakukan secara mendalam agar pesan yang disampaikan dapat masuk ke dalam otak dan hati.
3 Membaca kritis
Membaca kritis adalah salah satu jenis membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta dalam bacaan, kemudian menganalisisnya.
4 Membaca ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.
b Membaca telaah bahasa
Membaca telaah bahasa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1 Membaca bahasa
Membaca bahasa
umumnya bertujuan
untuk memperluas
dan mengembangkan kosakata serta melatih kefasihan berbahasa.
2 Membaca sastra
Membaca sastra merupakan kegiatan membaca karya sastra, baik dalam hubungannya dengan kepentingan apresiasi maupun dalam hubungannya dengan
kepentingan studi dan kepentingan pengkajian.
4. Keterampilan Membaca di Sekolah Dasar
Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses
merupakan kegiatan fisik dan mental. Sedangkan membaca sebagai produk merupakan konsekuensi dari hasil kegiatan membaca. Proses membaca
merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena melibatkan beberapa kegiatan fisik dan mental. Menurut Resmini. dkk. 2010, hlm. 94 proses membaca terdiri
dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek sensori yaitu kemampuan untuk
memahami simbol-simbol tertulis, aspek perseptual yaitu kemampuan untuk menginterpretasikan apa yang dilihat sebagai simbol, aspek skemata
yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada, aspek berpikir yaitu kemampuan membuat
inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari dan aspek afektif yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengalaman
terhadap kegiatan membaca. Interaksi antar kelima aspek tersebut secara harmonis akanmenghasilkan pemahaman membaca yang baik, yakni
terciptanya komunikasi yang baik antar penulis dengan pembaca.
Secara garis besar, aspek-aspek tersebut meliputi aspek sensori, aspek perseptual, aspek skemata, aspek berpikir dan aspek afektif. Apabila kelima aspek
tersebut berinteraksi dengan baik, maka akan menciptakan komunikasi yang baik pula antar penulis dengan pembaca. Kelima aspek tersebut akan diajarkan dalam
kegiatan membaca di Sekolah Dasar. Keterampilan membaca puisi termasuk ke dalam keterampilan membaca lanjut. Untuk materi keterampilan membaca puisi,
akan dipaparkan pada subbab khusus dalam bab ini, yaitu pada sub C.
5. Hubungan Antara Keterampilan Membaca dengan Keterampilan Bahasa