12. Kooperatif Keliling Kelas
Kooperatif tipe ini memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk memperlihatkan hasil kerjanya dan juga melihat hasil kerja kelompok yang lain.
13. Kooperatif Lingkaran Dalam-Lingkaran Luar Inside-Outside Circle
Kooperatif tipe ini dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi dua kelompok, dengan kelompok satu menempati posisi lingkaran luar, sedangkan
kelompok yang lain menempati posisi kelompok dalam. Kedua kelompok tersebut saling berhadapan. Setelah itu, mereka bertukar informasi secara berpasangan.
14. Kooperatif Tari Bambu
Sama halnya dengan kooperatif di atas, kooperatif Tari Bambu juga dilakukan pertukaran informasi secara berpasangan, namun posisi antara
kelompok yang satu dan dua berbaris dengan lurus. Pertukaran informasi tersebut dilakukan secara berulang. Siswa yang berada di salahsatu ujung barisan bergeser,
sehingga setiap anggota dapat memperoleh pasangan baru, begitu seterusnya hingga pertukaran informasi sudah cukup optimal.
15. Kooperatif Jigsaw
Metode kooperatif ini setiap kelompok siswa mendapatkan topik materi yang berbeda-beda. Mereka dituntut untuk mampu mengerjakan sendiri apa yang
ditugaskan kepada mereka. Jika sudah selesai, maka didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain.
16. Kooperatif Bercerita Berpasangan Pairied Story Telling
Kooperatif tipe ini, setiap pasang anggota dalam kelompok membaca beberapa bagian cerita yang berbeda. Kemudian saling bercerita dan memprediksi
cerita apa yang dibaca oleh temannya.
4. Metode Pembelajaran KooperatifTipe Tari Bambu
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu
Tari bambu merupakan metode pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh Anita Lie.Metode pembelajaran ini dimodifikasi dari metode pembelajaran Lingkaran Kecil Lingkaran Besar.Alasan modifikasi metode
tersebut, karena di beberapa kelas, metode Lingkaran Kecil Lingkaran Besar tidak bisa dilaksanakan, karena kondisi tata ruang kelas yang kurang mendukung, yaitu
tidak ada cukup ruang untuk membentuk sebuah lingkaran besar siswa. Kalaupun
siswa dapat belajar di luar kelas, namun hal itu tidak efektif.Selain itu, banyak juga kelas yang kursi dan mejanya bersifat permanen sulit dipindahkan.Oleh
karena itu, diciptakanlah metode Tari Bambu sebagai alternatif permasalahan- permasalahan tersebut.
Dinamakan Tari Bambu, karena siswa berdiri berjajar saling berhadapan mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari bambu Filipina.
Metode ini membuat siswa dapat saling berbagi informasi dalam waktu yang bersamaan.Bahan materi pelajaran yang cocok digunakan dalam metode
pembelajaran ini adalah bahan ajar yang mengharuskan adanya pertukaran pengalaman, pikiran dan informasi antar siswa.
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu
Metode pembelajaran ini diterapkan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap aspek-aspek yang harus diperhatikan siswa dalam mengucapkan
lafal dan intonasi yang tepat dan juga pemahaman siswa terhadap berbagai macam ekspresi wajah saat membaca puisi.Jadi, penerapan metode ini dapat membantu
siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca puisi, karena sebelum praktik langsung membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat, siswa
harus terlebih dahulu memahami pengetahuan tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat. Dalam hal ini, siswa bertukar informasi mengenai apa itu lafal dan
intonasi, aspek apa saja yang harus diperhatikan di dalamnya dan juga bertukar informasi tentang macam-macam ekpspresi sambil diperagakan. Tujuan metode
pembelajaran ini yaitu untuk melatih daya ingat dan pemahaman siswa untuk dilakukannya tes kognitif tertulis tentang lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat.
Sedangkan untuk melatih keterampilan membaca puisi melalui praktik secara
langsung membaca puisi yaitu melalui permainan Get, Match and Read. 5.
Kelebihan Metode Pembelajaran KooperatifTipe Tari Bambu
Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode pembelajaran KooperatifTipe Tari Bambu, di antaranya yaitu:
a. Dapat diterapkan untuk semua tingkatan kelas, dari kelas I sampai kelas VI.
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengolah informasi sendiri.
c. Meningkatkan keterampilan komunikasi siswa.
d. Penerimaan informasi akan lebih mudah, karena siswa belajar dengan
temannya sendiri tutor sebaya. e.
Dapat diterapkan untuk beberapa matapelajaran, seperti bahasa, ilmu pengetahuan sosial, agama dan matematika.
f. Dapat saling berbagi informasi dalam waktu yang bersamaan.
6. Tahapan Metode Pembelajaran KooperatifTipe Tari Bambu