Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah

104 105 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare Dalam aspek lainnya, pengungkapan sumber daya mineral akhir-akhir ini menjadi penunjang pening terutama untuk penyediaan bahan baku pupuk serta penyediaan lahan pertanian. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan ingkat intensiikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.

3.6 Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah

Peranan data dan informasi geologi dalam pembangunan lingkungan dan ekosistem serta tata ruang dan kebencanaan tercakup sebagai dasar bagi pe- nataan kawasan. Penataan kawasan atau ruang merupakan bagian dari kebija- kan pembangunan nasional untuk pemenuhan kesejahteraan rakyat. Berlakunya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang memerlukan perencanaan kawasan dan ruang secara menyeluruh, melipui aspek-aspek ke- manusiaan, sumber daya alam, geologi, ekonomi, sosial poliik, pertahanan kea- manan dan lingkungan hidup. Geologi berperan dalam masalah bencana geologi, pemetaan dalam perencanaan tata ruang yang terkait dengan cebakan mineral, bahan galian, tanah untuk pertanian dan lain sebagainya. • Konlik tata guna lahan dan perbatasan wilayah Pembangunan yang dilakukan saat ini belum memperimbangkan keberlan- pok II dan III yang merupakan hasil tambang langsung kecuali kro- mit, barit dan intan industri. Kadang-kadang untuk mengembang- kan mineral ikutan ini terhambat dengan penemuan teknologi yang telah dipatenkan oleh perusahaan tertentu, misalnya produk liium untuk kepingan baterei kering liium yang banyak digunakan pada elektronik digital, saat ini hanya dikuasai oleh 2 perusahaan AS yang telah dipatenkan. Perusahaan ini memperoleh dari smelter den- gan harga berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Disini digunakan kaidah Win-Win Soluion, dimana perusahaan pertambangan perlu mengelola sampah pertambanagan dan perusahaan tertentu me- merlukan bahan baku. jutan dan daya dukung lingkungan. Keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi lebih mengemuka sehingga keinginan untuk mengeksploitasi sum- ber daya alam geologi menjadi sangat berlebihan yang pada akhirnya secara langsung menurunkan kualitas dan kuanitas lingkungan. Konlik pemanfaatan ruang menjadi sangat mencuat khususnya antar kegiatan pertambangan dan ke- hutanan. Peranan geologi belum diopimalkan dalam penyusunan tata ruang, bahkan kemungkinan idak diperimbangkan sebagai unsur penentu, hal ini dise- babkan belum diacunya undang-undang penataan ruang. Terkait dengan kawasan pertambangan, dibandingkan dengan jenis kawasan budi daya lainnya, kawasan pertambangan sebagai bagian dari pemanfaatan ruang mempunyai ciri yang sangat khas. Kawasan budi daya lain dapat ditem- patkqan secara leksibel sedangkan kawasan pertambangan hanya dapat ditem- patkan pada daerah yang memang mempunyai prospek sumber daya mineral. Penempatan kawasan budi daya lain pada lahan yang prospek sumber daya min- eral dapat menyebabkan sumber daya mineral tersebut idak dapat dimanfaat- kan secara opimal. Ruang wilayah perbatasan sebagaimana disinggung dalam aspek pertahanan keamanan mempunyai potensi untuk wilayah konlik dengan negara tetangga, penyebabnya selain karena posisi geograis pula diperkirakan potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Mengetahui seluruh kandungan sum- ber daya alam geologi mineral dan energi secara lebih akurat, adalah domain tugas dan fungsi Badan Geologi, maka oleh karena itu menjadi strategis diinjau dari aspek kedaulatan negara dan keutuhan NKRI. Dalam GBHN 1967 – 1997 geologi diposisikan sebagai modal dasar pembangunan, maka dengan itu kon- sekuensi logisnya masih diperlukan keberlanjutan pengumpulan data dan infor- masi geologi dalam skala yang lebih rinci sebagai basis seluruh kebijakan pemba- ngunan nasional • Tata ruang bawah permukaan dan bawah laut Pelaksanaan penataan ruang untuk penentuan wilayah bukan hanya menga- cu pada kondisi geomorfologi permukaan tanah saja namun juga harus mengacu pada kondisi bawah permukaan baik di darat dan di laut. Tuntutan ini sejalan dengan semakin sempitnya ruang di permukaan tanah ditambah dengan kema- 106 107 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare juan teknologi yang memungkinkan pembangunan infrastruktur di dalam tanah terowongan bawah tanah, gedung bawah tanah, dll. Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan memungkinkan dilaksanakannya pembuatan jaringan bawah laut terowongan bawah laut yang mampu menjadi alternaiv transportasi dan jaringan kabel bawah laut maupun pipa gas bawah laut. Jaringan ini seharusnya lebih dikembangkan melihat jarak antar pulau yang relaif masih dekat sehingga lebih mudah terealisasi. • Penyediaan data geologi rinci Kondisi Indonesia yang berada di jalur pertemuan lempeng benua dan lem- peng samudera merupakan daerah yang rawan terhadap bencana. Informasi geologi suatu daerah terutama perkotaan yang mempunyai gedung-gedung dan sarana prasarana pendukung sangat diperlukan terutama sebagai data awal un- tuk pembuatan rancang bangun suatu gedung maupun prasarana lainnya. Untuk itu penyediaan data geologi rinci merupakan hal wajib yang harus disediakan dalam penataan ruang. • Penataan ruang berbasis geologi Penataan ruang sebagai satu kesatuan wilayah baik ruang darat, laut maupun udara, termasuk juga di dalam bumi perlu dilakukan secara bijaksana, berdaya guna dengan berpedoman kepada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ru- ang wilayah dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Penataan ruang yang selama ini diterapkan masih berorientasi pada permu- kaan tanah belum mencakup sisi bawah permukaan tanah suatu wilayah. Untuk itu perlu dilakukan penataan ruang yang mencakup semua wilayah baik darat, laut, udara serta kondisi bawah tanah yaitu melihat kondisi geologinya. Dari kebijakan Tata Ruang yang masih relevan hingga saat ini diperoleh bah- wa Penataan Ruang ditujukan untuk mempercepat pengembangan wilayah dan pemerataan pembangunan, yang dijabarkan dalam 2 program nasional, yaitu: • Peningkatan Ekonomi Wilayah, dan • Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Salah satu indikator kinerja program di atas adalah meningkatnya opimasi cara pemanfaatan sumber daya lahan dan air tanpa harus merusak lingkungan. Penataan ruang dalam upaya peningkatan ekonomi wilayah dan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh masih akan menjadi aspek pening dalam pembangunan jangka pendek hingga jangka panjang. Hal ini diperkuat oleh ren- cana percepatan pembangunan di Kawasan Timur Indonesia. Seiring dengan isu Tata Ruang dalam pembangunan, lingkungan geologi un- tuk penataan ruang merupakan isu pokok yang relevan dalam pembangunan. Hal ini berdasarkan alasan bahwa persoalan benturan penggunaan lahan yang mengharuskan disusunnya Rencana Tata Ruang sesungguhnya berlangsung pada ruang lingkup wilayah geologi. Contoh: benturan antara sektor pertambangan mineral industri batupasir, gravel, dll. dengan perlindungan sumber air, tempat pembuangan sampah, dan pemukiman. 3,7 Pengembangan Informasi Geologi Peran Geologi di masa depan akan terkait dengan upaya penyelenggaraan dan pemberian informasi kegeologian yang akurat dan tepat kepada masyarakat. Berhubungan dengan kebutuhan akan analisis kegeologian dalam seiap aspek pembangunan terutama kewilayahan dan kebencanaan, maka seiap kebijakan di bidang geologi terutama yang menyangkut kepeningan masyarakat luas harus mencerminkan transparansi dan tepat sasaran. Semua tujuan ini terkait dengan pengelolaan dan pengembangan sistem se- cara baik sumber-sumber daya informasi. Sumber daya informasi yang ada dikelola dengan benar sehingga merupakan suatu sistem informasi yang memberikan pe- layanan andal, terjangkau dan terpercaya kepada masyarakat luas, menjadi sarana komunikasi hubungan antar lembaga negara, dan memberi rangsangan bagi pari- sipasi masyarakat bagi penentuan kebijakan pemerintah. Pencapaian tujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang transparan, andal dan terjangkau harus diikui dengan hubungan yang harmonis antara pusat dan daerah, antar lembaga pemerintah, mengingat banyaknya data dan informasi geologi yang juga dimiliki oleh lembaga pemerintah lain. • Pengelolaan Data dan Informasi Geologi Nasional Pusat-Daerah Sistem informasi yang sudah dikembangkan berbagai instansi baik pusat mau- 108 109 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare pun daerah umumnya masih bersifat sektoral. Pertukaran data sangatlah pening dalam iklim otonomi daerah. Dengan cara itu semua pihak diuntungkan. Daerah terbantu dalam percepatan pengumpulan dan penyusunan data serta pemenuhan kewajibannya kepada Pemerintah berkenaan dengan informasi geologi. Pemerin- tah pun tertolong dalam penyusunan dan pemutakhiran basis data terkait sehingga diperoleh basis data yang lebih baik dan terkini untuk perencanaan dan penetapan kebijakan pengelolaan geologi. Untuk itu perlu dibuat sistem informasi terpadu di- mana sistem informasi yang ada di iap-iap instansi pemerintah baik pusat mau- pun daerah, merupakan bagian sub sistem dari sistem informasi tersebut. Data dan informasi geologi dapat dipakai sebagai landasan bagi penetapan kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Contohnya adalah data geolo- gi mengenai air tanah dan cekungan air tanah, sistem hidrologi panas bumi, sistem hidrologi cekungan air tanah, peta daerah bencana geologi dan sebagain- ya yang akan sangat menentukan pembagian kewenangan antar seiap daerah. Oleh karena itu data tersebut adalah merupakan data strategis yang harus siap sebelum terjadi keidakjelasan atau bahkan konlik antar daerah. Peran dan fungsi geologi di masa depan harus disesuaikan dengan kebutuhan pusat dan daerah. Oleh karena itu Badan Geologi dituntut untuk mampu men- ciptakan keseimbangan pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pu- sat dan daerah seperi yang telah dituangkan dalam Lampiran PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Tugas Pemerintahan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, sub Bidang Geologi. • Kebutuhan Data Dasar Geologi Rinci Penyediaan informasi dasar bagi kepeningan pembangunan nasional berupa peta-peta geologi dan analisis geologi peta bertema yang dapat dipakai sebagai landasan untuk pencarian dan peningkatan cadangan mineral, pencarian lahan bagi pembangunan pertanian, transmigrasi, dan pembangunan infrastruktur jalan, bendungan, dll. Akivitas eksplorasi pertambangan dan perminyakan baik masa lalu maupun saat ini telah membukikan bahwa Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar, untuk itu pemerintah berusaha meningkatkan pertumbuhan pada sektor energi dan sumber daya mineral. Hal yang paling pening dalam eksplorasi sum- ber daya energi dan mineral adalah informasi geologi. Sumber daya energi dan mineral adalah hasil dari proses geologi, dan strategi eksplorasi ditentukan oleh faktor – faktor geologi dan lingkungan keterdapatan cebakan – cebakan miner- al dan energi tersebut. Informasi awal geologi yang paling pening adalah peta geologi. Tanpa peta geologi keberadaan sumber daya mineral dan energi idak diketahui, dan program eksplorasi idak dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, pemetaan geologi adalah akivitas utama yang idak hanya untuk pencarian sumber daya air, energi minyak dan gas bumi, batubara, panas bumi dan mineral, tetapi juga dapat berfungsi sebagai dasar dalam penyeli- dikan geoteknik, pemetaan kebencanaan geologi, perencanaan pengembangan wilayah dan lain-lainnya. Tantangan lain yang dihadapi semua negara pada abad ke 21 termasuk di dalamnya kenaikan muka air laut, manajemen sampah dan mekanisme penyimpanan gas CO 2 . Pengetahuan tentang batuan yang pada saat ini telah menjadi sesuatu yang sangat pening terutama terkait dengan era peru- bahan lingkungan global. Peta geologi skala kecil skala 1: 250.000 dan skala 1: 100.000 yang terdiri dari 237 lembar telah selesai dipetakan pada tahun 1995. Peta geologi ini dijad- ikan peta dasar dalam ideniikasi dan penilaian sumber daya alam di Indonesia, namun peta-peta tersebut belum memberikan informasi geologi secara maksi- mal. Dalam rangka menentukan strategi untuk penggunaan sumber daya alam negara secara opimal, Indonesia memiliki kebutuhan dan permintaan untuk menghasilkan informasi geologi dalam bentuk peta geologi berskala menengah hingga skala rinci. Dalam konteks ini, maka Badan Geologi akan melakukan kegia- tan pemetaan geologi skala 1:50.000 mulai tahun 2010. • Pemasyarakatan Manfaat Informasi Geologi Saat ini sudah waktunya bagi Badan Geologi menyampaikan kepada mas- yarakat tentang kondisi geologi Indonesia yang sebenarnya. Sudah menjadi ken- yataan bahwa Indonesia selain memiliki kekayaan yang berlimpah juga berada dalam “ring of ire”. Kedua kombinasi kekayaan serta bahaya ini harus disadari betul. Bahwa alam ini selalu berjalan-jalan dari satu keseimbangan menuju ke keseimbangan yang lain. Di sela-sela saat-saat perubahan keseimbangan alam ini masyarakat harus pandai-pandai memanfaatkan peluangnya. 110 111 Road Map Badan Geologi 2010-2025 Geology for Security and Welfare Bencana gempa bumi yang disertai tsunami di Aceh 26 Desember 2004 telah “membangunkan” masyarakat untuk sadar akan kondisi tanah-airnya. Kepanikan oleh sebagian besar masyarakat yang sering muncul saat ini lebih disebabkan karena keidak-tahuan. Masyarakat perlu diberikan informasi tentang miigasi seperi apa yg diperlukan dan informasi kalau memang ada bahaya, serta in- formasi kalau memang ada sumber daya alam, karena masyarakat sudah mulai menyadari manfaat informasi geologi saat ini. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan fenomena atau gejala alam tersebut sangat diperlukan agar masyarakat, di satu sisi dapat me- manfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki secara efekif, eisien dan berkelanjutan, namun di lain sisi juga memiliki wawasan untuk melakukan mit- igasi bencana yang diimbulkan oleh alam itu sendiri. Semua itu merupakan kekuatan masyarakat yang dapat diandalkan untuk melanjutkan pembangunan nasional yang berkelanjutan.

3.8 Air dan Degradasi Lingkungan